10

17.2K 686 4
                                    

***

"Ahk!"

Alexa terpekik kaget saat ada sinar lampu mobil yang menyorotnya. Beruntung si pemilik mobil dengan sigap langsung mengerem hingga hanya membuat benturan kecil dan membuat bokong Alexa mencium aspal.

"Aws, sakit" Alexa melihat betisnya berdarah karna tergores aspal yang kasar.

"Maaf, apa kau baik-baik saja?" lelaki yang hampir menabrak Alexa langsung keluar dan berjongkok di depan Alexa.

Alexa mendongak dan manik matanya langsung bertubrukan dengan manik abu-abu.

"Hy, maaf, aku tak sengaja tadi aku sedang melihat ponsel jadi tak melihat ada dirimu di jalan"

Lelaki itu mengulurkan lengannya membantu alexa berdiri. "Kakimu terluka"

"Aku baik-baik saja"

"Kamu mau kemana? Biar ku antar"

"Aku, aku mau pulang"

"Di mana rumahmu?" tanya lelaki itu lagi membantu Alexa berjalan ke arah mobilnya dan membukakan pintu.

"Di apartemen *** "

Lelaki itu memutari mobil dan duduk di samping kemudi. "Aku akan mengobati lukamu dulu"

"Apa yang kau lakukan?" tanya Alexa sedikit panik saat lelaki itu mengangkat kaki kanannya ke pangkuan lelaki itu.

"Maaf, aku tidak akan macam-macam"

Alexa kembali menggangguk dan memperhatikan saja lelaki itu membersihkan darah yang ada di betisnya dengan kapas yang sudah dibasahi air mineral lalu mengoleskan alkohol dan melilitnya dengan perban.

"Su-sudah, kan?" tanya Alexa gugup karna lelaki itu menatapnya dengan lekat.

"Keningmu, kenapa?" tunjuk lelaki itu pada kening Alexa yang sedikit membiru.

"Kebentur tembok"

Alexa memundurkan kepalanya saat lelaki itu mendekatkan wajahnya setelah menurunkan kaki Alexa.

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku hanya akan mengoleskan salep ini, agar memarnya memudar"

Alexa membiarkan saja lelaki itu mengoleskan salep tadi pada keningnya. Alexa menahan nafasnya saat merasakan hembusan hangat pada wajahnya.

"Jangan menahan nafasmu" bisik lelaki itu menjauhkan wajahnya dan kembali duduk tegak di kursinya.

"Siapa namamu?" tanya lelaki itu mulai melajukan mobilnya kearah apartemen Alexa.

"Alexa"

"Kalau begitu, kau bisa memanggilku Luke. Salam kenal, ya, Alexa" Luke tersenyum sambil sesekali melihat kearah Alexa.

"Iya, salam kenal, luke"

'Andai saja Rafael bisa seperti dirimu, Luke. Mungkin aku akan jatuh Cinta pada Rafael'.

'Tunggu, kenapa aku malah memikirkan pria itu. Masa bodo dengan dia, toh aku ingin bebas seperti dulu'

***

"Sudah, Raf. Jangan mabuk. Alexa tidak akan menyukai pria pemabuk sepertimu." Max mengambil botol yang ada di lengan Rafael dan menyembunyikannya di belakang kursi yangia duduki.

Sejak tadi Max membujuk agar lelaki itu pulang ke rumahnya. Tetapi setelah di seret paksa pun lelaki itu malah masuk kembali kedalam club.

Asap roko dan aroma menyengat dari minuman beralkohol tercium di setiap sudut ruangan itu. Keempat lelaki itu duduk saling berhadapan. Jordan satu sofa dengan Felix dan Max dengan Rafael.

My Possessive Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang