07.💨

2.6K 257 41
                                    

Lama yah xaxa.. maap yak..

=================================

"Heh lo ngomong sama siapa hah?!" Kata kenzi yang tiba² datang diambang pintu.

Sushan tersentak namun segera kembali acuh tak acuh.

"Ada apa?" kata Sushan tanpa menoleh kebelakang dan membenarkan rambut boneka dihadapannya.

"Huh gue cuma mau ngomong lo dipanggil bokap" kata Kenzi sinis lalu pergi meninggalkan Sushan.

"huff.. Untung aja" kata Lucy.

"En aku pergi" kata Sushan.

"Ya hati²" kata Lucy.

Sushan tidak menjawab ia beranjak pergi meninggalkan boneka itu diatas meja. Saat Sushan keluar ia berpapasan dengan maid laki² yang seusia dengan Mike menunduk hormat.

"Nona.." ucap maid itu bernama Amar Grahan.

Sushan terhenti dan melirik dari ekor matanya menaikkan sebelah alisnya seakan berkata 'Apa?'.

"Eum nona kamar anda sudah selesai" kata maid Amar.

Sushan hanya mengangguk dan mengibaskan tangannya lalu ia kembali berjalan menghampiri Mr. Jack diruang kerjanya.

Tok! Tok!

"Masuk!" kata Jack dari dalam.

Ceklek! (pintu terbuka)

"Tuan nona Lucy-" kata maid masuk terpotong.

"biarkan dia masuk" kata Mr. Jack memotong ucapan maid itu.

Maid itu pun mengundurkan dirinya dan mempersilahkan Sushan masuk keruangan.

"Ehem" deheman Sushan berdiri menatap Jack dengan malas.

Jack mengalihkan pandangannya dari laptop ke Sushan yang tengah berdiri menatapnya dengan wajah andalannya 'Malas'.

"Ehem duduklah" kata Jack saat merasakan hawa dingin.

Tanpa kata Sushan pun duduk disofa yang tersedia.

"Langsung saja saya memanggilmu sesuai keinginanmu tadi jika kamu meminta hak mu namun belum bisa semua harta itu saya berikan karena separuhnya digunakan oleh ibumu" kata Mr. Jack menjelaskan.

Brak!!
Pyarr!

Mr. Jack tersentak saat melihat Sushan yang menendang meja lampu hingga lampu itu terjatuh.

"saya ingin semua itu utuh tanpa kekurangan sedikit pun jika tidak maka mansion ini akan ku jadikan kuburan kalian" kata Sushan penuh penekanan menahan emosi dan menatap Mr. Jack tajam.

"Tap-"

Brakk!!!
Brak!!
Brakk!!
Pyarr!!!

"Stop! baik saya usahakan 2 hari lagi milikmu kembali utuh" kata Mr. Jack pasrah.

Sushan berhenti membating barang² disekitarnya saat mendengar kata Mr. Jack. Ia menatap Mr. Jack dengan acuh tak acuh lalu dengan malas dia meninggalkan Mr. Jack. (selesai sudah umur barang² disekitar😂)

Namun, saat Sushan diambang pintu ia berhenti dan berkata.

"Dan jangan pernah mencoba menyebut orang asing itu dengan lebel orang yang berarti bagiku" kata Sushan dengan nada dingin.

Lalu Sushan meninggalkan ruangan itu menyisakan Mr. Jack yang menatap kepergian Sushan dengan sendu.

Mr. Jack mengalihkan pandangannya kemeja nakas dekat jendela. Dia membuka laci yang mungkin hampir tidak pernah ia sentuh. Diambilnya foto yang masih didalam bingkainya.

Ia menyentuh wajah yang ada didalam foto itu, foto seorang wanita cantik yang sedang tersenyum memegang buket bunga.

"Sayang kamu tau? Lucy anak kita dia mirip kamu.. Tapi aku telah menelantarkannya dan sekarang dia menatapku seakan orang lain.. Hiks.. Maafkan aku hiks.." gumam Mr. Jack memeluk foto itu dan duduk terisak.

Sedangkan diluar ruangan seseorang bersmirk saat mendengarnya dan pergi berlalu tanpa ada orang yang mengetahuinya.

Saat Sushan berjalan kearah kamar gudangnya seorang maid wanita terburu² menghampirinya.

"Nona! Tunggu nona.." kata maid itu berlari.

Sushan terhenti dan menoleh menatap malas ke maid itu.
Saat maid itu didepan Sushan dia mengatur nafasnya sambil menunjuk kelantai 2.

"I-itu nona.. Nona Aurora mengobrak abrik kamar nona" kata maid itu sedikit gugup.

Tanpa kata Sushan meninggalkan maid itu menuju kamar gudangnya. Maid itu terbengong dengan sifat Sushan dan menggaruk kepalanya bingung menatap kepergian Sushan.

Sushan mengambil bonekanya dan berjalan kelantai 2. Sedangkan dilantai 2 para maid bingung dan takut kepada Sushan jika tau kamarnya berantakan karena ulah Aurora.

"Huh! Kamar ini milik gue! Denger gak kuping kalian huh?! MILIK GUE!" teriak Aurora kepada para maid.

Brakk!!!

"Nona! Saya mohon nona kami hanya menjalankan tugas kami" kata salah maid memberanikan diri.

Brakk!!
Pyarr!!

"Kenapa? Emg gue takut sama itu jalang huh?! Gue gak takut!" kata Aurora menantang.

Brakk!!

"No-nona.." kata Maid yang dekat dengan pintu.

Sushan tidak menjawab pandangannya terkunci pada Aurora. Aurora yang ditatap Sushan pun nyalinya menciut saat merasakan aura yang mencekram begitu juga para maid yang ada disana mereka menunduk.

"Pergi" kata Sushan malas namun tidak dengan tatapan dan auranya.

"Gak!" kata Aurora memberanikan dirinya menatap Sushan sombong.

Tanpa kata Sushan menyeret Aurora. Aurora yang tidak siap memberontak namun nihil cengraman Sushan kuat dan tidak sengaja Aurora terjatuh.

"Aww.. Stt.. Ajing lo lepasin gue!" brontak Aurora memukul lengan Sushan.

Sushan hanya menatap malas Aurora dan tangannya melepaskan lengan Aurora. Merasa ada kesempatan Aurora mengambil pecahan kaca lukisan dan siap menusuknya ke Sushan.

Namun, gerakan Aurora terbaca Sushan dan tanpa belas kasih Sushan memutar lengan Aurora yang memegang pecahan kaca dan tangan Sushan yang bebas mendorong kepala belakang Aurora dengan gerakan cepat sehingga pecahan kaca itu mengenai mata Aurora sebelah kanan.

"Argghhhh!!!" jerit Aurora menggema memilukan dirungan itu membuat para maid gemetar.

kemudian Sushan mendorong Aurora keluar kamar hampir jatuh dari tangga.

"Bersihkan 10 menit" kata Sushan lalu melenggang pergi meninggalkan kamar barunya menggendong boneka tuanya dan Aurora yang masih menjerit kesakitan dilantai.

Para maid pun langsung bergegas saat mendengar perintah Sushan dan parahnya tidak ada yang bergerak menolong Aurora membuat Aurora tambah menggeram marah.

Sedari tadi disudut ruangan seseorang memperhatikan apa yang terjadi dari awal hingga akhir.

"Gue gk tau harus gimna tapi gue gak suka lo berubah kayak iblis" ucap seseorang itu memperhatikan para maid yang membersihkan kamar Sushan.

"Itu karna keluarga anda" kata seorang dibelakang seseorang yg mengintip tadi membuat seseorang mengintip itu tersentak dan menghadap kebelakang.

"Lo-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. seperti biasa kasih bacotan okeh..

Don't See It Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang