18

13.4K 487 1
                                    

***

Mentari pagi bersinar begitu cerah dan hangat. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh lebih.

Cahaya matahari yang menyusup melaui gorden kamar membuat salah satu dari pasangan itu terusik.

Alexa menguap dan menggeliatkan tubuhnya yang terasa pegal dan sakit, gadis yang sudah menjadi seorang wanita itu membalikan tubuhnya menghadap Rafael yang sudah membuka matanya sejak tadi.

Hawa dingin dari AC di kamar membuat Alexa memilih merapatkan selimut yang sedikit turun dan melanjutkan tidurnya.

Niat Alexa melanjutkan kembali tidurnya urung saat matanya tak sengaja menangkap manik hitam yang menatapnya dengan lekat.

Alexa kembali menguap dan mengurung kepalanya dengan selimut "kau tidak bekerja, jika tidak bangunkan aku lima menit lagi"

Gadis itu belum sasar dengan keadaan, karna lesadaraannya masih setengah.

Rafael menyibak selimut yang menutupi wajah Alexa itu dan membuat mata Alexa kembali terbuka. "Selamat pagi istriku"

Rafael langsung menahan selimut yang akan kembali mengurung kepala Alexa dengan memeluk tubuh mungil itu dengan erat.

Alexa membulatkan matanya, sadar jika tubuh mereka kini menempel tanpa penghalang apapun.

"Enggghhh, Aaf, lepas" rengek Alexa yang merasa terusik karna Rafael terus mengecupi lehernya.

"Ayo mandi, lalu makan dan bersiap-siap"

Alexa mengernyitkan alisnya, menatap Rafael seolah bertanya 'kemana?'

"Kita akan bulan madu, sayang. Jadi ayo bersiap-siap. Atau, mau mandi bersama lagi" Rafael menaik turunkan kedua alisnya, menggoda Alexa.

Blus..

Wajah Alexa memerah dengan mata membulat saat ingatan semalam tiba-tiba saja berputar di dalam kepalanya.

Telinga Alexa berdengung saat mendengar suara aneh yang muncul dari bibirnya sendiri tanpa di sengaja.

Rasa yang sempat hilang pun kembali dirasakannya, bagaimana saat bibir Rafael mengecupi kening, pipi, hidung, bibir, dan dagunya. Lalu elusan yang Rafael berikan di perutnyapun masih terasa.

Wajah Alexa semakin memerah saat ingat semua itu, ingin sekali Alexa menghilang dari hadapan lelaki yang saat ini masih menatapnya dengan menggoda.

"Be-berhentilah menggodaku"

Alexa mendorong Rafael agar menjauh lalu mendudukan dirinya dengan selimut yang ia lilitkan di tubuhnya.

"Awssss" baru saja kakinya menyentuh lantai, rasa ngilu langsung menyerang area bawah perut sampai kakinya.

"Sayang, kenapa? Apa masih sakit? Sepertinya semalam aku terlalu keras"

Nyatanya bukan terlalu keras lagi. Tetapi lelaki menggila tanpa henti hingga tembus jam tiga pagi tadi.

Setelah Alexa merengek, meminta agar Rafael menghentika kegiatannya, baraulah lelaki itu berhenti dan tidur bersamanya.

Alexa bisa merasakan Jika rafael saat ini ada di belakangnya. Lengan kokoh itu melingkar di seputaran pinggangnya.

"Maaf, lain kali aku akan melakukannya dengan pelan" bisik Rafael setelah mengecup pipi kiri Alexa.

Tiba-tiba saja Rafael langsung mengangkat tubuh alexa dan berdiri di sisi kasur. Membuat Alexa terpekik kecil. Hampir saja selimutnya terlepas, Alexa merapatkan kembali selimut itu pada tubuhnya.

"Kenapa di tutup, sayang?" Rafael menatapnya memelas, Alexa tahu itu hanya dibuat-buat saja oleh Rafael.

"Kau gila, aku tidak memakai apapun" pekik Alexa dengan suara serak dan menutup wajahnya dengan selimut.

My Possessive Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang