Masih ada yang baca kah??
***
"Khe, jadi rafael memiliki seorang kekasih?" tanya Agler pada suruhannya.
"Iya tuan, saya melihatnya tadi malam membawa seorang gadis dari dalam sebuah gedung apartemen"
"Cari tahu tentang gadis itu" perintah Agler dengan seringaian.
"Baik tuan" seteleh pintu ruangan kerjanya tertutup dan meninggalkan dirinya sendiri.
Agler tertawa keras. Merasa lucu dengan apa yang akan ia lakukan pada gadis itu.
"Jika aku berhasih menyiksa dan membunuhnya, balas dendamku pasti tercapai lebih cepat"
***
Alexa mengerang kecil saat sinar matahari mengenai wajahnya. Mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba menyesuaikan dengan pencahayaan di ruangan itu.
Mencoba duduk tapi "Awww, sakit" erangnya saat merasakan sakit di leher kirinya.
Meraba dan memijat kecil leher dan pundaknya yang terasa pegal, ngilu. Terasa seperti dirinya tidur tanpa bergerak sedikitpun.
"Tunggu, ini dimana?" seakan sadar, Alexa turun dari ranjang dan menatap sekitar.
Ruangan itu didominasi warna hitam dan emas, tidak ada warna lain selain warna seprai, bantal, selimut, lantai, gorden, dan jendela yang berwarna putih.
Dirinya mulai panik, mencoba tenang dan mengingat apa yang terjadi hingga Alexa ada di tempat ini.
Rasanya, Alexa tidak mengingat apapun selain dirinya yang langsung tidur setelah membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian dengan pakaian tidur.
"Dia, pasti si brengsek itu yang menculikku saat aku tidur. Apa yang dia lakukan?" tanyanya meraba tubuhnya yang memakai baju tidur bergambar kucing.
Menatap sekitar, mencoba mencari pintu, ketemu!
Alexa tidak bisa membuka pintunya. Pasti lelaki itu yang menguncinya dari luar.
Tok! tok! tok!
"Apa diluar ada orang! Tolong siapapun buka pintunya!"
Alexa berteriak dan menggedor pintu itu berulang kali.
Krukkkkk!
Alexa diam, Perutnya berbunyi, meminta makanan. Sejak kemarin sore, Alexa belum memakan apapun karna malas bergerak. Dan sekarang?
Alexa malah dikurung.
Mencoba cara lain untuk keluar, jendela?
jalan kedua harapannya untuk keluar.
Sret!
Alexa kembali memundurkan langkahnya saat sadar ia berada di lantai paling atas. Lantai tiga yang sangat tinggi.
Sedangkan di sisi lain. Tepatnya di ruang kerja. Rafael tersenyum melihat Alexa yang berusaha kabur darinya. Beruntung ia sudah mengunci pintu kamarnya tadi, jadi tidak ada yang bisa keluar masuk kamar pribadinya tanpa ijin.
Merasa cukup dengan hukuman yang ia berikan pada gadis berontaknya, Rafael keluar dari ruang kerjanya menuju kamarnya, ah bukan, tetapi kamar mereka berdua, yang berada satu lantai dengan ruang kerjanya.
Ceklek!
Alexa menoleh ke arah pintu, saat mendengar suara putaran kunci. Memunculkan sesosok lelaki yang telah menculiknya dan juga mencuri ciuman pertama nya.
"Kau! Apa yang kau lakukan padaku! " bentaknya menunjuk wajah Rafael yang menampilkan senyuman tipis dengan raut datar seperti tembok es.
"Kamu hanya milikku, dan kamu harus selalu berada di sampingku" ujarnya berjalan dengan santai dan duduk di pinggir ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend [TAMAT]
Fiksi UmumAlexa Diamon Rose. Gadis yang menjadi incaran seorang Rafael Adelio Raharja, seorang yang tak mengenal kata penolakan merasa tertantang karna ditolak oleh seorang gadis yang tak sengaja ia tubruk di tengah jalan. Perasaan nyaman dan debaran yang ra...