Threety

7.9K 530 12
                                    

.
.
.
.



Di sebuah mansion yang mewah, beberapa lelaki muda berkumpul di sana melepaskan penat. Mereka adalah, Jaemin, Jaeyong, Yuwin, Johnten, Chenji dan Markhyuck. Mereka sudah sampai di Seoul Korea Selatan 20 menit yang lalu, dan sekarang mereka sedang beristirahat di ruang keluarga mansion milik Jongwha.

"Kalau begitu, kami berenam kembali ke dorm 127 ya" ucap Taeyong sambil berdiri.

"Hati hati di jalan hyung" kata Jaemin.

Member member 127 pun pamit untuk kembali ke dorm mereka, tentu Mark dan Haechan tidak ikut. Setelah kepergian para member 127, sisanya pergi memilih kamar. Chenle dan Jisung yang masih rindu dengan Jaemin pun memilih tinggal di sana.

"Kamar di sini banyak, aku tidak tahu ada berapa, kalian pilih saja sesuka kalian, lalu tulis nama kalian di papan depan pintu" kata Jaemin.

Mereka mengangguk.

Jaemin sendiri memilih kamar yang ada di lantai satu, karena ia sedang hamil dan tidak mau susah naik turun tangga. Jaemin masuk dan duduk di tepi kasur, ia memandang penuh arti ke arah jendela.

"Semoga semuanya baik baik saja, semoga tidak ada hal buruk yang menimpa kami nantinya, dan semoga kamu sehat selalu baby" lirih Jaemin.

Jaemin hanya takut jika suatu saat ia akan bertemu Jeno secara tidak sengaja dalam keadaan perut yang besar. Ia takut Jeno akan berpikiran buruk tentang nya dan....... ah memikirkan nya saja membuat Jaemin takut.












Jaehyun dan yang lainnya sudah sampai di depan pintu dorm, Jaehyun menekan bel beberapa kali tapi tidak ada yang membuka pintu, dan pintu nya terkunci.

"Tae, bisa kau telpon Doyoung, Jungwoo atau Taeil? kenapa tidak ada yang membuka pintu" Taeyong mengangguk menanggapi Jaehyun.

Ia menelpon Doyoung, tapi hp nya mati, lalu Taeil namun sama dengan Doyoung, terakhir ia menelpon Jungwoo. Menyambung, tapi tidak di angkat.

"Bagaimana?" tanya Winwin di samping Taeyong .

"Jungwoo tidak mengangkat telepon nya, dan kedua orang itu hp nya sama sama mati" jawab Taeyong.

"Kalian udah pulang? kenapa gak masuk?" tanya Doyoung dari arah belakang mereka dengan tangan yang menenteng sekantong kresek putih. Di sampingnya juga Taeil membawa barang yang sama.

"Kalian darimana?" tanya Johnny.

"Supermarket" jawab Doyoung.

"Kenapa di telpon hp kalian mati?" tanya Taeyong.

"Entahlah, hp ku ada di dalam, kalau hp Taeil hyung mati" jawab Doyoung.

"Kalian belum menjawab pertanyaan ku, kenapa tidak masuk?"

"Pintu nya di kunci" jawab Jaehyun.

"Jungwoo ada di dalam kok, dia tadi tidak ikut ke Supermarket" kata Doyoung.

"Tadi di telpon juga nyambung, tapi gak di angkat" tambah Taeyong.

"Perasaan ku gak enak" ucap Doyoung.

"Ada yang bawa kunci cadangan?'' tanya Yuta.

Semua menggeleng.

"Kita dobrak aja gimana?" usul Ten yang sedari tadi diam.

"Kok kamu di sini Ten?" tanya Taeil.

"Ikut Johnny hyung" jawab Ten.

"Kalau urusan dobrak mendobrak, Jaehyun dan Johnny pasti bisa" ucap Taeyong.

Really I Love U [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang