39. Belanja.

1K 219 17
                                    

Semangat puasa gais.

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Puasa tinggal bisa dihitung hari, sekarang saatnya mengajak istrinya itu pergi belanja baju untuk lebaran nanti.

Saat hari biasa saja mall ramai, apalagi kalau sudah waktu mau liburan.

Dia juga sudah mendapatkan cuti dan gaji tentu saja sekarang gapapa kalau istrinya mau belanja, walaupun dia masih heran istrinya gak pernah menggunakan uang yang dia beri.

"Adek gak pakai uang yang mas beri?"

Alula menggelengkan kepalanya sambil tersenyum ke suaminya itu.

"Di simpan aja buat bayar lahiran Alula nanti."

Orion sebenarnya ingin terharu karena istrinya sangat pengertian sekali, tapi sayang sekali Orion bukan orang seperti itu, dia tentu saja gak bodoh dan berfoya-foya dengan gajinya itu.

Dia mengumpulkan uang dari gajinya untuk membayar lahiran istrinya nanti, memang masih lama tapi apa salahnya dikumpulkan dari sekarang.

Orion memegang bahu istrinya membuat Alula menatap muka suaminya itu masih dengan tersenyum manis, pipinya memerah dan tambah gembul karena efek hamil, nanti juga akan kembali ke semula.

Jika tidak kembali juga gak masalah, Orion tetap cinta dengan istrinya itu.

"Gini sayang," ucap Orion membuat Alula menatap suaminya dengan tatapan bertanya.

"Ya?"

"Uang yang mas beri ke adek itu buat adek pakai, ok? Jangan takut untuk bayaran lahiran adek nanti, mas sudah mengumpulkannya juga, jangan sungkan untuk memakai uang dari mas itu," jelas Orion namun Alula masih saja tersenyum.

Dia malah memegang muka suaminya itu, Orion membiarkan saja.

"Masalahnya mas, Alula itu bingung mau beli apaan disini, soalnya Alula masih gak tau jalan, lalu Alula ngeri nanti harganya mahal-mahal," balas Alula membuat Orion tertawa, astaga kalau alasannya ini kenapa istrinya gak mengajak dirinya coba.

"Nah kebetulan sekali mas mau mengajak adek ke mall, buat beli baju baru untuk kamu, lagipula mas sudah gajian dapat bonus thr juga, ayo siap-siap," ajak suaminya membuat Alula mengangguk dan segera berjalan menaiki tangga untuk mengganti bajunya itu.

Dia tadi hanya pakai baju kaos yang longgar lalu dipadu dengan celana panjang.

Kadang juga dia pakai daster walaupun gak cocok kata Cassi, muka Alula terlalu imut untuk memakan daster yang suka dipakai oleh mamanya itu.

Makanya Alula akhirnya berpakaian seperti itu saja.

"Mau ikut gak? Gue mau ke mall nih, kali aja lo mau beli sesuatu disana," ajak Orion saat melihat adiknya yang baru saja turun dari kamarnya.

Mamanya tadi sudah dia ajak, namun mamanya bilang dia sudah ada janji sama temannya jadi ya gak ikut.

Nah dia ajak aja adiknya itu biar gak sendirian di rumah.

Cassi tampak ceria mendengar ajakkan kakaknya itu lalu langsung kesal sendiri setelah mendengar lanjutan dari kakaknya barusan.

"Tapi kalo lo beli sesuatu bayar sendiri," lanjutnya sambil tertawa melihat muka adiknya yang langsung senewen itu.

"Serius amat lo, pantesan gak ada cowok yang mau sama lo, lo nya aja serem banget," ejek Orion lalu dilempar menggunakan boneka oleh adiknya itu.

Alula yang baru turun sudah dengan baju perginya bingung menatap kakak adik yang selalu saja berantem mau kapanpun dan dimanapun, tidak peduli orang lain lihat mereka tetap aja berantem.

"Ganti baju sana lo, gue bakalan beliin satu barang yang lo pengen disana, asal gak mahal aja."

Cassi masih ngambek disana membuat Orion memutarkan bola matanya.

"Gue hitung nih sampe 3 nih, kalo lo gak mau ya gak masalah, gue gak bakalan rugi kok."

"1"

Lalu dia bisa melihat adiknya itu beranjak naik ke atas dengan cepat, dia tau adiknya mah pasti bakalan mau, diakan emang jiwa gratisan.

"Mas bakalan bawa mobil, soalnya sekalian juga beli buat lebaran nanti, kita mampir ke supermarket," ucap Orion membuat Alula mengangguk, dia ikut saja deh dengan suaminya itu.

Lagipula diakan memang gak tau sama sekali dengan kota Jakarta.

Gak pernah kesini juga, tiba-tiba dia datang kesini langsung tinggal karena menikah dengan salah satu cowok Jakarta.

"Nanti disana ketemu mantan mas lagi gak?"

Orion gak tau mau jawab apaan, "Gini sayang, mas gak tau pasti untuk hal itu."

Alula cuma diam ketika jarinya dimainkan oleh suaminya itu.

"Tapi kalau memang ketemu nanti, kamu taukan kalau mas itu sudah jadi milikmu, jadi biarkan saja, ya?"

Orion tersenyum ketika melihat istrinya itu mengangguk dan bahkan mencium pipinya, kapan lagi istrinya mau melakukan hal itu, biasanya juga dia.

Setiap hari malah, Alula gak tau aja jika Orion suka mencium pipinya setiap dia tertidur, gemas aja soalnya seperti pipi istrinya itu lembut sekali seperti adonan roti.

Pantas saja istrinya itu suka sekali dengan roti.

"Ah maaf pipi mas jadi ada noda merahnya," ucap Alula saat melihat ada bekas lip creamnya di pipi suaminya itu.

"Santai sayang, lagipula gak masalah juga, kan kalau orang heran, pasti mereka bakalan tau kalau itu bekas kamu yang cium," jawab Orion membuat muka Alula memerah sendiri.

Dia memeluk tubuh suaminya dengan erat membuat Cassi yang baru turun nyesal sendiri, kenapa sih dia selalu ditinggalin pas pasangan itu lagi bucin eh bulol gitu.

"Ayo," ajak Orion sambil berdiri dan mengulurkan tangannya ke istrinya agar segera berdiri juga.

Alula menerima uluran tersebut dan segera berjalan di belakang suaminya, Cassi duluan keluar tadi.

Orion mengunci pintu rumahnya itu dan segera mengambil mobil yang ada di garasi rumah.

"Aku gak tau cara pakaian orang disini, bantuin cari ya?" ucap Alula sambil meminta bantuan ke adik iparnya itu.

Cassi memgangguk, dia bakalan senang kok membantu Alula, lagian istri dari kakaknya itu memang ingin sekali dia make over tapi gak ada waktu terus.

"Lagipula kamu itu tinggi, badanmu juga walaupun lagi hamil masih tetap bagus, jadi semua gaya pakaian yang lagi trend sekarang bakalan cocok semua untukmu."

Alula tersenyum mendengarnya, dia heran semua orang memujinya padahal Alula gak pernah memuji mereka, mungkin karena dia gak kenal sama mereka sih.

"Eh mahal gak? Kalau belanja di mall?"

Cassi menoleh saat Alula bertanya seperti itu, istri kakaknya itu takut sekali dengan harga.

Ya memang sih hidup di Jakarta emang lumayan keras, tapi kalau bisa beradaptasi dengan baik mah pasti gak bakalan mikirin lagi tentang begituan, asal ada duit.

"Kalaupun mahal, tenang suamimu itu banyak uang."

Mereka akhirnya masuk ke dalam mobil dan segera pergi ke mall yang lumayan agak jauh dari rumah.

Tbc.

Yo, tinggal beberapa hari lagi, ah sedihnya:")

Dahlah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.





















Salam,



Anaknya Taekook.

Hi, Suami! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang