***
"Ayo kembali, ini sudah mau malam,"
Saat Alexa sudah berbalik dan akan berjalan, tiba-tiba Rafael memutar kembali tubuh Alexa, membuat ia memekik kaget saat Rafael langsung mengangkat tubuhnya.
Rafael menggendong Alexa di depan, seperti menggendong bayi.
"Nah, ayo kita pulang"
Seperti tak memiliki beban apapun, dengan santai, Rafael berjalan ke arah rumah.
"Raf, aku berat, turunin, aku masih bisa berjalan"
"Diamlah, atau aku akan membuatmu tidak bisa berjalan dua hari kedepan"
Alexa memelototkan matanya pada Rafael. "Kau gila!"
"Ya, aku gila karna mu"
***
Keesokan harinya, Alexa terbangun dengan tubuhnya terasa remuk. Bagaimana tidak. Singa itu memangsanya semalaman.
Tanpa membuka matanya, Alexa meraba-raba di samping nya, tak menemukan apa yang dicari, Alexa terpaksa membuka matanya dan tak menemukan singa itu.
Menguap lebar dan menggeliatkan badannya yang terasa pegal semua, matanya menatap sekitar yang terlihat berantakan. Pakaian berserakan di mana-mana, guling, bantal, dan seprei yang sudah menggulung di ujung tempat tidur.
Alexa mendudukan dirinya dan melilitkan selimut di tubuhnya, lalu bangun dan berjalan kearah kamar mandi dengan susah payah. Badannya terasa sangat bau dan lengket.
***
Rafael berbohong soal pakaian. Yang katanya hanya ada bikini dan lingeri saja di dalam lemari. Nyatanya saat Alexa mengobrak abrik isi lemari itu, Alexa menemukan beberapa kaos layak pakai milik lelaki itu, kemeja, dan celana training.
Dan Alexa memilih memakai celana training hitam panjang bergaris putih di sisinya dengan kaos polos berlengan pendek sesiku.
Setelah membereskan semua kekacauan di kamar itu, Alexa langsung turun ke bawah dan menemukan Rafael sedang duduk santai dengan kopi di meja dan majalah di lengannya.
Tampilan lelaki itu juga terlihat sangat santai, dengan kaos hitam polos yang mencetak jelas dada bidangnya, dipadukan dengan celana selutut.
Sepertinya, Rafael belum menyadari kehadirannya, Alexa memilih pergi kedapur dan membuka kulkas. Melihat ada apa saja di dalamnya.
Tepat saat Alexa membuka kulkas, Rafael tersenyum kecil dan melihat Alexa dari ekor matanya lalu kembali pokus pada majalah di lengannya.
"Kau berbohong" Alexa pendudukan dirinya di samping Rafael dengan roti tawar yang sudah ia olesi slay coklat lalu melahapnya tanpa menawari atau melirik Rafael.
Rafael melipat kembali majalahnya dan menyimpannya di bawah meja. Menatap Alexa dengan alis yang terangkat, seolah bertanya 'berbohong apa?'
"Kau berbohong soal baju, kau bilang hanya ada lingeri dan bikini, nyatanya ada baju yang lain yang menurutku layak untuk di pakai"
Rafael hanya terkekeh geli mendengar kekesalan dari istrinya itu. "Aku tidak berbohong, sayang. Aku hanya meminta orang untuk mengisi bikini di sana. Tidak tahu jika ada pakaian lain seperti yang kau pakai sekarang"
Alexa mengerutkan keningnya dan menatap Rafael "lalu ini, baju siapa?"
Rafael mengangkat kedua bahunya, bertanda ia tidak tahu. Tapi raut wajahnya berbanding terbalik. Cih, jelas sekali jika baju yang Alexa pakai memiliki aroma Rafael.
"Rafael!" Alexa melemparkan bantal kecil di belakangnya pada Rafael dengan kesal "senang sekali, kau mempermainkanku!"
Canda tawa mulai memenuhi isi penjuru rumah itu saat Rafael menggelitiki pinggang Alexa hingga gadis itu tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend [TAMAT]
General FictionAlexa Diamon Rose. Gadis yang menjadi incaran seorang Rafael Adelio Raharja, seorang yang tak mengenal kata penolakan merasa tertantang karna ditolak oleh seorang gadis yang tak sengaja ia tubruk di tengah jalan. Perasaan nyaman dan debaran yang ra...