Disclaimer :
Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber
dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis
Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.
.
.
.
.
.
.
.Happy reading
💜💜💜
Setiap beberapa menit aku terjaga, aku merasa ada orang yang mengawasiku dari dekat, sungguh mengerikan, setiap aku terkejut Turangga kemudian mengusap pipiku dan membisikan kata untuk kembali tidur ... tapi mana bisa ...
aku sudah tidak tahan ...
berakhir dengan memutar tubuhku, tidur di pelukannya, dan melapisi kami berdua dengan kasur tipis ku,
sangat hangat, dan lebih nyaman sekarang, dan aku bisa menutup mataku dengan aman.
.
.
Pagi kedua perjalanan kami di mulai dengan keluar dari hutan secepatnya, aku memberi Raden Turangga air jahe dingin dan buah pisang, aku sungguh tidak ingin lebih lama lagi di dalam hutan ini,
apalagi Raden Turangga bilang kita masih akan melewati satu gunung dan satu hutan lagi untuk sampai ke kadipaten Sagalabungah,
.
Kami kembali berkuda dengan cepat sampai menjelang tengah hari, dan baru berhenti di tepian sungai kecil menuju desa,
.
"Apa kita sudah keluar dari hutan ?" tanyaku antusias, aku turun dari kuda dengan mengangkang berjalan menuju sungai jernih di depanku, pinggang dan pahaku itu nyeri dan pegalnya bukan alang kepalang,
.
"Kurasa sudah, hanya saja kita harus menuntun kuda sekarang, karena kita akan memotong jalan dengan mendaki gunung itu ..."
.
"Ok ... asal bersamamu kemanapun aku siap ..." kataku bercanda awalnya, aku berbalik untuk mengisi tabung bambu yang hampir habis, tapi terlalu kaget setelah Raden Turangga turun dengan melompat tepat di depanku ...
aku mundur dengan dengan reflek dimana satu kakiku yang tidak imbang malah tergelincir lumut di bebatuan ...
.
BYUUUR ....
.
Kami berdua tercebur masuk kedalam air yang dinginnya minta ampun ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Travel To 1279 Saka
Fanfiction27.05.22 Joane Larasati Pramudya terbangun di seribu dua ratusan tahun saka mencari cara untuk kembali sampai bertemu dengan seorang pria yang menahan hatinya, dan disaat tubuh dan Jiwanya telah pasrah untuk tinggal ... waktu kembali merenggutnya pu...