01. Do

4.6K 306 69
                                    

Ehem.. Hai👋 Jadi.. Kaya gini aja👇

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

Sinar mentari mulai menyinari bumi dan semua mahluk hidup, melakukan rutinitas masing-masing. Diruang lebih tepatnya gudang, seorang gadis dengan kusamnya kulit dan wajah yang kurus, menunjukkan betapa kerasnya hidup yang ia jalani masih tertidur diatas ranjang lama, bisa dikatakan tidak layak fungsi.

Kringggg!!!!

Tangan ramping sedikit pucat dan kusam meraba alarm dimeja kecil yang berada disamping ranjang.

Bulu mata lentiknya bergetar dan terbuka. Mata yang bulat berair menyipit menyusaikan cahaya yang masuk di retina matanya, sebiru laut dan langit.

Gadis itu bernama Lucy Christner. Ia gadis lugu dan lemah, karena kurangnya kemampuan otaknya membuat dirinya dikucilkan dari keluarganya yang terkenal akan kejeniusannya.

Dari sifat, penampilan, dan perlakuan keluarganya membuat ia harus bertahan dari bullyan dan kekerasan dari orang-orang disekitarnya. Bahkan saudara dan ayah kandungnya tutup mata dan telinga mereka.

Ibunya telah meninggal saat ia usia dua tahun, sehingga ayahnya menikah lagi. Kakek dan neneknya pun telah meninggal. Harta warisan milik neneknya diwariskan kepada Lucy. Namun karena Lucy yang masih belia, ibu tirinya mengambil alih bermaksud untuk memegangnya sementara waktu hingga Lucy dewasa nanti.

Ayah Lucy tidak mempermasalahkan-nya, dia justru bangga dengan pemikiran dan perhatian dari ibu tiri Lucy yang dianggap dewi karena sabar dan lemah lembut.

Lucy memiliki dua saudara kandung laki-laki twins dan saudara tiri perempuan satu seusianya, karena ibu tiri Lucy janda anak 1.

Silsilah keluarga Christner/Lucy

1. Jack Christner
2. Elsa Christner (alm)
3. Anitha Christner (istri ke 2, ibu tiri)
4. Mike Christner (kk ke-1)
5. Kenzi Christner (kk ke-2)
6. Lucy Christner
7. Aurora Christner (saudara tiri)

Skipp....

Sesampainya disekolah, Lucy berjalan dikoridor. Banyak yang menatapnya penuh ejekan dan cacian.

Dia hanya diam dan menunduk. Ketika sampai didepan kelasnya, teman sekelasnya pada heboh saat melihat didirinya.

"WOY, KUTU UDAH DATENG!! BURUAN MINGGIR!" teriak heboh salah satu temannya bernama Jimy.

Teman yang lain tadinya berada didepan meja Lucy kini berlari menjauh. Lucy hanya diam dan menunduk mendekati bangkunya yang terletak dibelakang pojok.

Saat sampai dibangkunya, ia melihat mejanya yang sudah penuh dengan coretan dan dilaci meja terdapat sampah dari yang plastik hingga daun kering.
Dia menghela nafas pelan, lalu membersihkannya segera sebelum bel masuk berbunyi.

"Bhahaha." tawa sekelas.

"Lihat lah... dan bukalah... mata kakimu... melihatnya lemah, terluka." nanyian salah satu teman kelasnya yang lain bernama, Marsel.

Mereka mengejek Lucy yang sedang memunguti sampah dimejanya.

"Haha... sampah ketemu limbah, cocok sudah haha," kata Tania.

"Bahkan dikeluarganya ibarat kuman yang terselip diujung kuku mereka hahaha," kata Faldo.

"Beda jauh sama sodara tirinya yang cantik iyuhh gak sebanding banget...," kata Marsella.

"Hahaha." tawa teman sekelas bahkan murid yang lewat pun juga menertawakan-nya.

Sedangkan Lucy hanya diam, dia kemudian keluar kelas membuang sampahnya dan menuju ke toilet. Saat sampai di toilet, dia dihadang oleh saudara tirinya, Aurora dkk.

