Twenty Six

7.7K 546 16
                                    

.
.
.
.

Jungwoo kembali ke dorm dengan mata bengkak, membuat Doyoung yang membuka pintu terkejut.

"Jungwoo, kau kenapa? kau menangis?" tanya nya khawatir karena tidak biasanya Jungwoo menangis, anak itu kan selalu ceria.

"Tidak papa hyung, aku lelah dan mengantuk, selamat malam" ucap nya pada Doyoung yang masih terdiam di depan pintu, lalu ia berlalu masuk ke dalam kamarnya.

Jungwoo sekamar dengan Winwin, tapi Winwin pergi bersama Yuta, jadi dia tidur sendiri. Jungwoo merebahkan tubuhnya di kasur dan menatap ke atas dengan air mata yang menggenang.

"Kenapa kau melakukan ini Lucas? kenapa?" Jungwoo memejamkan matanya dan cairan bening keluar dari sudut matanya.

Ia teringat ucapan dokter yang menangani nya tadi siang, dia mengandung bayi kembar. Ia tersenyum ketika mengingat nya, dia akan melahirkan 2 bayi sekaligus, rasanya dia jadi tidak sabar.

"Bagaimana kedepan nya...." Jungwoo bahagia, tapi dia juga sedih di saat bersamaan. Ayah dari bayinya saja tidak menerima bayinya, lalu bagaimana dengan orang lain. Apa mereka juga akan menyuruhnya membunuh kedua bayi yang tidak bersalah?. Tidak, Jungwoo tidak mau.

Tiba tiba hp di saku jaket nya berdering, ia melihat dan ternyata Taeyong menelpon.

"Halo hyung?"

"Kau tidak papa Jungwoo-ya?, tadi Doyoung menelpon dan melihat mu pulang dalam keadaan menangis, kau ada masalah?"

"Tidak hyung, aku tidak papa hanya sedikit lelah, dan aku tidak menangis"

Walaupun begitu, Taeyong bisa mendengar suara Jungwoo yang sedikit berbeda dan seperti habis menangis. Kalian pasti tahu.

"Kau yakin?, tidak mau bercerita dengan hyung?"

"Tidak hyung, aku sungguh tidak papa"

"Baiklah Jungwoo-ya, kau cepat istirahat dan tidur!, jika kau siap untuk bercerita, telpon hyung atau Winwin, atau bisa juga cerita pada Doyoung dan member yang lain. Jangan sampai kau stress karena memendam masalah mu sendiri Jungwoo-ya!"

"Nee hyung, aku akan cerita, tapi maaf, tidak sekarang, dan terimakasih, selamat malam, sampaikan salam ku pada hyung hyung yang lain"

"Nee, selamat malam juga Jungwoo-ya, salam mu akan aku sampaikan pada mereka"

"Bye Taeyong hyung"

"Bye Jungwoo-ya"

Sambungan telepon terputus, Jungwoo memejamkan mata, Taeyong memang leader yang baik. Andaikan dia ada di sini, pasti Jungwoo akan bercerita padanya.

"Aku tidak bisa menceritakan ini kepada siapapun hyung, aku takut mereka akan membenciku" gumam Jungwoo.

Lantas dia berbaring dan mulai tertidur.

Di balik pintu kamar Jungwoo, Doyoung mendengar semuanya.

"Apa masalah mu begitu besar Jungwoo-ya, dan ada apa dengan Lucas, kalian memiliki rahasia apa?" lirih Doyoung.

Doyoung merasa... ia gagal menjadi hyung yang baik untuk adik adiknya. Sampai sampai masalah seperti ini saja dia tidak tahu dan tidak peka.

Karena hari semakin malam dan Doyoung mengantuk, dia masuk ke dalam kamarnya yang tidak jauh dari kamar Jungwoo. Dia satu kamar dengan hyung tertua Nct, Moon Taeil.

Doyoung masuk ke dalam kamarnya dan langsung berbaring terlentang di kasur.
Membuat Taeil yang berada di sana mengeriyit heran, ada apa pikir nya.

"Kau kenapa Doyoung-ah?" tanya Taeil.

"Aku tidak papa hyung, hanya sedikit kecewa pada diriku sendiri karena tidak becus jadi hyung untuk adik adik kita" jawab Doyoung.

"Maksud mu?"

"Jungwoo, dia memiliki masalah yang sepertinya sangat besar dan sepertinya Lucas terlibat, dan aku tidak mengetahuinya"

"Kau tidak salah Doyoung-ah, mungkin Jungwoo butuh waktu sendiri dulu, dan siapa tahu besok dia akan cerita padamu atau member yang lain"

"Tapi rasanya masalah nya itu sangat berat hyung, buktinya dia sampai menangis, dan berkata tidak bisa menceritakan ini pada siapapun" rasanya Doyoung ingin menangis sekarang.

Jungwoo salah satu adik kesayangannya, walaupun kadang tingkah nya menjengkelkan. Mungkin efek bergaul dengan Haechan dan Lucas.

"Lebih baik kau tidur Doyoung-ah, ini sudah malam" kata Taeil.

Doyoung mengangguk lalu menarik selimut dan menutup mata. Taeil tersenyum dan ikut menyusul Doyoung tidur.









Di Thailand, Taeyong merasa khawatir pada Jungwoo, karena adik nya itu seperti sedang terkena masalah.

"Sudahlah Taeyong-ie, Jungwoo pasti akan baik baik saja, kau jangan terlalu mengkhawatirkan nya, masih banyak member yang lain di sekitarnya" kata Jaehyun melihat Taeyong gelisah.

"Tapi aku khawatir Jaehyun-ie" kata Taeyong.

"Lebih baik kita tidur, apa kau tidak mengantuk, setelah pulang dari taman kau belum istirahat sama sekali" Saat ini mereka sedang berada di rumah papanya Jaemin, Jongwha.

Yuwin, Johnten, Jichen, Markhyuck, dan mereka di suruh menginap di sana saja karena di sana memiliki kamar yang cukup. Mereka tidak menolak karena dengan begitu bisa dekat dengan Jaemin, karena mereka masih merindukan Jaemin.

"Baiklah" Taeyong menurut dan mulai memejamkan matanya. Jaehyun melakukan hal yang sama sambil memeluk Taeyong ala guling.

"Jaehyun...." Jaehyun yang sebentar lagi akan terlelap, tidak jadi karena mendengar Taeyong memanggil nya.

"Hmm?"

"Kapan kita pulang?"

"Bukanya kau masih merindukan Jaemin"

Taeyong mengangguk.

"Tapi aku khawatir pada Jungwoo"

"Minggu depan baru kita akan pulang sayang, bersabarlah" Taeyong mengangguk malas.

Seminggu itu lama, dia tidak tenang jika adik nya mengalami masalah dan dia tidak di samping nya.

Tak lama kemudian mereka pun terlelap ke alam mimpi.














Tbc.

Really I Love U [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang