Fourty Six

5.8K 471 16
                                    

.

.

.
Happy reading!
.

.

.

Keesokan harinya, semua member melakukan rutinitas pagi mereka masing masing. Namun, ketegangan terjadi ketika manager yang tiba tiba datang dengan wajah panik.

"A-ada apa hyung?" tanya Taeyong selaku leader.

"Panggil Jeno dan Jaemin ke sini sekarang! ini sangat penting" perintah manager.

Taeyong mengangguk lalu segera menelpon Jeno untuk segera ke dorm. Sementara para member duduk di sofa dengan perasaan gelisah.

"Sebenarnya ada apa hyung? kenapa hyung gelisah dan panik?" tanya Taeyong pada sang manager yang sedari tadi menatap mereka bergantian dengan raut wajah gelisah serta panik dan takut .

"Aku tidak bisa menjelaskan nya sekarang, kita tunggu Jeno dan Jaemin" ucap manager.

"Dimana Lucas dan Jungwoo? apa mereka masih di rumah sakit?" tanya manager.

Taeyong mengangguk.

Manager hanya berjalan gelisah membuat para member ikut gelisah.

"Sebenarnya ada apa ini" batin Taeyong.

Jaehyun menggenggam tangan Taeyong, seolah memberikan penenangan. Taeyong tersenyum kecil ke arah Jaehyun dan di balas juga oleh Jaehyun. 20 menit kemudian, Jeno dan Jaemin sudah datang.

"Dimana anak kalian?" tanya manager.

"Ada Eomma Hyeji di rumah, kami menitip kan Jaeno padanya" jawab Jaemin dan manager mengangguk.

"Dengarkan aku baik baik!" perintah manager dengan nada yang amat serius.

"Dispacht berhasil mengetahui tentang kalian yang ternyata adalah gay, dan mereka bilang akan mempublikasikan nya besok"

Deg

Genggaman tangan Taeyong dan Jaehyun mengerat.

"B-bagaimana bisa?" tanya Jaemin.

"Aku tidak tahu, apa kalian semua merasa pernah di ikuti saat keluar?" tanya manager.

Serentak 21 orang di sana menggeleng.

"Dispacht memiliki banyak sekali foto kalian yang mesra, dan bagaimana bisa kalian tidak menyadari nya" ucap manager.

"Hyung, apa jika itu di beberkan Guanlin akan terseret?" tanya Renjun.

"Tentu saja, foto mu yang di ambil Dispacht malah saat kalian berciuman di sungai Han" jawab manager sedikit kesal.

Wajah Renjun memerah, ia ingat momen itu, itu kencan nya yang entah sudah keberapa, tapi sungguh ia tidak tahu kalau sedang di ikuti.

"Dan lagi, foto Dejun malah saat sedang periksa kandungan di rumah sakit" ucap manager.

"A-apa?" Hendery langsung memeluk Dejun.

Really I Love U [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang