06. 🚨

2.6K 257 27
                                    

Hei hei nungguin ya wkwk gue gak yakin ini cerita bakal buat kalian greget kagak😂

..........

Pagi hari ini bukan hari yang cerah untuk penghuni mansion Christner. Yup! karena dipagi buta sudah dibuat heboh dengan ulah siapa lagi jika bukan pemeran utama kita.

Saat ini keluarga Christner berkumpul didepan kamar Aurora yang sudah berantakan dan pintu kamar yang siap lepas kapan saja. Mantap!

"APA YANG KAMU LAKUKAN?!" bentak ayah Lucy, tuan Jack.

Yuhu.. Mr. Jack sudah pulang kemarin malam saat dikabarkan kekacauan yang dibuat Sushan.

"papa hiks.. Sakit pa.. Apa salah ku pa hiks.. Hiks.. Ke- hiks.. Kenapa Lucy membenciku hiks.." kata Aurora dipelukan Mr. Jack sesegukan.

Sushan? Dia stay duduk dikarpet berbulu dengan malas namun jika melihat tatapannya siap menerkam. Tidak ada yang berani memasuki kamar karena aura yang dikeluarkan Sushan.

Mr. Jack sempat terkejut dengan perubahan anaknya yang cantik dan imut secara bersamaan jangan lupa sikap malasnya, ada rasa nyeri didadanya saat Sushan menatapnya bagaikan musuh.

"Disini saya tegaskan bahwa saya akan mengambil hak saya sebelumnya yang telah diambil oleh manusia benalu..." kata Sushan malas dan menggantung menunjuk nyonya Anitha dan Aurora.

Mereka sempat geram dan mengepalkan tangannya hingga kuku memutih. Sebelum mereka bicara Sushan lebih dulu berbicara.

"Dan jika ada yang mengusikku maka jangan harap lepas dari ku mau itu yang dulu maupun sekarang dan kedepannya.." lanjutnya menatap keluarga kandung Lucy tajam.

"kalo itu mau lo kenapa lo ngerusak semuanya huh?! lo gak pernah diajarin tata krama?!" kata Mike angkat bicara.

Sushan menatap Mike malas lalu menguap dan terkekeh kecil memperlihatkan lesung pipinya. Tanpa sadar membuat keluarga kandungnya dibuat gemas namun gensi.

"Apakah otak anda mulai rusak karena terlalu sering bermain dengan virus? Jika iya silahkan bertanya dengan para maid maupun teman kalian apa yang selalu kalian lakukan padaku" kata Sushan formal dengan malas.

Keluarga kandung Lucy bungkam sudah pasti mereka malu jika bertanya apa lagi ayah kandung Lucy yang sering main tangan, dia mengepalkan tangannya saat melihat bagaimana sifat dan sikap Lucy sekarang ia berfikir itu karenanya.

Sedangkan 2 human benalu geram dan menatap Sushan tajam.

"Jalang kecil itu.. Arghh! Mau bermain² ternyata heh" batin Ms. Anitha.

"Arghhh.. Kamar gue awas lo lucy gue bakal rebut semua yang lo punya" batin Aurora mengepalkan tangannya.

Sushan yang mendengarnya menunjuk 2 human benalu dengan menguap.

"Siapa jalang? Bukankah anda yang membunuh sahabatnya sendiri dan naik diatas ranjang suami sahabatnya sendiri tepat malam kematiaannya hmm?" kata Sushan santai sambil memiringkan kepalanya.

"Shit! itu bocah jadi serem tapi juga imut banget" batin Kenzi.

"Dan kamu belum puas juga menikmati warisan milikku?" kata Sushan enteng.

"Sudah² berhenti! Kalo itu mau kamu terserah kamu" kata Mr. Jack.

Yang lain melotot tidak percaya apalagi 2 human benalu. Apa yang dia pikirkan-nya begitulah kira².

"Tapi papa-" kata Aurora terpotong.

"Kamu lupa kamar ini milik Lucy peninggalan istri saya dan ibu saya" kata Mr. Jack tajam membuat Aurora bungkam.

"Sayang dia juga anak kamu dan kamu dulu juga-" kata Ms. Anitha terpotong.

"Kamu mulai membantah saya huh?! Ingat dia anak tiri saya!" kata Mr. Jack meninggi.

Seketika 2 human benalu semakin membenci Sushan. Mereka merasakan hawa disekitar semakin suram dan mencengkram. Mereka menoleh ke Sushan yang juga menatapnya dengan tajam dan datar.

"pergi" Kata Sushan penuh penekanan.

Tanpa sepatah katapun mereka pergi meninggalkan kamar Aurora yang kini beralih kembali milik Sushan.

Brakk!!!!

"MAID!!" teriak Sushan.

Para maid yang tidak jauh dari kamar pun berbondong menghadap ke Sushan dengan menunduk.

"Ya nona" kata mereka serempak.

"Buang semua yang ada disini dan ganti dengan yang baru serta ubah nuansa hitam. Saya mau dalam waktu setengah hari semua selesai" kata Sushan.

"Ya nona" kata para Maid.

Sushan langsung melenggang pergi meninggalkan kamar barunya.

"Huff... Nona Lucy benar² berubah" kata maid Iluk.

"iya saat dia pergi gue baru bisa nafas huuhh..." kata maid lebih muda Linda.

"Tapi gue jadi pengen punya adek kaya nona.. Uhh imutnya.. Gue banyangin saat dia nangis minta yang manis² haha.. pasti lucu banget" kata maid Dina memeluk sapu lantai sambil menerawang keatas membayangkannya.

Pltak...

"aww.. Lo kok maen jitak palak orang sih" kata maid Dina sinis sambil mengelus keningnya.

"Halu lo ketinggian" kata maid Iluk menjitak kepala maid Dina.

"Kalian mau dikuliti nona Lucy?!" kata maid Toni yang baru datang.

"Hii.. Iya juga ya kenapa gue bisa lupa disitunya.. Hey! Tungguin..." kata maid Linda merinding dan mulai membantu mengeluarkan barang².

Untung saja hari ini tanggal merah jadi sekolah positif libur. Kembali kepemeran utama kita Sushan, dia berbicara dengan boneka tuanya.

"Makasih ya Sushan kamu udah mau bantu aku" suara dari boneka tua itu.

"Hm" deheman Sushan dingin.

Kalian pasti penasaran dimana jiwa Lucy yang cupu/nerd itu. Jawabannya ada diboneka tua itu. Kok bisa? Jelas mereka sudah melakukan pertukaran jiwa dalam artian jiwa mereka bertukar tempat hanya saja jiwa Lucy terkurung didalam boneka tua itu oleh Sushan.

Lucy sempat memberontak hanya saja Sushan yang berjanji akan mengembalikan tubuhnya jika dendamnya terbalaskan.

Back to alur..

"Sushan nama asli kamu siapa kalo boleh tau, em.. Ma-maksudku kamu kan tau bio ku ja-jadi-" kata Lucy gugup terpotong

" Sushan Charlotte" Kata Sushan datar

"Nama yang bagus,.. Aku gak sabar lihat apakah ayah dan kakak percaya padaku" kata Lucy.

"hm tunggu aja" kata Sushan.

"Heh Lo-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dah lah segitu dulu wkwk.. Pokoknya kasih bacotan😂

Don't See It Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang