09. 🌚

2.7K 239 78
                                    

Haha gw ketawa

=================================

"WAAAA!!! TOLONGG!! ANNABELL!!!" teriak Kenzi panik.

Dia terduduk dilantai ingin lari namun terasa susah bergerak, keringat sudah membanjiri pelipis tidak tanggung-tanggung hingga ia kencing dicelana.

Apa yang dia lihat? Saat dia hendak duduk kembali ia melihat boneka tua yang sudah duduk disampingnya.

"Pergi"

Kenzi yang mendengar suara itu langsung berlari menuju kamarnya menutup pintu dengan keras dan langsung dikunci dari dalam.

"Kenapa kamu menaruh ku disini? Kakakku ketakutan" Kata Lucy.

Sushan pun keluar dari persembunyian-nya dibalik tembok dan menghampiri boneka tua itu.

"Dia memanggilmu" kata Sushan malas.

"tapi dia tidak tau aku disini" kata Lucy.

"Saya hanya membantumu" kata Sushan acuh.

"...."

Saat Sushan hendak kembali kekamarnya pintu utama terbuka Sushan hanya menatapnya malas. Sedangkan orang yang baru datang yaitu Mr. Jack dan Ms. Anitha mereka kaget saat melihat Sushan yang berdiri menggendong boneka tua diruang TV diam menatap mereka malas.

"puas kamu buat anak saya harus operasi mata!" bentak Mr. Jack ayah Lucy.

Ms. Anitha hanya diam mengusap pundak Mr. Jack menenangkan-nya. Namun ia tersenyum kemenangan tanpa diketahui Mr. Jack. Sushan? Dia tetap menatap mereka malas seakan tidak ada yang menarik dimatanya.

"Besok warisan itu tidak akan saya berikan kecuali kamar yang kamu tempati sekarang, sampai kamu meminta maaf pada Aurora.. PAHAM KAMU!" kata Mr. Jack dengan nada keras diakhir kalimat.

Sushan tetap diam dengan wajah khasnya 'Malas'. Namun tidak dengan aura disekitar yang semakin suram dan mencekram.

Mr. Jack dan Ms. Anitha mendadak merinding. Tatapan mereka beralih menatap Sushan yang juga menatap mereka. Sushan mengangkat jarinya menujuk Mr. Jack dan tiba-tiba...

Slassss.....
Pyarrr!!!

"AAAA!!!!" jerit Ms. Anitha kaget saat tiba-tiba vas meja melayang hampir mengenai wajah Mr. Jack.

Tidak jauh pula dengan Mr. Jack yang mematung akan kejadian barusan.
Belum sampai disitu Sushan mengangkat tangannya keatas lalu seakan gerakannya meremat sesuatu.

Dan betapa kagetnya Mr. Jack dan Ms. Anitha melihat sekeliling dimana semua lampu pecah dan serpihannya dari lampu hias diatas menghujani Sushan. Mr. Jack dan Ms. Anitha mundur menghindar.
Mr. Jack melihat Sushan yang hanya diam berteriak.

"APA YANG KAMU LAKUKAN CEPAT MINGGIR!!" teriak Mr. Jack.

Namun Sushan tetap diam menatap malas mereka. Pipi tembamnya dan keningnya tergores serpihan kaca sehingga darah segar keluar dengan terburu-buru.

Sebelum Mr. Jack mendekat ke Sushan dan lampu tiba-tiba padam beberapa detik kembali hidup namun sudah tidak ada Sushan disana.

"AAA!! sa-sayang i-itu" kata Ms. Anitha terbata menunjuk kelantai tepat dimana Sushan tadi berdiri.

Mr. Jack mengikuti arahan telujuk Ms. Anitha dan ia mematung saat melihat tulisan dengan menggunakan darah.

"Mengusikku = MATI"

Mr. Jack mendorong tubuh Ms. Anitha hingga jatuh kelantai saat tiba-tiba Ms. Anitha memeluknya dari belakang.

Lalu ia beranjak meninggalkan Ms. Anitha yang masih duduk dilantai. Mr. Jack kembali keruang kerjanya dengan pikiran yang berkecamuk.

Don't See It Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang