32. Para Pengabdi ...

123 27 3
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

🌻🌻🌻

"Bibi ... kuda kita hilang, sekarang kita harus bergegas setidaknya mencari desa terdekat,

Bibi aku gendong syaratnya adalah ...

bibi harus diam, pejamkan saja mata bibi, peluk aku kuat karena aku akan menggunakan ilmu ringan tubuh untuk segera pergi dari sini ..."

.

"Iya ... bibi nurut saja, cepat pergi dari sini, bibi benar benar takut ..."

.

Aku tidak banyak mendebat prajurit muda kerajaan Sunda ini, sungguh aku hanya ingin segera pergi, aku takut sekali,

selanjutnya aku merasa hangat di melingkupi tubuhku, aku ingin membuka mata tapi tidak kuasa, lebih baik tidak tau sama sekali daripada harus melihat yang tidak ingin dilihat,

rasanya seperti naik lift kadang mirip roller coaster, kadang naik tinggi, tiba tiba turun drastis, tidak ada niatanku untuk membuka mata meski hanya sekejab,

aku tidak ingin kalimat "penasaran itu membunuh " terjadi padaku.

.

.

.

.

🌻🌻🌻

Aku membutuhkan banyak tenaga kali ini, menggendong bibi itu tidak seberapa, tapi membuat perisai untuk kami yang kulakukan bersamaan dengan menerapkan ilmu ringan tubuh dan mata langit adalah sangat menguras tenaga dalam,

aku bersyukur bibi tidak bertanya apapun sampai kami tiba di desa pertama yang kami temui,

bibi memang hebat ... mungkinkan melayang sambil berlari membuat bibi nyaman ?

dia bahkan bisa bisanya tertidur di gendonganku.

.

Semula aku ingin menurunkan bibi, tapi aku merasa ada yang ganjil dari desa ini ...

seperti desa tidak berpenghuni, tidak ada satu lentera pun menyala, lampu minyak jarak sekecil apapun pasti akan dapat kulihat dengan pandang mata langit ku,

tapi ini kosong ...

kosong tanpa desahan nafas kecuali milikku dan bibi,

Travel To 1279 SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang