42. Eskrim.

1.1K 216 18
                                    

Puasa terakhir, mangats gais!!!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Alula duduk di bangku yang ada di halaman rumah ini bersama suaminya, lalu dia melihat ada anak-anak remaja masjid yang sedang takbiran disana.

Ah dia suka melihat hal ini, demi apapun Alula suka melihatnya saat di Bandung walaupun cuma dari jendela kamar rumahnya doang sih.

Diakan memang jarang keluar otomatis temannya juga gak banyak, ada sih tapi ya hanya sebatas sapa-sapaan doang gak dekat banget.

Alula bersyukur dia selama tinggal disini memiliki beberapa teman walaupun kata suaminya temannya pada gak bener semua, temenan kok sama cabe.

Tapi gak masalah asal istrinya gak jadi cabe juga, eh mana mungkin sih, Alula mah polos aja tapi gak mudah terpengaruh.

Bukannya terpengaruh dianya malah ngamuk, Alula emang berbeda bukan.

Kembali lagi ke anak-anak remaja masjid yang takbiran, lalu ada banyak anak kecil di komplek yang bermain disana.

Ada juga yang ke minimarket beli eskrim karena dapat thr duluan dari orang tua mereka, itu seru sih.

Alula mau juga tapikan dia bukan anak kecil yang ada dia nanti diketawain sama anak kecil.

"Mas bawa apaan?" tanya Alula saat melihat suaminya yang masuk ke dalam rumah lalu kembali membawa petasan?

Iya petasan, itu petasan, Orion cuma tertawa lalu segera meminta istrinya memegang petasan tersebut, namun Alula langsung nolak, dia ngeri pegang petasan nanti takut dia yang malah meledak.

Orion cuma memutarkan bola matanya, yaudah sih dia maklum namanya juga cewek, adeknya juga mana pernah mau pegang petasan.

"Woi Bima sini," ucap Orion saat melihat Bima yang baru saja lewat di depan halaman rumah mereka.

Bima menoleh dengan hati-hati, ah curiga dia, pasti disuruh pegang petasan nih, soalnya dia melihat sebuah petasan panjang yang berada di tangan Orion.

Lalu ada Alula yang berada di belakang suaminya itu sambil memegang lengan suaminya.

"Pegangin dong."

"Gak bisa, gue sibuk, suruh Hafidz aja, tuh orangnya disana," balas Bima langsung namun Hafidz yang sedang takbiran bareng anak remaja masjid yang lain menoleh.

Bima cuma menggeleng membuat Hafidz bingung lalu kembali lanjut takbiran sama anak yang lain.

Mereka akhirnya menjauh berakhir dengan Bima yang mau dengan terpaksa tapi.

Apalagi dia tadi diejek cemen banget oleh Orion dan Alula cuma tersenyum kecil disana.

"Lagian Alula mau lo pegang petasannya, ini permintaan bayi kami."

Bima memutarkan bola matanya apa hubungannya dia sama istri cowok di hadapannya itu.

"Permintaan bayi pala lo, alasan kakak pasti emang mau nindas guekan," balas Bima membuat Orion tertawa tau banget sih.

Bima dulu korban tindas apa bagaimana.

Orion tidak menjawab lagi, dia baru saja mau menyalakan petasan tersebut namun mereka kaget saat ada petasan yang duluan menyala diatas dengan besarnya.

Alula tambah memeluk tubuh suaminya dari belakang, soalnya kedengaran besar sekali, pasti orang di komplek yang main.

"Setan lo!" umpat Terra sambil mengeplak kepala adeknya yang dadakan sekali menyalakan api di petasan yang ada di tangannya.

Hi, Suami! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang