27. Seblak.

1.3K 255 35
                                    

Mangats puasa gais.

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Puasa masih lama, lebaran juga masih lama sih, jadi belum ada kepikiran untuk belanja sesuatu untuk lebaran.

Suaminya ada di rumah kali ini karena emang hari sabtu, jadi gak kerja, suaminya bilang dia akan menemani Alula kapanpun.

Padahal Alula gak berniat untuk pergi kemanapun, dia hanya ingin di rumah saja, kalau gak ada kerjaan dia akan tidur, kata mama mertuanya wajar jika dia begitu karena memang sedang hamil, bawaannya pasti malas terus.

Ada juga bawaan yang selalu rajin, Alula itu kadang rajin, kadang malas, bukan malas banget sih, dia itu malas karena semuanya sudah dikerjakan.

Gak ada hal lain yang bisa dia kerjakan, makanya dia tidur.

Kata mama mertuanya lagi, biasanya kalau malas itu anaknya pasti cowok, kalau rajin anaknya pasti cewek, Alula sih terserah anaknya mau cewek atau cowok yang penting dia dapat bayi imut.

"Sebenarnya ya dek, kamu itu nanti pasti bakalan tetap imut dibanding anak kita nanti kalau dia sudah lahir," ucap Orion yang tiduran di paha istrinya itu, berbeda dengan Alula yang sedang bersandar di bawah sofa sambil menonton tv.

"Kalimat menjijikan mulai keluar lagi," sindir Cassi membuat Orion cuma tersenyum mengejek ke adeknya itu.

Iri pasti karena gak ada yang pernah berkata begitu ke dia.

"Masa sih mas? Alulakan bukan bayi," jawab Alula yang malah menanggapi perkataan suaminya itu.

Orion bangkit dari tidurannya menjadi duduk sambil menatap istrinya itu.

"Mukamu itu muka bayi sayang, mau umur kamu berapapun tetap aja mukamu muka bayi," balas Orion membuat Alula bingung, dia melihat cermin yang ada dimeja dan mengambilnya.

Dia menatap mukanya dari pantulan cermin di tangannya itu.

Mukanya muka bayi? Iyakah? Dia tidak merasa begitu.

"Kamu mungkin gak akan merasa, tapi orang lain pasti merasakan hal yang sama."

Cassi yang mendengar hanya mengiyakan perkataan kakaknya ketika bertanya ke dirinya, buat pusing aja, enakan langsung iyain aja, walaupun dia gak akan mengelak sih, Alula emang muka bayi.

Lalu Orion mengambil cermin ditangan istrinya itu membuat Alula cuma memperhatikan saja, tangannya dipegang oleh suaminya dengan lembut.

Alula hanya tersenyum ke suaminya itu.

"Adek pernah pacaran?"

"Enggak tertarik, lagipula kata mama sama papa gak ada guna, nambah dosa aja," balas Alula yang membuat Orion tertohok mendengarnya.

Berbeda dengan Cassi yang tertawa ngakak disana, mampus kakaknya kena skakmat sama istri sendiri.

"Lagipula kata guru agama Alula di sekolah, pacaran itu gak boleh, natap mata cowok yang belum muhrim aja dosa, apalagi kalau sampai pegangan tangan, tambah dosa, mas."

Orion gak tau mau jawab apaan karena perkataan Alula memang pernah dia dengar saat di sekolah dulu, apalagi gurunya itu tampak menekankan kata dosanya sambil melihat kearah dia, gimana gak nyadar dia.

Orang-orang di sekolah dulu juga tau kalau dia itu memang banyak mantan, jadi ya pasti gak akan yang gak kenal dengan Orion.

Kalau enggak kenal pasti tuh orang asli cupu, padahal nyesel gak melihat muka tampan dia di sekolah dulu.

"Ah iya, gak usah dibahas ya sayang," balas Orion membuat Alula bingung namun cuma menurut saja, suaminya tersindir dengan perkataannya tadi?

Cassi gak menyangka kalau Alula yang polos bisa membuat orang tersindir juga dengan perkataannya yang terdengar biasa padahal aslinya nyelekit hati.

Hi, Suami! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang