7

864 90 1
                                    

Hari menjelang malam di hari ke dua perjalanan mereka langkah kaki kuda itu berhenti di sebuah penginapan untuk istirahat hari ini, soonyoung membatu jihoon turun dari kuda yang ia Naoki bersama soonyoung rasanya jihoon ingin segera mandi dan istirahat.

Namun saat ingin mengikuti soonyoung, hyunjin dan yeji masuk ke dalam penginapan mata jihoon menangkap seorang anak kecil yang sepertinya sedang berlari ketakutan di ikuti dengan dua orang di belakangnya yang mengejarnya.

Langkah jihoon berjalan dengan cepat untuk mencapai anak itu dengan cara memotong jalan karena perasaan jihoon merasa anak itu sedang dalam bahaya.

"Berhenti!"teriak jihoon sebari menarik tangan anak kecil itu di belakang jihoon
"Siapa kau ikut campur dalam masalah kami"bentak salah sayu orang itu
"Kalian menakutinya"
"Minggir...jangan ikut campur masalah kami kalau tak ingin kau mati di sini"

Mendengar kata mata dengan cepat jihoon menggendong anak kecil itu dan berlari kearah mana pun yang penting bisa untuk menjauh dan mencari tempat persembunyian.

Di penginapan soonyoung tengah memasukan memasukan tas jihoon dalam kamar mereka sampai soonyoung sadar jihoon tak masuk bersama mereka.

"Hyunjin-na kau lihat jihoon?"tanya soonyoung
"Tidak Hyung bukankan tadi di belakang"sahut hyunjin
"Apa dia bersama yeji?"
"Tidak yeji ada bersama ku"
"Bantu aku cari jihoon...yeji-ya kau jaga di sini siapa tahu jihoon nanti datang kemari"
"Baik oppa"

Soonyoung dan hyunjin bergegas mencari jihoon dengan berpisah agar lebih cepat menemukan jihoon sedangkan di satu sisi jihoon tengah berlari menghindari tangkapan dua orang yang mengejarnya.

"Imo...woo takut"cicit anak kecil itu
"Jangan takut ada imo disini"sahut jihoon menenangkan anak kecil dalam gendongannya.

Jihoon terus berlari ke segala arah entah kearah mana yang pasti dia harus bersembunyi sekarang, tak jauh dari tempatnya berlari jihoon melihat tempat yang cocok untuk bersembunyi sebari meminta bocah yang ia gendong untuk tidak bersuara.

"Dimana kalian...jangan bersembunyi dari kami! Jika ku temukan akan ku tebas langsung kepala kalian"ujar salah satu orang itu

Jihoon dan anak itu hanya duduk diam sebari menutup mulut masing-masing agar tak bersuara

Hatchi

Mendengar suara bersin dari bocah itu membuat jihoon memejamkan kedua matanya jika begini jihoon harus bagaimana dan jika lari ia harus ke arah mana lagi.

"Ketemu kalian"

Jihoon memeluk tubuh bocah itu dengan erat mencoba melindungi bocah itu walau sebetulnya ia sendiri juga sedang ketakutan setengah mati.

"Dasar wanita sialan!"pekik salah satu dari mereka sebari mencengkram kuat rahang jihoon
"..."
"Kau membuat pekerjaan ku semakin sulit saja...ucapkan selamat tinggal pada dunia"

Pria itu langsung mengangkat pedangnya membuat jihoon seketika melindungi bocah yang gemetar ketakutan itu

Trang!

Ayunan pedang itu di hentikan oleh pedang yang lainnya jihoon tak berani menoleh yang pasti ada tiga orang yang datang kearahnya dan bocah yang ia lindungi.

"Chanwoo-ya!"pekikan suara seorang wanita terdengar membuat jihoon menatap wanita itu
"Eomma!"sahut bocah itu
"Kau tak apa-apa sayang?"tanya wanita itu pada bocah itu
"Woo tak apa eomma ada imo cantik yang menolong woo"sahut bocah itu
"Kau baik-baik saja?"tanya wanita itu menatap jihoon
"Saya tidak apa-aoa nyonya"sahut jihoon

Perempuan itu tahu jika jihoon berbohong nama ada orang baik-baik saja tubuhnya gemetaran dan rahang bengkak seperti itu mungkin tujuan jihoon agar tak membuat orang lain khawatir.

My PrinceWhere stories live. Discover now