Sweet Secret 2

1.2K 180 14
                                    

Hinata tampil manis dengan rambut panjang tergerai berpadu mini dress floral dan mantel. Ia duduk tegang sepanjang perjalanan, setiap satu menit dia merapikan pakaiannya. Gadis berponi itu bahkan tidak mendengar pemberitahuan pemberhentian kereta di stasiun tujuannya.

Senju park bernuansa merah muda dan putih. Hyuga Hinata sudah terlambat lima menit. Gadis itu berlari, namun saat melihat teman kencannya dari kejauhan dia merasa tidak percaya diri. Bagaimana jika apa yang diharapkannya berbeda dengan kenyataan. Di bawah patung rubah yang dikelilingi air mancur, lelaki itu menunggu. Gugup, Hinata mencengkam temali tasnya erat.

...

Pemuda itu gelisah. Kepalanya memakai tudung, sembari menunduk dia mengetuk-ngetukkan ujung sepatu bootnya ke lantai. Dalam pakaian casual lelaki itu terlihat berbeda, pikir Hinata. Jeans hitam berpadu atasan kaos dan jaket parka melekat ditubuhnya yang ramping. "Maaf. Sudah lama menunggu?"

Lelaki terlonjak.

"Maaf aku tidak bermaksud membuatmu kag---." Hinata yang tadinya memasang senyum lebar seketika menarik ujung-ujung bibirnya kembali. EH? WHAT THE--- Hinata mengumpat sekeras-kerasnya dalam hati. "Mengapa kau memakai topeng kitsune, U.N-san?"

"Kau tidak keberatan dengan topeng ini?" Pemuda itu ingin mengaruk pipinya namun urung karena terhalang topeng porselen berwujud hewan itu.

"Tidak." Bibir Hinata berkedut menahan tawa.

"Percayalah aku tidak berniat buruk. Aku orang yang pemalu, Hyuga-san. Jadi singkat saja, aku---

"Daisuki dayo, Hyuga. Hanya itu yang bisa kukatakan. Sampai jumpa dilain waktu. Aku akan berubah menjadi orang yang lebih baik dan pantas. Pada saat itu aku akan mengakui perasaanku dengan berani. Dengan wajahku sendiri."

Pemuda itu berjalan cepat meninggalkan Hinata yang bengong. "TUNGGU!"

"Kau pikir aku bodoh? Kau tau mengapa aku selalu berada di peringkat lima besar? Itu karena aku menggunakan otakku. Berbeda dengan dirimu."

"Aku datang kesini bukan hanya untuk mendapatkan hal yang sia-sia. Kalau kau belum siap, maka aku yang akan memulainya."

Pemuda bertopeng itu menghentikan langkah. Dia kembali terkejut saat Hinata menarik tangannya kemudian memegang kedua sisi wajah bertopengnya. "Sangat mudah mengenalimu diantara ratusan siswa laki-laki. Kau beraroma sama dengan kertas-kertas itu."

Hinata tertawa melihat dua bola mata yang melotot dari dua lubang topeng rubah itu. "Aku tidak peduli bagai mana wajahmu. Aku menghormati keputusanmu."

...

Konoha Akademi gempar oleh si pemalas nomor satu datang pagi sekali berseragam rapi dia bahkan membawa tas sekolahnya. Bisik-bisik menyebar dengan cepat di seantero sekolah membuat orang penasaran dan ingin menyaksikan keanehan ini dengan mata kepala sendiri.

Uzumaki Naruto berdiri didepan kelas. Kakinya yang panjang memblokir jalan masuk ke kelas Hinata. "Ada yang melihatnya? Dimana gadis Hyuga itu?"

Siswi-siswi bergidik ngeri melihat tatapan mengancam si berandalan sekolah. Beberapa orang bahkan mencoba menyembunyikan Hinata yang datang terlambat.

"Mengapa kau baru datang, Hyuga-san. Kau mau mengubah imej siswi teladanmu?"

"Apa yang kau lakuakan pada wajahmu. Lekas hapus riasan norak itu."

"UZUMAKI NARUTO!" Hinata berteriak ke wajah pemuda yang mengejeknya itu. "Aku mencintaimu."

Hening seketika. "Aku sudah memperingatkanmu bukan, aku yang akan memulainya. Wanita selalu punya rahasia, baka." Hinata berbisik di telinga Naruto kemudian mendorong keluar pemuda itu dari pintu kelas.

Wajah lelaki itu berubah pucat kemudian menjadi merah. Hanya matanya yang berkedip-kedip cepat, raut wajahnya tidak bisa mengekspresikan rasa malu teramat sangat.

The End
AoiAysel_291117

Drabble NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang