"Kok mau sih sama Kevin?"
Dari tadi Juyeon ketawa, karena masih ngga percaya mantannya waktu SMP itu jadi pacar temannya sekarang.
Sedang wajah Kevin mengkerut dari tadi. Pas keluar dari kamar mandi, Kevin mau langsung bawa Velin pulang aja, tapi dicegat sama Sangyeon supaya makan dulu makanan yang udah disiapin sama mereka. Biar ngga mubazir.
Ada sayur asem, ayam goreng, ikan teri balado, siomay sampe kue bolu. Hasil kerja keras mereka yang udah siap jadi bapack. Ahay.
"Bukannya harusnya lo pergi?" tanya Kevin ke Juyeon yang lagi asik makan.
"Keliatannya bakal hujan tuh," jawab Juyeon kasih alasan. Heleh.
Kevin tampak susah menelan makanannya. Sambil terus mengawasi mata Juyeon yang menatap Velin-gadis yang duduk di sampingnya.
"El, apa kabar selama ini?" Juyeon tambah basa-basi. Kenapa sih kalo mantan selalu tanya 'apa kabar' gitu. Kayak klise banget.
"Baik-baik. Oiya, gua denger lu kuliah kedokteran, ya?!" Excited-nya Velin, membuat alis Kevin terangkat satu. "Kuliah dimana?"
"Sama kayak Chanhee, tuh," jawabnya.
Wih, jakun. Jaket kuning, golkar.
"Padahal cita-cita lu dulu jadi pilot. Kenapa masuk kedokteran?" Kuriositas cewek itu makin meninggi. Begitupun kadar asam muka Kevin makin over.
"Ya... Namanya juga cita-cita baheula. Bisa berubah karena labil."
Tak henti disitu. Juyeon balik bertanya, "Kalo lu? Masih setia jadi ahli gizi?" dia masih inget ternyata.
"Iya nih. Doain aja, lulus tepat waktu."
"Amin! Gue juga dong."
Tiba-tiba Kevin letakin sendoknya sampe bunyi dan bangkit berdiri dari meja makan. "Gak napsu makan gua cok!"
Terus pergi dari meja makan. Siap-siap ambil jaket sama barang-barangnya Velin.
Velin belum habisin makanannya, jadi heran sama sikap Kevin. Dia tanya, "Eh, mau ngapain Kev?"
"Mau cari tulang rusuk!"
"Nih, gua ada tulang ayam bekas gua," sela Hyunjae, "tolong sedekahin ke anjing tetangga yak."
Kevin mendecak. "Mana ada anjing minta giveaway."
"Astaga lembemu itu cok," bales Sunwoo.
Enggan menyelesaikan makanannya, Kevin udah siapin barang-barang Velin memastikan ngga ada yang tertinggal, supaya ngga ada alasan buat balik ke tempat itu lagi.
"Cepet makannya, Vel. Lu harus pulang sebelum maghrib," kata Kevin, sambil memberikan segelas air putih untuk Velin.
Lalu duduk di sofa untuk menghindari 'para serangga' itu.
Velin otomatis merasa ngga enak dong, kayak diusir gitu jadinya.
Terus Juyeon yang masih di meja makan. Tepat duduk di depan Velin itu tersenyum. "Pelan-pelan aja, El. Lo masih punya waktu sebelum malem kok."
Buset. Kayak tukang jait ya, banyak bahan, batin Kevin meremuk.
"Ekhem!"
"EKHEMMM!"
"Bisik―ekhem―kan set―ekhem―setan―ekhem uhuk uhuk!"Tuhkan beneran batuk.
"Kenapa bang? Keselek setan atau kedondong?" goda Eric.
Melihat mereka semua menggoda, Kevin jadi merasa terpojokan.
"Diem, saus tartar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝗪𝗵𝗲𝗻 𝗧𝗵𝗶𝘀 𝗥𝗮𝗶𝗻 𝗦𝘁𝗼𝗽𝘀
Fanfiction❝Semoga hujan malam ini tak sekedar menciptakan genangan, tapi juga kenangan.❞ Perihal kebucinan Kevin, yang entah jadi hobi atau tabiatnya. Bertemu gadis di antara hujan, yang entah hobi atau ngga punya uang buat beli payung. Perkara hujanlah, mere...