38. Maling?

1.1K 221 22
                                    

Semangat puasa gais.

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Alula kali ini kebangun lagi karena tiba-tiba dia mau makan sesuatu tapi gak tau ada apa enggak di rumah ini.

Suaminya gak ada jadi dia akan mencari makanan itu sendiri.

Rencana awalnya sih gitu tapi dia malah mendengar suara berisik dari arah bawah rumah ini.

Kakinya berjalan dengan pelan, mana mungkin juga ada hantu saat bulan ramadhan begini.

Apakah maling ya? Alula tidak menemukan barang yang berat di sekitarnya.

Jadi dia mencoba untuk turun ke bawah masih dengan pelan-pelan, baru disana ada sebuah raket, ya buat pukul-pukul sepertinya agak ok, daripada gak bawa sama sekali.

Lagipula masa sih di bulan seperti ini ada maling, tapi maling mah mana tau situasi ataupun hari, jadi asal maling aja untuk kepuasan diri sendiri, nanti kalau sudah ketangkap nangis-nangis buat alasan ini itu.

Kadang bingung mau dipercaya atau enggak, maling susah untuk dipercaya, lagipula kenapa malah bahas maling.

Alula menepuk pipinya pelan, kan emang ini bingung apakah ada maling di lantai bawah rumah ini.

Semuanya sudah tidur lagi, hari ini sudah jam 12 malam, lampu dibawah memang sengaja dimatikan, hanya lampu halaman depan rumah yang menyala.

Kakinya berjalan masih dengan pelan kearah dapur karena dia bisa melihat lampu di dapur menyala, aneh kok malingnya pergi ke dapur?

Bisa saja dia mau mengambil pisau untuk dijadikan senjata.

Suaranya tambah berisik, Alula dengan cepat berjalan kearah dapur dan langsung memukul tubuh seseorang yang ada disana membuat orang tersebut mengaduh.

"Ya, apa yang adek lakukan?" tanya Orion yang disangka maling oleh Alula tadi, lagipula suaminya bertingkah seperti maling.

Dan kapan suaminya pulang? Kok dia gak tau, apa saat dia tidur tadi? Soalnya habis pulang dari tarawih dia langsung pergi ke kamar dan tidur.

"Lagian mas kok seperti maling sih, ngapain di dapur? Mas kapan pulangnya?" tanya Alula langsung sambil meletakkan raket di tangannya ke meja dapur.

Orion malah menyuruh istrinya itu agar duduk di meja makan.

Lalu suaminya itu membawa sebuah piring berisi mie instan disana, Alula cuma memperhatikan suaminya yang menawarkannya garpu.

"Gapapa mas, mas kan lapar, makan aja," balas Alula namun suaminya itu hanya tersenyum dan tetap memberikan garpu ke istrinya.

Lagipula nanti juga dia bakalan bangun lagi buat sahur, jadi gak masalah sekarang buat menganjal aja.

"Mas pulang pas kamu sudah tidur, lagipula adek kenapa bangun? Mau sesuatu?"

"Sudah terpenuhi," balas Alula sambil mengambil sedikit mie yang dimasak oleh suaminya itu.

Dia hanya memakan sedikit gak bakalan masalah sama kandungannya.

"Oh? Adek mau makan mie? Untung saja mas tadi sempat ke minimarket buat beli mie, syukur deh," ucap Orion sambil tersenyum sambil melihat istrinya yang sedang memakan mie yang dia buat.

"Apa mas buatin lagi?"

Alula langsung menggeleng, dia hanya ingin makan mie lalu setelah sudah terpenuhi dia akan bosan sendiri.

Buktinya dia hanya makan sebanyak 2 kali lalu berakhir cuma melihat suaminya makan.

"Sana tidur lagi," suruh suaminya namun Alula menggelengkan kepalanya.

"Alula mau nunggu mas sampai selesai," ucap Alula sehabis minum lalu meletakkan mukanya ke meja masih memperhatikan suaminya yang sedang makan.

Sunyi, iya sunyi sekali, ya mana mungkin juga tengah malam ribut.

Orion cuma tersenyum ketika melihat istrinya itu yang malah tertidur disana.

Dia mencuci piring bekas dia pakai tadi dan segera menggendong tubuh istrinya, bukan ke kamar kok, tapi ke ruang tamu.

Karena jika keatas pasti istrinya akan kebangun saat dia menaiki tangga, jadi bawa aja ke ruang tamu.

Lalu menurunkan dengan pelan tubuh Alula ke atas sofa dan mengambil selimut yang suka dipakai oleh adiknya saat tidur di ruang tamu dan memasangkannya ke istrinya.

Orion? Dia tentu saja akan tidur disini juga lebih tepatnya di samping sofa yang ada istrinya, jika istrinya jatuh makan akan menimpa tubuhnya terlebih dahulu, gak masalah daripada istrinya langsung ke lantai, walaupun disini diberikan karpet bulu sih.

Tangannya mengambil bantal sofa yang ada disana dan segera tidur menyusul istrinya yang sudah tertidur dengan lelap ke dunia mimpi.

***
Sahur datang dimana mama Orion tersenyum melihat anaknya dan menantunya sedang tertidur di ruang tamu.

Cassi yang ada di belakang mamanya ikut melihat hal itu, heran kenapa mereka tidur di ruang tamu? Perasaan Alula tidur di kamarnya kemarin.

"Jangan diganggu, kalau makanan sudah siap baru dibangunin, kasihan kakakmu baru pulang semalam, kalau Alula diakan juga capek," ucap mamanya membuat Cassi mengangguk menanggapi perkataan mamanya tadi.

Dia ikut ke dapur buat mengambil beberapa piring dan sendok, lalu mengambil nasi dari rice cooker juga.

Sedangkan mamanya memanasi lauk dan sayur yang sudah dibuatnya kemarin.

Lalu Cassi kembali ke ruang tamu sambil membuka tv untuk menonton acara sahur.

Aslinya sih dia hanya membuka tv buat menjadi ramai saja, gak dia tonton dan fokus memainkan handphonenya.

Orion membuka matanya dan merasa silau ketika menyadari lampu ruang tamu sudah menyala ternyata sudah mau sahur.

Padahal dia merasa baru beberapa tidur sudah bangun aja, dia beranjak dari tidurannya ke duduk.

Lalu matanya melihat istrinya yang baru saja membuka matanya juga.

"Ayo bangun sayang, kita sahur, nanti setelah sahur, sholat, baru tidur lagi," ajak Orion membuat Alula yang masih mengantuk itu menganggukkan kepalanya dan mencoba untuk duduk.

Matanya masih sedikit terpejam, dia gak bisa langsung menggerakkan tubuhnya nanti merasa pusing sendiri.

"Cuci muka dulu aja kalian berdua biar segar, lalu ayo kita sahur," suruh mamanya membuat Orion mengangguk dan bangkit berdiri lalu tangannya terulur ke istrinya itu.

Alula segera menerima tangan suaminya dan segera berjalan ke wastafel rumah ini untuk mencuci muka.

Cassi masih memainkan handphonenya dan sudah duduk di meja makan tentu saja.

"Adek selama mas tinggal gak diganggu siapa-siapakan?"

Alula menggelengkan kepalanya dengan cepat membuat Orion mengangguk.

"Bayi kita nakal gak?"

"Gak kok, bayi disini baik," jawab Alula sambil tersenyum yang sangat imut sekali lalu mengusap perutnya dengan pelan.

Orion mengusap pipi istrinya itu dengan lembut dan segera mencuci muka mereka.

Cassi gak tau deh mau ngapain, pokoknya dia iri sama kakak dan Alula, soalnya mereka sangat lucu.

Dia pikir kakaknya pas nikah sama Alula bakalan dimainin aja kayak kakaknya sama para mantannya ternyata beda 100%

Untuk kali ini, pada akhirnya Cassiopeia bangga punya kakak seperti Orion.

Tapi saat dia sangat care sama istrinya aja, kalau perbuatan yang lain, Cassi gak mau banggain kakaknya nanti besar kepala.

Tbc.

Yok yok, mangat puasanya bentar lagi, ah cepet bangettt.

Dahlah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.






















Salam,



Anaknya Taekook.

Hi, Suami! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang