Fourty Eight

5.5K 433 19
                                    

.

.

.
Happy reading!
.

.

.

Para member Nct sudah kembali pulang ke dorm, hari sudah malam, membuat para member lelah dan mengantuk. Di kamarnya, Jisung bukannya tidur malah melamun sambil menatap foto nya dan Chenle saat melakukan syuting this and that.

"Kenapa kau meninggalkanku Chenle-ya? bukankah kau janji untuk tidak meninggalkan ku?" gumam Jisung.

Tanpa sadar air mata nya kembali jatuh.

"Bagaimana keadaan mu?"

Jisung mencium foto itu, dan memeluk nya erat. Jauh di Shanghai China, di kamar nya Chenle masih menangis sesenggukan. Ayahnya mengurungkan sejak mereka sampai di rumah, tak membiarkan siapapun masuk tanpa izin darinya.

"Jisung-ah....." gumam Chenle.

Nyonya Zhong tidak bisa berbuat apa apa ketika melihat sang putra bungsu di kurung di dalam kamar nya. Sebenarnya, nyonya Zhong sudah mengetahui tentang Chenle yang gay dan berpacaran dengan Jisung, tapi ia tidak memberitahu siapa pun. Ia pikir, kebahagiaan anak nya yang paling penting. Tapi ia juga tidak bisa membantu jika tuan Zhong mengetahui nya.

Tok tok tok

Ceklek

"Chenle sayang, ayo makan nak!" ucap nyonya Zhong lembut.

Hatinya berdenyut nyeri melihat keadaan putra nya yang hanya diam tapi air matanya mengalir.

"Lele...." panggil nyonya Zhong.

Chenle menatap ke arah sang ibu, tatapan nya kosong dan putus asa. Nyonya Zhong meletakkan nampan berisi makanan yang ia bawa untuk Chenle di nakas dan memeluk Chenle.

"Maafin mama gak bisa bantu Lele, mama udah tahu lama kalau Chenle sama Jisung pacaran, mama gak masalah yang penting Chenle bahagia, tapi Chenle tahu kan? mama gak bisa ngelawan baba" ucap nyonya Zhong.

Chenle otomatis terkejut.

"Dari mana mama tahu kalau aku sama Jisung pacaran?" tanya Chenle.

"Mudah bagi mama, karena mata kamu saat memandang Jisung sudah menjelaskannya" jawab nyonya Zhong.

"Sekarang makan yuk!, kamu belum makan setelah sampai tadi" bujuk Nyonya Zhong.

Chenle menggeleng.

"Lele gak laper maa, Lele mau Jisung...." lirih Chenle.

"Chenle yang sabar dan kuat ya!, mama yakin Chenle bisa lewatin nya" ucap nyonya Zhong.

Chenle hanya diam dan tersenyum tipis.

"Tapi makan ya!" lagi lagi Chenle menggeleng, ia tidak nafsu makan.

"Nanti sakit nak"

"Nanti kalau Lele laper, Lele makan kok" ucap Chenle.

"Sekarang Lele ngantuk mau tidur, mama tinggalin Lele ya!" pinta Chenle.

Nyonya Zhong hendak membantah tapi melihat keadaan Chenle, ia berpikir mungkin anak nya butuh waktu. Ia pun mengangguk dan meninggalkan nampan tadi di nakas. Bermaksud supaya nanti Chenle jika lapar tidak perlu memanggil nya.

Really I Love U [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang