"Hari ini ngga hujan, ya." Velin mengulang kalimat itu. Seolah tak percaya, tidak akan turun hujan saat bersama Kevin.
"Kan udah dibilang, pertemuan kita gak mengundang hujan. Emangnya bawang yang mengundang air mata?" Langkah kaki Kevin sengaja diseret-seret. Sambil pout-in bibirnya gitu.
"Masih heran aja sih."
"Tugas hujan cuma mempertemukan kita. Kan sekarang tugasnya udah kelar setelah kita..," Kevin berhenti, malah menutup dengan deheman. Telinganya merah mulu!
"Cringe banget sih."
Jadi, mereka udah selesai makan. Sekarang baru keluar dari supermarket. Abis belanja banyak, nenteng tas gede. Biasalah. Tapi kali ini yang bawa Kevin, katanya sih kalo pacaran si cowok harus berkorban.
"Lo yakin ngga mau gua aja yang bawa?" ragu Velin.
"Yakin."
"Ngga berat?"
"Gak."
"Terpaksa ngga?"
"Percaya ajasih!! Gua kan pacar lo!"
"Gimana bisa percaya kalo lu seret-seret tasnya gitu? Sini gue aja, tasnya rusak nanti!" Bener adanya. Ditambah ekspresi Kevin kelihatan ngga ikhlas.
Eh, bukan ngga ikhlas. Kevin cuma lagi mikirin sesuatu.
Akhirnya Kevin langsung menggendong totebag itu di pundaknya. Ia membusungkan bahunya seperti berpura-pura kuat. "Pokoknya gue kuat, Vel! Gua bisa!"
"Biasa aja dong. Galak amat nih, lagi datang bulan?" Kevin geleng-geleng cemberut. Bikin Velin gemes sendiri liat moodnya yang turun-naik.
Terus pas sampe parkiran motor, Kevin mau taruh totebag di jok motor, tapi besi kaitannya itu rusak.
Nah, akalan Kevin sih supaya tasnya ditaruh di salah satu stang motor, tapi karena terlalu berat malah motornya miring sebelah ngga seimbang.
"Kev, sini gua pangku di belakang tasnya." Velin menawari.
"Gausah." Tapi Kevin masih aja memaksakan diri. "Gue bisa!"
Velin berdecak kesal. "Lu pala batu banget sih. Gua ngga mau ya kalo kecelakaan cuma gegara stang berat sebelah."
Heran aja sama kelakuan Kevin hari ini. Perasaan tadi masih baik-baik aja.
"Gue bisa, Vel. Atas pertolongan Tuhan yang Maha Kuasa."
"Amin," balasnya.
"Tapi gua pulang naik angkot.""Ih, Vel!" Kevin pun langsung meronta-rontakan kakinya.
"Gua gak mau bonceng angin," gerutunya."Lagian lu kenapa sih cinta banget sama itu tas sampe ngga mau dikasih ke gua?" tanya Velin menuntut penjelasan.
Kevin kesal. Akhirnya tas belanjanya ditaruh di tanah begitu aja sama Kevin. "Gua tuh cuma lagi memantaskan diri, Vel!!!"
Oh...
Ternyata...
KEVIN ITU TERNGIANG-NGIANG SOAL MEMANTASKAN DIRI WEJANGAN DARI MAMA VELIN.
Karena Velin ngga tau perihal apa aja perbincangan dia sama sang mama, ya Velin hanya memberi tatapan ngeri gitu buat pacarnya.
Seketika terdengar bunyi telepon dari ponsel Kevin. Masa bunyinya lagu Beyoncé - 'Halo'.
"Halo?"
"Hah?"
"Hah?"
"Ih."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝗪𝗵𝗲𝗻 𝗧𝗵𝗶𝘀 𝗥𝗮𝗶𝗻 𝗦𝘁𝗼𝗽𝘀
Fanfiction❝Semoga hujan malam ini tak sekedar menciptakan genangan, tapi juga kenangan.❞ Perihal kebucinan Kevin, yang entah jadi hobi atau tabiatnya. Bertemu gadis di antara hujan, yang entah hobi atau ngga punya uang buat beli payung. Perkara hujanlah, mere...