Damai. Itulah perasaan dari seorang gadis cantik dan manis itu.
Diibelakang nya terdapat lelaki yang tengah memeluk nya dari belakang melingkarkan tangan nya dipinggang ramping sang gadis. Menyalurkan perasaan nya.
"Kakak kok bisa nemuin tempat ini?" Ujar gadis yang tengah menikmati pemandangan didepan nya
Dua orang itu Alga dan Luna. Alga membawa Luna kesebuah danau didaerah pinggiran kota. Namun jangan salah danau tersebut tidak diketahui orang lain karna tempat nya yang harus masuk hutan terlebih dahulu dan juga melewati semak belukar terkesan angker. Tapi dibalik itu semua lah ada sebuah danau yang indah air yang bersih dan udara yang sejuk memberikan ketenangan.
Setelah Alga tahu ada sebuah danau ia langsung menyuruh orang suruhan nya untuk menjaga kawasan tersebut agar tetap bersih dan memberikan tanaman merambat yang menggantung di awal masuk, agar jika ada seseorang yang datang ketempat tersebut mereka akan mengira itu hanya lah jalan yang susah untuk dilalui.
Alga menaruh kepala nya dibahu Luna memejamkan mata nya. "Suka?"
"Banget" Luna membalikkan tubuh nya menghadap Alga, "makasih udah bawa Luna kesini"
"Anything for you sayang" ucap nya dengan suara serak
Blush
Bukan sekali dua kali Alga memanggil nya dengan sebutan sayang tetapi tetap saja membuat Luna malu dan dengan suasana berbeda, hanya mereka berdua.
Alga terkekeh melihat Luna yang tetap saja bulshing walau sudah sering dengan panggilan itu
"Kamu pake blush on sayang, kok pipi kamu merah tadi kaya nya nggak deh" ucap Alga menggoda gadis nya
"Ihh kak Alga jangan mulai deh" bagaimana tidak kesal tadi sewaktu dirumah nya Alga sudah menggoda dan sekarang menggoda dirinya lagi. Suka sekali menjahili Luna.
"Kakak emang niat buat bawa kamu ketempat ini" ucap Alga
"Tapi ini ditengah hutan, bersih terawat seperti ada yang menjaga nya" pikir Luna aneh, ditengah hutan yang harus nya banyak pohon rindang, kotor, dan menyeramkan
"Kakak sengaja nyuruh orang supaya tempat nya tetap terawat dan tidak diketahui orang lain, Karna tempat ini buat kamu"
"Kalo kamu kangen aku disaat aku nggak disamping kamu atau aku lagi pergi kamu dateng ketempat ini dan disitu aku bakal dateng" lanjut Alga
Kalian lihat, seberapa beruntung nya luna mendapatkan Alga. Tidak mendapat kasih sayang dari Dika sang papa mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua Alga yang lengkap, tidak mendapat perhatian dari kakak nya mendapatkan perhatian dari Alga bahkan melebihi apapun.
Luna bersyukur memiliki Alga yang lebih dari kata sempurna. Ya sempurna, Alga memiliki wajah yang tampan yang bisa memikat hati gadis lain yang lebih cantik dari nya tapi dia memilih seorang gadis dengan kehidupan yang bahkan untuk diutarakan saja cukup rumit.
"Kak alga tau nggak, Kalo Luna itu bersyukur bisa milikin kakak bahkan hati kakak" ucap Luna yang melihat dalam manik mata Alga
"Jangan pernah pergi apa lagi meninggalkan aku lun" ucap Alga lirih
Luna menggeleng "luna nggak akan pergi sebelum kakak yang menyuruh Luna untuk pergi"
"Nggak akan! Aku nggak akan melepaskan kamu apa lagi menyuruh mu pergi" ucap Alga tegas tak suka
"Tidak ada yang tahu kedepan nya seperti apa" lirih Luna
"Pulang" rengek Luna kembali mencair kan suasana
Alga tersenyum mengacak gemas rambut Luna. "Manja hm"
Luna cemberut kesal dengan jawaban Alga tapi menurut Alga lucu melihat wajah kesal Luna
Keluar dari hutan berjalan kaki, memasuki mobil menuju rumah gadis nya.
Alga membukakan pintu mobil untuk Luna "silahkan nyonya Buming"
"Terimakasih pak supir" ucap luna dengan kekehan
"Ganteng gini dibilang supir nggak pantes, yang pantes itu jadi suami nya Aluna Putri Maharani" ucap Alga genit mengedipkan sebelah matanya
Dengan sengaja Luna mencubit pinggang Alga dan dibalas pura pura kesakitan
Aaaakkkh
"Kok dicubit sakit tau" ucap Alga pura pura merajuk
"Biarin" lalu Luna berjalan masuk tapi tangan nya ditarik oleh Alga. Luna melihat kebelakang
"Tapi soal kamu jadi nyonya Buming itu beneran loh sayang" ucap Alga jahil menjawil hidung kecil Luna lalu lari masuk kedalam mobil nya menghindari amukan singa kecil yang sekarang wajah nya sudah memerah seperti tomat
Luna menggeleng kan kepala nya terkekeh ada ada saja Alga nya itu.
Melangkah masuk kedalam rumah hendak menaiki tangga tapi ia tak sadar bahwa Dika sudah senantiasa menatap tajam.
"Dari mana saja kamu!" Bentak Dika membuat Luna tersentak kaget
"Papa" beo Luna yang masih didengar Dika
"Cuiihh! tidak sudi saya sebagai papa anak pembunuh seperti mu!!" Ucap Dika menusuk
Tess
Air mata Luna keluar begitu saja Apa sebegitu benci papa nya terhadap Luna, apa sebegitu tidak pantas kah ia dianggap anak oleh papa nya sendiri, apa sebegitu tidak berharga diri nya dimata papa nya. Se bejijik kah itu ia dihadapan papa nya.
Luna mengusap air mata nya dan tersenyum. "Luna keluar sama Alga pa, maaf Luna nggak ijin dulu sama papa"
Dika berdecih "mau kamu ijin atau tidak saya tidak perduli! kenapa tidak keluar dari rumah ini juga"
Cukup Luna sudah tidak tahan " Luna keatas dulu pa"
Sampai dikamar nya Luna menutup pintu menangis dibalik pintu tersebut.
Mengapa ia selalu lemah jika berhadapan dengan papa nya, Luna sudah sering mendapat perlakuan kasar, cacian dan makian itu makanan sehari-hari bagi nya tapi tetap saja hati nya sakit.
Berjalan menuju balkon menatap langit dengan tatapan sayu
"Bunda apa papa benci pada Luna"
"Bunda apa yang di bilang papa itu benar? Luna telah membunuh bunda, kenapa bukan Luna yang pergi"
"Kalo Luna pergi dari dunia ini juga apa papa akan cari Luna?" Tanya nya sendu
"Luna kangen bunda" ucap Luna terakhir dengan lirih
Huuaaa... Mau Jadi pacar nya Alga juga:(
Luna kalo dipoligami mau ngak yah?hehe. Canda kok lun
7 juli❤️ see uJangan lupa vote! Aii maksa pokok nya kalo ngak marah:(
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANA
Teen Fiction[ Biasakan follow sebelum membaca ] ***** Dipatahkan oleh keadaan, disembuhkan dengan cinta, dan kembali dihancurkan dengan luka ~~~ Seorang gadis manis, yang rela bertahan dengan segala perbuatan kasar dari papa nya dan dibenci oleh kakak nya. Mam...