Disclaimer :
Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber
dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis
Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.
.
.
.
.
.
.
.Happy reading
💜💜💜
Kami memacu kuda dengan cepat ...
Aku ingin segera sampai kadipaten Sagalabungah agar bibi bisa beristirahat, dia butuh waktu untuk kembali menjadi bibi kesayanganku yang manis, tidak seperti orang asing yang tidak saling mengenal begini,
aku sungguh kesal ...
.
Mungkin karena tenaga dalam yang diberikan uwak Galih sehingga bibiku kuat sekali, menunggang kuda seperti kesetanan,
Sepanjang jalan kuda kami berpacu mengelilingi lereng pegunungan dengan pohon pinus yang tinggi menjulang, udara sejuk membersihkan jalan nafas kami, sepanjang jalan yang kami lewati juga sangat teduh, sinar matahari hanya mengintip dari sela dedaunan, sampai di sebuah mata air kecil bibi menghentikan kudanya ...
.
"Hooooooopp ...
Raden ... bisakah kita beristirahat disini ...
banyak rumput dan ada mata air juga disana ... "
.
"Baiklah ... " jawabku singkat, sepertinya bibi sudah melunak, tapi aku tetap harus menjaga diri untuk tidak terlalu dekat, aku tidak ingin selalu merasa tercampakan jika tiba tiba bibi bersikap dingin lagi.
.
Bibiku melompat dengan mudah dari kuda, lalu menuntunnya ke mata air sedang aku hanya mengikuti,
dia meminum air dari mata air itu melalui tangan halusnya, aku hanya memalingkan wajahku ...
.
entahlah ...
...
Kemarin ...
Aku begitu emosi dan sakit melihat iblis itu menyentuh bibi ... dia mencium bibirnya, bahkan menggigit leher dan bahunya ... yang lainnya aku tidak mau ingat ...
setelah semua kejadian itu kami sama sama saling tak acuh seperti ini, aku menghela nafas lelah .
.
"Raden ... kenapa mendengus begitu ? kau kesal ya sama bibi ... ? "
.
"Bukan bibi yang sedang mengambil jarak yang jauh dengan ku ... "
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Travel To 1279 Saka
Fanfic27.05.22 Joane Larasati Pramudya terbangun di seribu dua ratusan tahun saka mencari cara untuk kembali sampai bertemu dengan seorang pria yang menahan hatinya, dan disaat tubuh dan Jiwanya telah pasrah untuk tinggal ... waktu kembali merenggutnya pu...