Travel To 1279 Saka

33. Para Pengabdi ...

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

🌻🌻🌻

Aku benci kehilangan moment penting karena si posesif Turangga, bayangkan saja, bangun tidur seperti orang bodoh diantara mereka,

aku ditempatkan di sebuah bilik milik salah satu warga desa, begitu membuka pintu aku melihat Turangga bersama beberapa prajurit yang mana salah seorang dari mereka pastilah pimpinannya,

saking seriusnya mereka bicara hingga aku benar benar terabaikan, tapi tidak setelah aku keluar dan menemukan banyak perempuan berkumpul untuk memasak,

lokasinya seperti dapur umum, beberapa tungku menyala dengan masakan setengah matang di atasnya,

aku membungkuk pada mereka, balasannya mereka malah menghindariku,

.

"Ampun Gusti ayu, kenapa malah menghormat pada kami ... " kata seorang yang paling berani diantara mereka,

.

"Memang kenapa, saya lebih muda dari nisanak semua, jadi saya juga harus menghormati kalian ..."

.

"Mana mungkin Gusti ayu, gusti berkasta tinggi, dilarang membungkuk pada kasta yang lebih rendah ..."

.

"Mmmm ...

ssst ... ini hanya diantara kita saja ya, saya tidak mengenal kasta, untuk saya seorang yang lebih tua hukumnya wajib di hormati ...

sudah tidak usah berdebat, ada yang bisa saya bantu ???"

mereka semua diam menatapku, wajah kebingungan dan sedikit haru terlihat diwajah mereka,

.

"Ayolah ... ada apa sebenarnya, apa sedang ada acara di desa ini

Oya ... jangan panggil Gusti lagi ya ... nama saya Larasati ... ?"

.

"mmm ... begini Aden Laras ... kita semua sedang memasak untuk para prajurit yang menjaga kabupaten ini dari serangan mayat hidup ..."

.

"HAAAH ... Mayat hidup ????

Ayolah ... ini abad 13 ...