9. Introgasi

158 34 6
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Aku terbangun karena naluri perutku yang keroncongan, menatap sekeliling dan menemukan tangan kecil memelukku dalam tidurnya,

Pakaian Raden Turangga sudah berganti dan begitu pula aku, pengawal tuan senopati pasti sudah menemukan kami, dan aku harus siap dengan hukuman paling berat ...

di pukul dengan rotan ... ? atau di cambuk ? atau ... mungkin juga di gantung, di pancung ...

astagaa ... kenapa mengerikan sekali ...

jika ada hukuman seperti itu Indonesia pasti penjara kosong ...

jika melarikan diri dari majikan saja sampai di pancung bagaimana yang melarikan uang rakyat ...

bagaimana dengan mengikat kaki mereka dengan batu seukuran berat badan mereka dan menenggelamkannya di laut ...

.

Aaah sudahlah ... masa depan adalah masalalu untukku, dan masalalu adalah masakini ku ... akan aku hadapi semuanya, apapun itu ...

.

"Bi ... bibi sudah sadar ya ...?" bisik Raden Turangga mendekat ke wajahku, meletakan telinganya di dadaku membuatku bahagia merasa di sayangi ...

.

"Bibi tidak apa Raden ... "

.

"Bibi terkena panah ...

mmmnnn AYAHANDAAAA ..." anak itu berteriak nyaring

haaah ...

apaah ...

kenapa dia berteriak memanggil ayahnya ... mati aku ...

Ciuman itu ... astagaaaa ...

aku belum siap bertemu dia lagi ... bodohnya aku ... apa aku kabur saja sekarang ...

.

Terlambat ...

.

Pria tampan itu menyibak tutup tenda dan tatapan kami bertemu, aku segera menundukan wajahku ... hilang sudah kehormatan yang kujaga dua puluh lima tahun lamanya,

.

"Rapikan pakaianmu, dan keluarlah ... kau harus menjelaskan apa yang terjadi sampai kau menempatkan anakku dalam bahaya besar seperti kemarin ..." Suaranya serak, basah dan dalam ...

.

Apa isi otakku konslet setelah jatuh kemarin ? ribuan alasan yang harusnya kubuat untuk logikaku yang sekarang ini mandek,

dia adalah pria masalalu,

ya, dia pria masalalu yang sangat tampan, aku tidak tau di jawa barat tahun sekian ada pria setampan dia ...

Travel To 1279 SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang