Dislcaimer :
Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber
dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis
Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.
.
.
.
.
.
.
.Happy reading
💜💜💜
Aku masih tertidur setelah semalaman meringis karena perutku melilit, padahal rencananya hari ini Raden Turangga ingin di antar keliling kadipaten, dan rencanaku adalah riset pasar untuk ide jualan, tidak ingin lebih lama tinggal di asrama wanita ini.
.
"Istriku ..."
.
Apa apaan bocah itu ... sembarangan main panggil istri, sejak kapan menikahiku ...
Sepagi ini Raden Turangga menemuiku di kaputren, bukannya lelaki tidak boleh masuk ya ?
Aaah masa bodo ...
aku masih malas bangun, datang bulan di masa ini sungguh sangat tidak nyaman, tidak ada pembalut double maxi, tidak ada sayap, tidak ada segala kemudahan dalam memakai pembalut saat menstruasi,
yang ada hanya kain yang di lipat selebar selangkangan, kemudian di ikat di pinggang seperti celana sumo, dan jika berjalan kain itu akan terasa basah bertumpuk dan mengganjal dibawah ...
eeuuhhggg ...
aku bahkan tidak ingin bergerak karena itu sungguh sangat tidak nyaman ...
.
.
"Istriku ... Temani aku berkeliling kadipaten ... kau sudah janji kemaren" Raden Turangga bicara dengan suara dalam dan penuh wibawa ...
.
"Kenapa kau pakai suara dalammu Raden ... ?"
.
"Ada yang salah ..."
.
"Itu membuat darahku keluar semakin deras ..."
.
"A apaa ??? kau terluka ..."
.
"Tidak ... hanya periode bulanan ... semua perempuan mengalaminya ..."
.
"Mmm ... begitukah ? apakah harus ?"
.
"Tentu aja ... bagaimana hamil dan punya bayi kalau tidak mens ..."
.
Tunggu ...
aku melihat ekspresinya ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Travel To 1279 Saka
Fanfiction27.05.22 Joane Larasati Pramudya terbangun di seribu dua ratusan tahun saka mencari cara untuk kembali sampai bertemu dengan seorang pria yang menahan hatinya, dan disaat tubuh dan Jiwanya telah pasrah untuk tinggal ... waktu kembali merenggutnya pu...