63. Akhir dari semua

202 27 18
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Tentu saja anak buahku bubar semua, pertama karena mereka tau jika aku sangat marah, dan yang terpenting dari semua kemarahanku adalah karena Larasati, perempuan yang mereka percayai memiliki hubungan denganku mencak mencak seperti istri yang telah lama di tinggal suaminya dan ingin ikut kemanapun suaminya pergi ...

Sudah menjadi pembicaraan selama belasan tahun bahwa kedekatanku dengan kanda Galih Perbawa adalah karena suatu yang sangat dalam,

Selain dia kakak iparku, dia yang mengenalkanku pada seorang yang akhirnya menjadi istriku, dan banyak orang mengira salah satu dari kedekatan kami adalah karena kanda Galih menutupi hubungan gelapku dengan adik angkatnya, yaitu Larasati,

Meskipun rumor itu sempat hilang karena kanda Tumenggung Dharmajati yang mengatakan dengan gamblang mengenai hubungan Turangga Wesi dengan bibinya itu,

tapi itu pun hanya sebatas pembicaraan sambil lalu karena kenyataannya Turangga Wesi menikahi Dyah Kinasih ...

Dan malam ini, seolah semua yang banyak di bicarakan orang adalah sebuah kebenaran, ketika dengan beringas Larasati menyerangku, setelah tidak terima ku hardik dengan kalimat kasar, kami bertarung denganku yang berkelit sesekali memperbaiki kembennya, sedangkan dia hanya memiliki satu keinginan yaitu menjatuhkanku.

Di satu kesempatan kami bertarung dengan begitu dekat hingga aku dapat mendengar suara kelaparan dari perutnya, tanpa berpikir aku menotok urat geraknya, dan membuatnya berdiri kaku di depanku,

.

"Nah, lihat bagaimana kau sangat pengecut Raden ..."

.

"Carut ... ambilkan telur dan madu ku ..."

.

"Ba baik gusti ..."

.

"Apa yang akan kau lakukan ... jangan macam macam ya !"

.

"Tidak macam macam, cukup minum ini untuk kesehatanmu "

.

"Aku tidak ingin makan atau minum apapun ... aku ..."

.

"Minum atau aku yang akan menyuapi mu ..."

.

"Kau selaluuuu saja punya cara untuk menyentuhku Gusti Raden"

.

Travel To 1279 SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang