40. Fashion.

980 218 13
                                    

Semangat puasanya gais.

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Cassi menatap kearah orang-orang yang berkumpul tentu saja sepertinya ada banyak diskon disini.

Dia malah merasa nih mall malah serasa seperti di pasar tanah abang karena ramai sekali.

"Itu kenapa sih? Alula pengen lihat," tanya Alula sambil menoleh kearah kerumunan ibu-ibu itu.

Lalu seperti biasa ada para suami yang menunggu atau anak dari ibu-ibu itu menunggu disana gak mau ikut campur, terserah mereka deh mau beli apaan.

"Jangan sayang, nanti kamu didorong kan gak lucu," balas Orion membuat Alula menatap kearah suaminya.

Lalu dia mengangguk dan mulai lanjut berjalan lagi, Cassi menunjuk kearah sebuah toko membuat kakaknya itu menatap tajam adiknya.

"Eh gila, lo mau gue bangkrut?" tanya Orion saat adeknya itu menuju kearah brand yang sangat terkenal itu merk Gucci.

Kaosnya aja harganya berjuta-juta, hanya kaos biasa padahal, banyak lho kwnya di pasar, orang juga gak bakalan tau itu asli atau kw.

"Tapi kalo adek mau beli, mas bakalan beliin kok," ucap Orion saat melihat istrinya melihat salah satu dress yang terpajang di etalase toko tersebut.

Cassi yang mendengarnya memutarkan bola matanya, tadi bilang buat bangkrut tiba-tiba malah nawarin Alula, kakaknya sehat?

"Gak deh mas, harganya buat ngucap," balas Alula sambil tertawa kecil saat melihat harganya disana yang angkanya sudah masuk ke juta itu.

Rasanya ngeluarin uang 100 ribu aja gimana gitu lah ini beberapa juta hanya untuk gaun.

"Gue tau dia bakalan ngomong gitu, makanya gur tawarin tadi," ucap Orion ke adiknya itu, Cassi mendengus.

Yeh kakaknya emang macem bajingan, bisa-bisanya dia menawarkan doang tanpa ada niatan mau beliin, malah hanya mencoba saja apakah Alula mau beli apa enggak.

Tapi ya memang sih, Cassi juga tau kalau jawaban Alula pasti begitu, gak bakalan mau.

"Kalau beli baju di pasar bisa dapat 10 baju, disini hanya 1 baju," ucap Alula yang menatap kearah harga-harga baju di beberapa etalase dari toko yang memiliki brand terkenal itu.

Alula emang dulu kerjaannya ke pasar atau bagaimana ya? Semuanya dibedain sama pasar.

Tapi ya mau bagaimanapun istrinya jika mau pakai baju beli di pasar sekalipun bakalan seperti beli di toko brand ternama.

Untuk sekarang sih baju istrinya itu bukan beli di pasar, entah itu dari kado pernikahan mereka, tau aja orang kalau istrinya bakalan hamil secepat itu, soalnya memberikan gaun selutut dengan ukuran yang lumayan longgar dan Alula sangat suka.

Jika orang melihat dirinya seperti orang gendut juga gak masalah, karena kata suaminya mau Alula jadi gendut juga gak masalah, Alula sih gak yakin sama perkataan suaminya.

Mana ada juga suami mau istrinya jadi gendut, kecuali emang di otaknya suka dengan hal seperti itu.

"Ayo menjauh, ada cabe disana," ajak Cassi saat melihat Hani dan Renata yang sedang belanja baju di toko yang brand ternama juga tapi gak semahal Gucci tadi.

Alula cuma menoleh sekilas lalu tangannya sudah dipegang oleh Cassi saja agar cepat berjalan.

Suaminya masih berada di belakangnya, "Kayaknya kalau beli pakaian cewek agak lama, bagaimana kalau beli buat mas dulu."

Cassi menoleh kearah Alula yang seperti minta izin ke dirinya.

"It's okay, ayolah gue juga mau milihin baju buat suami lo," bisik Cassi namun terdengar oleh Orion.

Orion tau adiknya itu bagus dalam fashion, tapi harganya buat dia nyaho, satu set sudah bisa beli motor matic kali.

"Mas mau pakai apa? Kemeja?" tanya Alula sambil memegang beberapa kemeja di tangannya.

Suaminya itu menatap kearah istrinya yang sedang mencari kemeja yang bagus untuknya, Orion menunggu saja, dia penasaran juga bagaimana pilihan istrinya.

Ternyata gak buruk sama sekali, istrinya pintar juga, bahkan dia langsung menyuruh Orion ganti baju, sedangkan Alula mau handphonenya, selama ini dia hanya membalas chat dari mama, papa, dan suaminya saja.

Setelah itu kosong, eh ada nomor Cassi dan mama mertuanya tentu saja, lalu beberapa teman kompleknya juga.

Tapi dasaran Alula aja yang jarang pegang hp dan menyibukkan diri seperti menonton tv.

Alula cuma mengangguk, dia dibelikan handphone karena orang tuanya cemas saja denganya, hanya untuk chat doang, nanggung kenapa gak belikan handphone nokia sekalian, tahan banting, tahan rusak, awet.

Lalu ada Orion yang kembali muncul dengan tatapan songong berjalan bagai model.

"Cocok mas ganteng tau pakai ini, mas pakai ini aja, ayo beli," suruh Alula membuat Orion meringis, istrinya semangat sekali.

Dia segera mengangguk dan kembali masuk ke ruang ganti untuk melepaskan kemeja yang dia pakai tadi.

Cassi sudah masa bodo, terserah deh mereka mau bucin dimana asal dia tetap dibeliin sama kakaknya itu.

Ya gimana gak larang sih, Cassi dibaikin malah minta jantung, disuruh belanja kurang dari 500 ribu, malah lebih, Orion kesal namun cuma bisa nahan hati.

"Setelah bayar, kalian yang belanja, ok?"

Cassi mengangguk dengan semangat membuat Orion mengelus dadanya sendiri, pasti ada niat buruk adiknya itu, soalnya kalau dia sudah tersenyum manis gitu pasti ada yang aneh atau enggak ya emang bagus.

"Alula mau ikutin Cassi aja," balas Alula yang memang meminta adik iparnya itu merubah fashionnya.

Seperti anak muda tempo dulu kalo kata Cassi, padahal bukannya pakaian tahun 90 kembali trend dan dipakai, nanti kalau ada duit dia beli deh.

"Tenang aja, kita abisin uang suamimu."

"Enak aja lo, malah ngelunjak, cepat beli, awas aja ganggu tidur gue," balasnya sambil menghela nafasnya.

Alula cuma tersenyum, intinya masalah fashion itu dia serahkan saja ke Cassi.

Tbc.

Baru 800an kata, mau aku lanjutin tapi malah ngetik yang aneh-aneh, jadi aku tbckan saja.

Maaf kemarin gak update ya, soalnya sibuk banget gak sempat nulis.

Sekarang semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.
























Salam,



Anaknya Taekook.

Hi, Suami! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang