***
Sudah terhitung satu minggu Alexa berada di rungan terkutuk itu. Dua hari setelah dirinya demam lelaki itu malah semakin memperketat kurungannya.
Apalagi sejak infusan di tangannya di cabut, lelaki itu, dengan kejamnya malam memborgor lengan kirinya dengan tiang kepala ranjang, hingga membuat Alexa tidak bisa bergerak mendekati pintu keluar.
Yang benar saja!
Alexa tak bisa bergerak bebas, sudah di kurung seperti burung, sekarang malah di borgol seperti penjahat.
Alexa mengganti posisi duduknya saat merasa ia ingin ke kamar mandi. Sejak setengah jam lalu, gadis itu ingin buang air kecil, namun tak bisa bergerak kemana-mana.
"Isss, kemana sih si berengsek itu?"
Kepalanya menoleh saat mendengar suara pintu di buka dan memunculkan seorang perempuan dengan pakaian khusus maid.
"Maaf, nyonya. Saya di minta tuan Rafael untuk mengantar makanan ini" Maid itu, menyimpan nampan yang ia bawa di nakas samping Alexa duduk.
"Memang, pria itu kemana?"
"Tuan rafael, sedang dalam perjalanan keluar negeri, sejak pagi tadi. Kemungkinan akan pulang lusa"
'What! Dan dia mengurungku di sini. Dia kira aku ini kucing apa maen di kurung-kurung segala'
"Mmm, itu, aku, butuh ke kamar mandi. Aku ingin buang air kecil" ujarnya pelan dengan sedikit belingsatan karna mulai tak tahan dan akan bocor.
Maid itu langsung merogoh saku celemeknya dan membuka borgol di tangan Alexa menggunakan kunci.
Tanpa menunggu lama, gadis itu langsung berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan semua isi kantung kemih nya.
Setelah selesai, Alexa membasuh wajahnya dan berkaca.
'Jika pria itu pergi, berarti aku bisa keluar dari sini'
"Hihihh, aku akan keluar dan bebas. Dan rencanaku hari ini pasti tidak akan gagal. Ya, tidak boleh gagal".
Alexa keluar dari kamar mandi dengan pelan, mencoba untuk tidak menimbulkan suara sedikitpun.
Sejak berkaca di kamar mandi tadi, kepalanya di penuhi ide yang lumayan kejam.
Maid tadi berdiri membelakangi nya, sedang menata makanan dan dengan mudah, Alexa memukul tengkuk maid itu cukup keras, hingga langsung pingsan, tengkurap di atas kasur.
"Tidak sia-sia aku selalu melihat Max memukul samsak" ujarnya dengan bangga menatap kepalan tangannya yang sedikit memerah.
Tanpa menunggu lama, Alexa melucuti satu persatu pakaian nya dan pakaian yang maid itu kenakan. Ia akan menyamar menjadi maid di rumah ini, dan pastinya akan bisa keluar masuk tanpa harus di kejar-kejar seperti dulu.
Alexa membawa tubuh pingsan maid itu ke kasur, memborgol lengannya seperti dirinya tadi, dan menyelimutinya dengan selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
Alexa yakin, maid tadi masuk ke sini dengan sebuah kunci. Saat tangannya meraba saku di baju maid yang ia kenakan, ia menemukan sebuah kunci lain dengan bentukan pegangan bulat dan ujung kuncinya memanjang seperti jarum.
Mencoba memasukan kunci itu ke lubang kunci pintu yang seukuran biji wijen. Tepat di bawah kuncian scen jari Rafael.
Ceklek!
Alexa bertepuk tangan pelan, bersorak pelan dan memasukan kembali kunci itu ke sakunya, merapihkan penampilannya dan membawa nampan yang pelayan tadi bawa, sedangkan isinya ia buang ke tempat sampah yang ia lewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend [TAMAT]
General FictionAlexa Diamon Rose. Gadis yang menjadi incaran seorang Rafael Adelio Raharja, seorang yang tak mengenal kata penolakan merasa tertantang karna ditolak oleh seorang gadis yang tak sengaja ia tubruk di tengah jalan. Perasaan nyaman dan debaran yang ra...