Jam pelajaran sudah selesai, Luna dan Arin berniat pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.
Didepan kelas seseorang tengah berdiri dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana, penampilan nya yang acak dan justru semakin membuat nya terlihat berkali-kali lipat lebih tampan, tatapan mata yang tajam, wajah nya yang datar dan dingin menjadikan nya banyak disukai murid perempuan.
Dia seorang ketua OSIS dan sekaligus ketua tim basket SMA Harapan Bangsa, ia akan mengenakan seragam nya rapi jika sedang melakukan tugas nya sebagai ketua OSIS dan akan kembali menjadi badboy sekolah ketika selesai dengan tugas nya. ALGATHAR RAKABUMING.
Tidak hanya Alga terdapat juga NICHOLAS YUNANDA, Sahabat dari Alga ia bertemu dengan Alga saat masih menduduki bangku SMP dan saat itu diri nya dekat, Nico biasa dipanggil ia paling peka dengan sekitar sikap nya yang calm dan sabar dalam menghadapi segala sesuatu nya dan memikir kan nya secara matang. Nico tak kalah tampan dengan Alga, ia banyak digilai wanita.
Dan yang terakhir, ZYAN MALIK ASGAR. Sahabat Alga dan juga Nico, Zyan orang yang paling bobrok diantara keduanya ayah Zyan berdarah Arab dan ibu nya orang Indonesia dapat dilihat dari namanya terdapat unsur Islam yang kental dan berbanding terbalik dengan sifat asli nya. Paras nya tak kalah dari kedua sahabat nya dan itu menjadikan kesempatan bagi nya tebar pesona. Emang susah si kalo punya muka cakep, jadi rebutan.
"Yuk" ajak Alga menggenggam lembut tangan Luna
"Berangkat sama siapa?" Tanya alga dengan tangan satu nya mengelus Surai hitam luna.
"Sama pak Udin" jawab Luna menolehkan kepala dengan sedikit mendongak melihat Alga karna tinggi nya hanya sebatas dada Alga saja. Alga menggangguk.
Sedangkan Nico, Arin, dan Zyan berada di belakang. Posisi Arin yang diapit oleh kedua nya menjadikan ia pusat perhatian, bagaimana tidak dikanan terdapat Nico dan disebelah kiri nya Zyan. Posisi yang membuat diri nya terhimpit oleh kedua lelaki tampan dan famous. Ketiga nya adalah Most Wanted SMA Harapan Bangsa.
Disepanjang koridor dapat mereka dengar cibirin dan ada juga yang mendukung hubungan nya bahkan ada yang berteriak saat Alga melewati.
Aaaa... Couple goals banget si
Pengen jadi lunaa
Alga ganteng banget si
Nico keren banget
Zyan juga manis
Saya melihat tidak ada keburikan...
Ciihh Masih cantikan juga gue dibanding sama si Luna
Cibiran Yang terakhir ia dengar membuat Luna merasa tak pantas dengan Alga, dirinya tidak sebanding dengan Alga yang nyaris sempurna aah ralat lebih tepat nya sempurna! Ia menundukkan kepalanya. Alga yang melihat itu pun merangkul bahu Luna membuat nya lebih dekat dengan tubuh Alga tangan satu nya ia gunakan untuk mengangkat dagu sang gadis.
"Jangan nunduk aku nggak suka! Angkat kepala kamu tunjukkin ke mereka kalo kamu itu pantas buat aku! Kamu ratu ku tidak ada yang lain" ucap Alga, Luna langsung memeluk tubuh Alga dari samping lalu mengangkat kepalanya.
Sesampainya dikantin mereka duduk dibangku pojok karna ini memang tempat mereka.
"Mau pada pesen apaan?" Tanya Zyan
"Mau apa hm?" Tanya Alga dengan tangan yang tak pernah lepas dari genggaman.
"Aku mau baso sama es teh"
"Nasi goreng teh anget satu!"
"Ish kalo akhir nya kamu yang pesen terus ngapain nanya ke aku huh" ucap nya cemberut dengan tangan didada
Si empu terkekeh pelan menanggapi sikap Luna yang seperti anak kecil membuat diri nya gemas. "Ih kok malah ketawa"
"Dunia serasa milik berdua yang lain ngekost" sindir Zyan
"Pesen apa? Udah samain aja"
"Kagak usah lo nawarin lagi bego" kesal Nico
Lalu setelah itu Zyan pergi untuk memesan makanan. Setelah Zyan pergi memesan mereka hanya diam Alga yang memainkan jari Luna, Arin fokus dengan ponsel dan Nico sama dengan Arin. Setelah beberapa menit pesanan datang
"Makanan datang" heboh Zyan
Mereka memakan dengan hikmat hingga suara Alga memecah keheningan. "Pulang bareng aku" Luna hanya menurut saja yang lain hanya diam mendengarkan.
Kring..kringg
Bel masuk berbunyi dan Alga akan kembali mengantarkan gadis nya kekelas. "Belajar yang rajin, supaya pinter biar bisa ngajarin anak-anak aku"
"Ish apaan si kak! Aku masih sekolah, lagian emang kak Al tau nanti aku yang bakal jadi istri kakak, kan bisa aja aku pergi jauh dari kakak"
"Kamu yang bakal jadi istri aku nggak ada yang lain! Hanya kamu! Cuma kamu! Nggak boleh ada seorang pun dan kamu nggak akan pergi kemana-mana!" ucap Alga tegas
Mencium kening Luna setelah nya pergi tanpa mengucapkan kata lagi Nico dan Zyan sedari tadi hanya diam dan Arin yang berada di sebelah Nico.
"Udah ya Lun, yuk masuk!" ujar Arin mencoba menenangkan.
Luna tersenyum kecut. "Emang omongan aku ada yang salah yah? Bener kan? Pasti ada saat nya aku bakal pergi jauh dari kalian semua"
"Luna! Lo nggak akan pergi jauh dari kita lo akan tetep sama kita gue akan pastiin itu!" Ucap Arin menyakinkan
"Gue mohon lo jangan nyerah! Gue nggak mau denger lo ngomong kaya gitu lagi"
Luna tersenyum menampilkan senyum manis nya. Ia akan berusaha! "Makasih Arin selalu support Luna"
"Lo nggak usah makasih, gue sayang sama lo, lo keluarga gue lun kita keluarga bahkan mama lebih sayang ke lo dari pada ke gue" ucap Arin dengan kesal saat mengingat mama nya sendiri lebih perhatian dan lembut terhadap Luna. Si empu tertawa ringan.
Keluarga Arin sudah mengenal Luna bahkan mama Arin sangat menyayangi Luna seperti anak nya sendiri, mengalah kan Arin. Papa Arin juga mengetahui Luna ia juga sudah menganggap Luna sebagai anak kedua karna melihat sifat Luna yang kadang seperti anak kecil. Luna juga memanggil Erin dan Edward dengan sebutan mama dan papa itu mereka yang suruh. Mereka juga mengetahui kehidupan Luna. Erin dan Edward sangat menyayangkan sikap Dika dan Felix, Luna adalah anak yang baik dia hanya menginginkan kasih sayang dari papa dan kakak nya sebagai keluarga yang sempurna walau tanpa kehadiran seorang istri sekaligus ibu.
Selamat hari raya idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin 🙏
14 Mei ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANA
Teen Fiction[ Biasakan follow sebelum membaca ] ***** Dipatahkan oleh keadaan, disembuhkan dengan cinta, dan kembali dihancurkan dengan luka ~~~ Seorang gadis manis, yang rela bertahan dengan segala perbuatan kasar dari papa nya dan dibenci oleh kakak nya. Mam...