"Wah wah... kebetulan ada limbah," kata Aurora mengejek.

"Gimana kalo kita maen dulu kan belum masuk kelas." Dara mencabut kaca mata Lucy.

"Yup, buat semangat belajar lah," kata Anggi memainkan anak rambutnya.

"Hahaha." tawa mereka bertiga.

"Kuy, beraksi ye!" heboh mereka.

Lucy sudah gugup dan ketakutan, ia hanya menunduk.

"Aku mohon jangan," kata Lucy lirih.

"Hah? apaan? ngomong yang jelas," kata Aurora menjambak rambut Lucy yang dikepang dua membuat lucy meringis sakit.

"Arghh! Aku mohon lepas sa-sakit." Lucy memohon sambil memegangi rambutnya yang masih dijambak.

"Sakit ya? Kalok gini?" Anggi memukul perut Lucy.

Bughh!

"Aaa... hiks, aku mohon... hiks, a-apa salahku?" kata Lucy terisak.

Plakk!
Plakk!

"Salah lo karena buat gue jijik, ngerti lo!" bentak Aurora tepat didepan wajah Lucy setelah menapar wajahnya hingga merah.

Dara mengguyur air got ke-kepala Lucy yang terduduk dilantai membuat mereka harus tutup hidung.

"Hueekk... nah kalo gini lo pantes disebut princes," kata Anggi sinis.

"Huekk... cuih! Dahlah yok," kata Aurora.

"Yok lah, pengen muntah gue liat dia terus," timpal Dara.

Mereka pun keluar dari toilet membiarkan Lucy yang gemetar dingin dan menangis sendri.
Tanpa disadari mereka ada seseorang yang melihat semuanya dari awal.

Puk!

"Heh, ngapain lo disini Ray?" kata seseorang menepuk bahu orang yang bersembunyi melihat kepergian Aurora dkk.

"Gak." yang dipanggil Ray itu berlalu begitu saja tanpa membantu Lucy.

"Oy! Anjim Myles ganteng gini ditinggal," kata seseorang itu bernama, Myles.

Lucy berdiri berjalan menuju loker mengambil seragam ganti. Sepanjang jalan ia diejek dan menjauh.

Penampilan Lucy dibilang seperti orang gelandangan, dengan seragam yang sudah lama dan kusam. Setelah mengambil salinnya, ia kembali ke WC membersihkan dirinya.

Dia tidak masuk kelas karena jam pelajaran telah berlangsung. Toh, jika dia tetap masuk dia akan mendapat hukuman. Jadi dia memilih membolos ditaman belakang sekolah.

Lucy duduk dibawah pohon rindang. Ia menatap langit yang cerah. Air matanya mengalir saat merenungi nasibnya.

"Akan kah aku mempunyai seseorang yang menyangiku dan membantuku suatu hari nanti?" gumam Lucy masih memandang langit.

"Hiks. a-aku lemah, hiks. Bodoh, jelek, hiks. Bahkan- hiks, bahkan orang jalanan pun hiks. Tak akan-hiks, ada yang mau berteman denganku hiks." tangis Lucy.

"AARGGHH!! AKU BENCI MANUSIA!" Teriak Lucy.

"Hiks, aku benci ini-hiks. Benci," lirih Lucy sambil memukul tanah dengan menunduk.

Sedari tadi Lucy tidak sadar, jika ia diperhatikan oleh seseorang yang tidak jauh dari pohonnya.

"Kalok lo benci manusia, terus lo mau jadi apa? Ironwomen heh? Sedangkan lo sendiri manusia dasar bodoh," gumam seseorang itu yang tidak didengar Lucy.

Lalu ia pergi meninggalkan Lucy sendiri yang masih terus terisak memukuli dadanya.

"Aku harus balas mereka," gumam Lucy yang masih sesegukan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
..
Gimana guys awalan seru kagak???Kasih bacotan okeh..

Don't See It Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang