5

115 5 0
                                    

"Kenapa nggak angkat!" Seru orang itu

Luna hanya diam menunduk didepan orang itu. Orang itu menatap tajam Luna ia khawatir karna Luna tak menjawab satu pun pesan atau telpon nya tak ingin terjadi sesuatu.

Alga membawa badan Luna untuk dipeluk. Orang itu adalah Alga, ia khawatir Luna tak menjawab satu pun pesan nya tak memberi nya kabar dan sekarang ia tengah berada dirumah sang gadis.

"Aku khawatir sama kamu, aku takut terjadi sesuatu sama kamu! Kamu kemana aja hm?" Tanya Alga sesekali mengecup kening Luna

Luna melepaskan pelukannya menatap kekasihnya.

"Aku tadi makan bareng sama bi inah terus dari pulang sekolah aku nggak pegang hp aku taruh dikamar hp nya, jadi aku nggak tau kamu spam" jawab luna dengan mata yang mengerjab polos

Aakhh

Alga menyentil kening Luna merasa gemas dengan gadis didepannya.

Luna mengusap usap kening nya. "Sakit tau!"

Si empu terkekeh. "Mana sini liat" Alga mengusap kening Luna yang memang sedikit memerah setelah melihat Alga merasa bersalah dengan Luna.

"Masih sakit hm? Maaf tadi kekencangan nyentil kamu" ucap Alga sekarang posisi wajah Alga berada didepan Luna.

Luna dapat merasakan nafas Alga mendadak ia gugup wajah Alga benar benar dihadapan nya dan mata nya tak berpaling seolah terhipnotis.

Alga semakin memajukan wajah nya seolah tersihir Luna hanya diam hingga ia memejamkan mata perlahan tapi, ffiuuh Alga tak mencium nya Luna segera membuka mata nya dan dilihat kini tengah tersenyum penuh arti dihadapan nya.

"Kenapa mejamin mata? Pengen aku cium hm" ucap nya berhasil menggoda sang gadis

"Ish, nggak siapa juga yang pengen dicium sama kamu" ucap Luna

Bukan nya diam Alga semakin gencar menggoda gadis nya hingga membuat Luna kesal

"Lun yah kok marah, hey sayang" Alga tengah membujuk Luna namun si empu tetap diam

"Maaf okey, hey liat aku dong sini" akhirnya Luna mau melihat Alga. "Maafin Alga"

"Ya abis nya kak Alga godain Aku terus" ucap Luna sedikit kesal

"Iya aku minta maaf nggak janji godain kamu lagi" ucap Alga dengan kekehan nya

"Ihhh Kak Alga! Rasain nih" Luna mencubit pinggang Alga dan Alga yang menghindari Luna dengan kabur hingga terjadilah aksi kejar-kejaran dihalaman rumah Luna diisi gelak tawa dari keduanya.

Orang yang berlalu lalang melihat kedua sejoli itu ada yang merasa aneh, ikut tertawa dan juga iri. Namun itu tak menghentikan kedua nya mereka tertawa lepas.

"Kak! Udah aku capek" ucap Luna dengan nafas yang tersengal-sengal

Alga pun juga menghentikan aksi lari nya dan menghampiri Luna yg terlihat lelah dan pucat.

"Kamu kenapa? Sakit? Muka kamu pucat luna! Kita ke rumah sakit sekarang" tanya Alga khawatir

Luna yang tahu akan kekhawatiran sang kekasih mencoba menampilkan senyum nya. Tak ingin lagi menjadi beban untuk Alga.

Selama ini dirinya sudah bergantung pada Alga dan juga sudah sering membantu nya menghadapi sikap papa dan kakak nya. Ya, memang Alga mengetahui tentang hubungan Luna dengan sang papa dan juga kakak nya. Alga akan jadi penenang jika sikap papa nya itu sudah sangat keterlaluan dan Luna bersyukur akan hal itu karna Alga mau menerima dia apa ada nya bukan karna ada apa nya.

"Nggak usah ini cuma capek aja kok" ucap Luna menenangkan kekasihnya itu. Jika ia dibawa ke rumah sakit Alga akan tahu semuanya dan Luna tak mau itu terjadi.

"Nggak! Kita ke rumah sakit sekarang! Aku nggak mau kamu kenapa napa. Aku nggak nerima penolakan!" Ujar Alga tegas tak suka bila ada yang menolak apa yang dia inginkan termasuk apapun yang berhubungan dengan kekasih nya Luna.

Luna menghela nafasnya jika sudah begini Alga akan tetap memaksa nya hingga diri nya mau dan itu akan sulit bagi luna.

Luna memikirkan bagaimana cara agar nanti Alga tak mengetahuinya dan akhirnya ia mengangguk menyetujui. Alga segera membopong tubuh Luna dengan bridal style, Luna memekik kaget.

"Kak aku cuma kecapean bukan lumpuh ih" ucap Luna memukul pelan dada Alga

"Nggak! Udah diem" ucap Alga mendudukkan Luna dikursi depan lalu ia mengitari mobil dan menjalankan mobil nya menuju rumah sakit

Setelah mengecek keadaan Luna Dokter Dave menjelaskan keadaan Luna.

Sedangkan Luna sudah keringat dingin ia memainkan jari nya dibawah dan kadang juga meremas baju hingga kusut. Disamping nya ada Alga, Dave melihat raut khawatir Luna menghela nafas berat.

"Luna hanya kelelahan, dia terlalu banyak aktivitas hingga mengakibatkan tubuh nya tidak beristirahat dengan teratur. Dan kamu Luna jangan melakukan hal yang berat, kamu mengerti maksud saya bukan?!" Jelas dokter Dave dengan senyum diwajah tampan nya. Luna paham apa yang dimaksud oleh dave.

Dave adalah dokter pribadi keluarga Buming dan rumah sakit tempat nya bekerja pun milik Raka sang papa.

Lega. Itu lah yang Luna rasakan saat ini, batin nya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dave.

Alga membawa tangan luna, digenggam nya erat seperti orang yang takut kehilangan barang berharga. Takut akan kehilangan luna, luna adalah hidup nya, sebagian dari jiwa nya, ia bisa gila jika luna pergi meninggalkan nya seorang diri. Tak akan pernah ia lepaskan barang berharga itu, ia akan merawat nya dengan sebaik mungkin, menjaga nya agar tidak lecet maupun rusak tapi beda nya ini adalah bukan menjaga benda biasa, dia.. dia Aluna nya.

"Saya akan memberikan resep, makan tidur yang cukup dan jangan stres" ucap Dave

Setelah mendengarkan Dave, Alga keluar dengan Luna dan jangan lupakan genggaman tangan yang tak pernah mau lepas.

"Ada yang sedang kamu pikirkan?" Ujar Alga membuka suara nya

Luna diam merasa bersalah lagi-lagi ia hanya menjadi beban Alga. Ia tidak mau membuat Alga khawatir tentang kondisi nya. "Tidak, aku terlalu lelah kak hanya itu saja"

Menghela napas membawa tubuh ramping itu untuk dipeluk nya menghirup dalam wangi rambut nya, vanila. Memejamkan mata menikmati bau yang sudah menjadi candu bagi nya sejak 1 tahun yang lalu.

Luna pun melakukan hal yang sama, membalas pelukan hangat Alga. Menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik Alga hingga tak sadar meneteskan air mata. Menahan sesak didada nya.

Alga merasa baju nya basah melepas pelukan dan melihat wajah gadis nya. "Kenapa nangis hm? Ada yang kamu tutupi dari aku"

Luna mengusap air mata nya dan menggeleng. "Mau jalan-jalan sore bareng?"

Alga terkekeh dengan pertanyaan gadis nya itu menarik tangan Luna memasuki mobil.




Percaya dengan cinta sejati?
Cinta bukan hanya dari pacar tapi banyak disekelilingmu, sahabat, orang yang menurut mu spesial bahkan tanpa ada nya status, atau orang tua.
Terutama dengan cinta diri kita sendiri

Kalian bisa panggilku aii
5 juli, see u❤️

ALGANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang