***
"Kamu percaya padaku, kan?" Rafael menatap Alexa dengan mata hitam tajamnya.
"Berikan aku jawaban untuk bisa mempercayaimu. Dan, untuk apa juga aku harus menuruti semua kemauan mu itu?"
Rafael diam, bukan tidak bisa menjawab. Tapi Rafael tak ingin jawabannya, malah akan membuat Alexa semakin menjauhinya.
Terjadi keheningan cukup lama di dalam mobil itu, hingga Rafael memecah keheningan itu.
"Karna aku mencintaimu"
"Kau bahkan tidak yakin saat mengatakannya" ntah ini perasaan Alexa saja atau memang mata Alexa melihat nyata ada keraguan dalam pancaran mata hitam Rafael saat mengatakan hal itu.
Tiba-tiba hati Slexa merasa kecewa, ntahlah Alexa juga tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Tiba-tiba merasa senang tapi juga merasa kecewa dalam satu waktu.
Rafael bisa dengan mudah membolak-balikkan perasaan Slexa dengan mudah, terasa seperti di terbangkan lalu di jatuhkan dalam satu waktu.
"Maaf, aku tidak bisa mengatakannya" lirih Rafael, menundukan kepalanya pada stir mobil.
***
Dua jam Alexa di kurung di dalam ruangan kerja Rafael. Sejak mereka memasuki kantor, Rafael mengatakan akan meeting sebentar, tapi sampai detik ini lelaki itu belum juga memunculkan batang hidung nya.
Alexa melemparkan ponsel Rafael ke sofa di depannya, merasa bosan sekaligus kesal. Ingin ke coffee shop tapi tak bisa. Sekertaris lelaki itu melarangnya untuk keluar dan berakhir dengan pintunya di kunci dari luar.
Menyebalkan.
Lalu apa yang harus Alexa lakukan sekarang? Alexa tak ingin mati ke bosanan di ruangan mewah yang seperti kuburan itu, sangat sepi.
Menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dan memejamkan matanya.
Brak!
Alexa terperanjat kaget saat pintu ruangan Rafael di banting dengan cukup keras. Alexa mengernyitkan keningnya saat melihat seorang perempuan seumuran Rafael dengan tampilan yang...
...Kurang bahan.
Lagi pula dari mana perempuan itu bisa masuk dengan mudah, sedangkan pintu besar itu di kunci rapat oleh sekretaris Rafael.
Perempuan itu memakai baju merah ketat yang menampilkan lekuk tubuhnya dengan jelas, berjalan menghampiri nya. Dengan dada dan pantat nya yang besar.
"Kau!"
"Ahhh!, lepas!"
Perempuan itu langsung menjambak rambut Alexa dan menariknya hingga Alexa berdiri. Tak memperdulikan pekikan Alexa yang kesakitan.
Alexa mencoba melepaskan tangan yang menarik rambutnya itu dengan mencakarnya hingga membuat perempuan itu semakin menarik rambut Alexa dengan kedua lengannya.
"Kau! Berani sekali kau mencakar lenganku!"
"Lepas! Sialan"
"Siapa kau hingga Rafael mengajakmu ke kantornya?! Ohh.. Aku tahu, kau pasti menggoda Rafael dan menjual tubuhmu untuk mendapatkan hartanya kan?! Jawab!"
Kesal karna Alexa tak menjawab, perempuan itu menarik paksa Alexa kedalam kamar mandi dan menyalakan shower.
"Ah! Dingin! Lepaskan!" pekik Alexa saat merasakan air dingin itu membasahi seluruh tubuhnya.
"Jawab aku pelac**! Kenapa kau berani mendekati Rafael, hah! JAWAB!"
DUG!
"Ahk"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend [TAMAT]
General FictionAlexa Diamon Rose. Gadis yang menjadi incaran seorang Rafael Adelio Raharja, seorang yang tak mengenal kata penolakan merasa tertantang karna ditolak oleh seorang gadis yang tak sengaja ia tubruk di tengah jalan. Perasaan nyaman dan debaran yang ra...