40. Sagalabungah ...

105 32 2
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜


Aku lelah sekali tapi tak bisa terpejam, baru malam ini aku tidur terpisah dari bibi,

aku mulai menyadari apa yang mendasari bibi bersikap seperti itu sepanjang siang dan sore tadi,

bibi sudah merasakan kehilangan itu sejak tadi pagi sedang aku baru merasakan kehilangan itu malam ini,

bibiku memang seorang yang paling tajam pengamatannya, pikirannya jauh beberapa langkah di depanku, dia bisa memikirkan apapun yang bahkan tidak terpikirkan oleh kami para lelaki,

baru beberapa jam aku tak melihat bibi aku sudah merindukannya, bagaimana bisa aku begitu kerasnya menentang keinginan bibi yang sesungguhnya adalah juga keinginanku ...

sungguh aku juga menginginkan bibi dalam pelukanku, meski selama dua hari ini aku tidak mencium wangi jeruk khasnya, tapi apapun harum tubuhnya tetap menjadi yang paling ku sukai.

Aku menahan perasaanku untuk malam ini, besok aku akan mengajaknya ke pasar, dia pasti sangat senang, aku juga bermaksud untuk membelikannya tusuk sanggul, mengingat kembali jika akulah orang yang selalu menarik sanggulnya dan melemparkan hiasan rambut itu entah kemana ...

.

"Bibi ... ternyata sulit berada jauh darimu ..."

.

.

.

.

Pagi pertama di kampung halaman ayahanda dan ibundaku ... di sini lebih dingin daripada di kotaraja, aku bangun dengan tubuh yang segar dan tetap merindukan bibi,

Rencana awal ingin menemui bibi gagal karena paman Adipati memintaku untuk mengenalkan diri secara resmi di balai pendopo kemudian di lanjut dengan pergi mengunjungi makan ayahandaku ...

itu adalah bagian terpentingnya ...

ada satu keinginan kuat untuk membawa bibi menemui beliau dan meminta izinnya ...

karena itu aku meminta eunjuh pelayan pribadiku yang baru untuk mengantarkan pesan untuk bibi karena aku belum bisa menemuinya sekarang,

kukira ini hanyalah pengenalan biasa, tapi ternyata langsung pada tugas pertama, mengenalkan seluruh kerabat kadipaten beserta para punggawa, aku mendapat ilmu baru hari ini, beberapa orang terlihat tulus, tapi beberapa lagi terlihat sangat ingin di akui keberadaannya,

yang di luar dari dugaanku adalah bahwa mereka mengenalkan semua istri, adik, anak, bahkan cucu mereka padaku ... terutama jika mereka adalah seorang gadis ...

ini lucu ... bibi akan memajukan bibirnya jika melihat ini, dia pasti akan bilang ...

.

"Lihat ... Betul kan apa yang aku bilang, kau akan sibuk dengan wargamu dan melupakan aku ... "

Travel To 1279 SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang