Fourty two

6.4K 486 7
                                    

.

.

.
Happy reading!
.

.

.














Lucas kembali ke ruangan Jungwoon dengan mata sembab, ia melihat Taeyong sedang duduk di samping ranjang pasien, Doyoung duduk di sofa tak jauh dari sana bersama Jaehyun dan Taeil.

"Hyung, lebih baik kalian pulang istirahat!, biar aku yang menjaga Jungwoo!" ucap Lucas.

"Tapi Cas"

"Aku mohon hyung, aku ingin berdua dengan Jungwoo" ucap Lucas memotong ucapan Taeyong.

"Lucas benar sayang, lebih baik kita pulang dulu, besok kita kembali ke sini" ucap Jaehyun. 

Taeyong mengangguk.

"Kau tidak papa sendiri di sini Lucas?" tanya Taeil.

"Tidak papa hyung, aku bisa, kalian pulanglah!"

"Kami titip Jungwoo" ucap Taeyong dan Doyoung.

Jaehyun menepuk pundak Lucas memberi nya semangat. Taeil pun melakukan hal yang sama lalu mereka pun pergi. Pandangan Lucas jatuh pada Jungwoo yang terbaring di ranjang. Ia duduk di tempat Taeyong tadi duduk dan menggenggam tangan mungil Jungwoo.

"Hiks... hiks" Isak an itu keluar bersamaan dengan air mata nya yang jatuh.

Lucas yang selalu tertawa dan membuat lelucon itu kini terlihat  begitu rapuh dan kacau.

"Sayang.... kenapa kau tidak mau jujur kepada ku?" bibir Lucas bergetar seiring dia berbicara.

"Hiks, apa kau takut aku menyuruh mu menggugurkan anak kita?.... iyakah?" tangan Lucas terangkat membelai pipi mulus Jungwoo.

"Anak kita laki laki dan perempuan Jungwoo-ya... hiks... mereka tampan dan cantik, kau tidak mau melihat nya? kau jahat sekali Jungwoo-ya"

"Apa dengan begini kau bahagia?, Woonie.... aku mencintaimu, sangat sangat mencintai mu, jadi ku mohon sadarlah!" bisik Lucas di telinga Jungwoo.

Air mata Jungwoo jatuh, membuat Lucas semakin menangis.

"Kau mendengar ku kan Jungwoo-ya? iyakan?, kalau begitu ayo bangun! kau tidak kasihan dengan twins? mereka butuh kamu ibunya" bisik Lucas.

Air mata Jungwoo jatuh semakin deras, tapi mata itu tak mau terbuka.

Ceklek

"Tuan, salah satu bayi anda menangis keras dan tidak mau berhenti menangis, dan membuat kembaran nya ikut menangis, kami kewalahan menenangkan mereka" ucap suster yang membuat Lucas kaget.

"Benarkah itu?, kalau begitu bisakah aku meminta tolong bawa mereka kemari?"

"Bisa tuan, sebentar" suster itu pergi.

"Anak anak kita menangis melihat kita juga menangis Jungwoo-ya, apa kau tega pada mereka?" bisik Lucas.

Tak lama dua orang suster membawa Jihan dan Jihon, Lucas meminta mereka meletakkan Jihan di samping kiri Jungwoo dan Jihon di samping kanan.

Really I Love U [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang