12

96 5 0
                                    

Hari Senin adalah hari yang melelahkan, setelah kemarin berlibur menghabiskan waktu sebagian dirumah bermalas malasan kini mulai kembali seperti semula. Para pekerja melakukan pekerjaan dan para murid melakukan kewajiban sebagai seorang murid salah satu nya upacara bendera.

Selain harus berjemur dibawah terik nya sinar matahari murid juga harus mendengarkan pidato yang panjang membuat mereka yang mendengar nya berdecak kesal. Pasti tidak jauh dengan membahas membuang sampah sembarangan, kelakuan anak murid yang nakal, baju dikeluarkan, rok dikecil kan, rambut diwarna, tawuran dan membolos.

Selesai upacara kini Luna dan Arin sudah dikelas nya dan bel masuk sudah berbunyi.

Suara ketukan pintu menghentikan aktifitas kelas yang berisik karna kepanasan ada yang berebut kipas dan yang hendak kekantin membolos jam pertama diurungkan ketika melihat guru mereka, Bu Ambyar masuk.

"Assalamualaikum" ucap bu Ambyar

"Waalaikumsalam" jawab semua nya

"Ibu kesini bawa teman baru untuk kalian, nak silahkan kamu masuk dan perkenalkan diri kamu" sambung bu ambyar

Setelah nya orang itu pun masuk kedalam kelas berdiri didepan semua nya dengan senyum menghiasi wajah nya.

"Hai gue Alesya Priscanara pindahan dari Paris gue harap kalian bisa berteman baik sama gue" ucap Alexa memperkenalkan diri

Degg

Bukan kah itu perempuan yang bersama Alga kemarin dan dia yang bergelayut manja di lengan Alga saat di mal. Ada hubungan apa Alga dan alesya? Dan kenapa Alga tidak menghubungi nya seharian kemarin, apa karena Alesya Alga melupakan nya.

Ada bule dikelas kita....

Akhirnya cecan bertambah satu

Luna nggak dapet yang ini harus dapet!

Dan masih banyak lagi.

"Sudah... Sudah, Alesya silahkan kamu duduk dibelakang Luna dan ibu pamit jika belum ada guru yang masuk ketua kelas minta tugas dengan guru nya" jelas bu Ambyar dan Luna yang ditunjuk pun mengangkat tangan nya.

"Hai gue alesya, lo bisa panggil gue Lesya" ucap Alesya dengan mengulurkan tangan nya

Luna tersadar dari lamunan nya ia melihat uluran tangan tersebut lalu tersenyum membalas nya. "Aku Aluna kamu bisa panggil Luna"

Arin yang melihat Lesya tersenyum sinis ia tidak menyukai Lesya, entah kenapa perasaan tidak enak setelah kedatangan Lesya dan Arin juga tidak suka saat kemarin ia melihat Lesya yang bersikap manja dengan Alga dan itu pun Alga hanya diam tidak berniat menepis. Ia bisa melihat dimata Lesya ada perasaan yang berbeda saat memandang Alga, seperti nya Arin harus berhati-hati dan juga ia akan memberitahu Luna untuk tetap disamping Alga.

"Gue Arin" ucap Arin dengan ketus. Luna merasa ada yang berbeda dari Arin menyenggol lengan Arin.

Arin memutar bola mata nya malas. jika saja bukan karena Luna ia sangat malas, bagi Arin Lesya itu nenek lampir dengan senyum palsu. ah sepertinya Arin yang memang sudah membenci nya dari awal. Lesya duduk tepat dibelakang Luna.

Setelah nya mereka kembali seperti biasa dan guru pun sudah masuk. Selama guru menerangkan Luna tidak fokus pikiran nya menjalar, ia memikirkan tentang Alga dan Lesya. Luna tidak biasa nya seperti ini ia memang akan cemburu, tapi tidak seperti ini dihati nya ada perasaan takut.

Takut Alga akan pergi meninggalkan nya suatu saat. Alga tipe orang nya tidak mudah tersentuh, Alga itu dingin bermuka datar ia akan hangat hanya bersama keluarga, Luna, dan teman teman nya saja dan Alga juga sangat tidak suka jika ada perempuan lain yang bersikap manja dengan nya.

Luna masih ingat perkataan Alga,
"Cantik, jangan nurunin derajat lo ya cuma buat dapet perhatian cowok. Lo terlalu mahal untuk sekedar disentuh"

Lama melamun hingga Arin menepuk pundak nya dan berkali kali memanggil.

"Luna" panggil Arin

"Eum kenapa Arin?" Jawab luna

"Lo lamunin apa? Dari tadi gue panggilin, ada yang lo pikirin?"

Luna menggeleng membuat Arin mengeryit lalu menghela napas, "lo mau kekantin?"

Luna hanya mengangguk, hari ini ia tidak bersemangat ia malas hanya untuk menjawab Arin pikiran nya berkecamuk.

"Eh gue boleh gabung nggak bareng ke kantin?" Ucap Lesya tiba tiba saat Arin dan Luna berdiri

Arin tidak suka jika Lesya bergabung dengan nya, ia melihat sinis ke arah Lesya niat nya akan menolak namun Luna lebih dulu menjawab.

"Gabung aja"

Arin melihat Luna dengan alis mengangkat. Luna yang melihat raut tidak suka Arin menggeleng kepala, Lesya murid baru jadi wajar jika belum mempunyai teman, pikir Luna.

Jadi lah mereka ke kantin dengan tambahan satu orang, Lesya.

"Kalian mau apa? Biar gue yang pesen" tanya Lesya

"Nasi goreng seafood minum nya air mineral aja" jawab Luna

"Baso kuah pedes gue lagi panas kali aja mulut gue dibutuhin pas mau hujat orang minum nya es jeruk" lanjut Arin

Luna dan Lesya terkikik geli dengan jawaban Arin lalu Lesya pergi untuk memesan makanan.

"Lun lo ngapain ijinin tuh nenek lampir bareng sama kita si!" Kesal Arin

"Husstt, nggak boleh gitu dia punya nama bukan nenek lampir"

"Ck, lun lo terlalu baik jadi orang maka nya bisa dikibulin"

"nggak papa kalo aku terlalu baik, dunia makin sedikit orang kaya aku juga kan. merelakan dan juga melakukan apa aja demi keinginan tercapai"

"Ck, serah lo"

Tak lama Lesya sudah kembali dengan nampan ditangan nya dan dibelakang nya ada mang ujang, penjual baso yang juga membawa nampan minuman.

"Makasih mang" ucap Luna

"Sami sami atuh neng, kalo gitu mamang teh balik lagi" jawab nya dan diangguki oleh Luna dkk

Saat asik makan tiba tiba Alga dkk datang menghampiri meja Luna dan duduk disamping luna. Karna Arin duduk disamping kiri Luna dan Lesya yang duduk didepan Luna.

Alga tak menyadari jika duduk yang di depan Luna itu adalah Lesya karna rambut Lesya yang menjuntai tidak digerai hingga menutupi sebagian wajah nya.

"Alga!"





Annyeong 👋 all
Emang bener Lesya nenek lampir ya? Ada yang tau?? Haha pasti ngak tau yah

Boleh minta buat 'next' biar makin semangat nulis nya

Jangan lupa vote ❤️
See u, 16 agustus

ALGANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang