Kedua mata indah itu terbuka secara perlahan untuk melihat keadaan sekitar dengan kepala pening yang luar biasa, jihoon melihat kiri dan kanan ini kamar tapi seingat jihoon ia masuk kedalam sumur dan semuanya gelap.
"Apa aku sudah mati?"gumam jihoon
Suara pintu terbuka kedua mata jihoon melihat seseorang berwajah cantik menghampirinya di ikuti dengan beberapa orang di belakangnya.
Jihoon tak tahu siapa mereka dan dimana ia sekarang berada, jihoon memundurkan badannya saat perempuan itu berjalan mendekatinya.
"Kau sudah bangun?"tanya perempuan lembut
"..."tak ada jawaban dari jihoon
"Tak perlu takut...aku tak akan menyakiti mu"
"Kau siapa?"
"Aku min yoongi tapi sudah jadi park yoongi kau bisa memanggil ku eonni siapa nama mu?"
"Lee jihoon"
"Nama mu cantik seperti orangnya...kau makan dulu lalu minum obat ini"
"Terimakasih"
"Tak apa nanti aku kan kembali lagi"Yoongi pergi meninggalkan jihoon seorang diri di dalam kamar yang menurut jihoon sangat besar sepertinya lebih besar dari panti asuhan yang ia tinggali dulu.
Langkah yoongi bergegas menghampiri Jimin Yangs Edang bersama soonyoung di ruang santai untuk menikmati teh.
"Dia sudah bangun Noona?"tanya soonyoung
"Sudah dan dia seperti orang bingung"sahut yoongi
"Kau sudah tahu namanya?"
"Lee jihoon dia bilang namanya Lee jihoon, apa yang akan kau lakukan soon?"tanya yoongi
"Tunggu sampai dia sembuh nanti akan ku pikirkan lagi"sahut soonyoung
"Ku kira kau akan menikahinya melihat reaksi mu saat membawa gadis itu ke istana"celetuk Jimin
"Hyung...jangan mulai ya, aku sedang malas bercanda"ujar soonyoung
"Ya...ya Hyung mengerti, ini sudah hampir petang kau tidak ingin mandi"ujar Jimin
"Aku sudah mandi ngomong-ngomong"sahut soonyoungKalau sudah begini yoongi hanya bisa sebagai penonton memang benar di antara semua saudaranya hanya soonyoung yang belum menikah alasannya dia selalu mendapat perintah dari raja jika ia harus perang padahal soonyoung bukan jendral perang.
Perjodohan raja tak ingin mengotori tangannya untuk mencarikan pasangan untuk soonyoung sedangkan soonyoung sendiri tahu jika raja juga membencinya.
.
.
.
Pagi tiba pagi ini yoongi sudah kejutkan dengan jihoon yang sudah bangun dari tidurnya yoongi pikir jihoon masih tidur menguat kondisi gadis itu kurang sehat."Kau sudah bangun?"tanya yoongi
"..."jihoon hanya mengangguk pada yoongi karena ia masih asing dengan tempatnya berada sekarang
"Kau harus mandi dan ikut sarapan...ayo ikut dengan ku"Yoongi membawa jihoon pergi untuk mandi dan mengganti pakaian dengan pakaian yang bersih, yoongi baru tahu jika kulit jihoon itu seputih salju pucat sama seperti miliknya dan baru sadar jika rambut jihoon memiliki panjang sepinggang dengan warna hitam legam.
Satu jam yoongi membatu jihoon bersiap dan akhirnya mereka selesai, pintu kamar jihoon kembali terbuka dan jihoon mendapati perempuan yang asing lagi dalam kamarnya jujur saja jihoon masih takut.
Yoongi sadar jika jihoon ketakutan saat melihat yeji masuk Ke kemar nya karena jihoon memang belum bertemu yeji.
"Tak perlu takut...dia istri pengawal pribadi pangeran namanya Hwang yeji"ujar yoongi
"Ku rasa aku harus memanggil mu eonni kau terlihat seumuran pangeran...perkenalkan nama ku Hwan yeji...eonni bisa memanggilku yeji"ujar yeji
"Aku Lee jihoon salam kenal"ujar jihoon
"Ayo eonni pangeran sudah menunggu"ujar yejiYoongi membawa jihoon keluar dengan gaun yang sederhana sebetulnya gaun milik yoongi yang tak tidak pernah terpakai jihoon nampak cantik dengan gaun sederhana ini.
Saat menuruni tangga dan sampai di dasar yoongi dan yeji berhenti dan memberi hormat yang sontak saja membuat jihoon ikut berhenti dan memberi hormat.
Dapat jihoon lihat seseorang berdiri di hadapan mereka dan memandangi mereka bolehkan jihoon lari ia takut dengan daerah baru ini.
"Selamat pagi pangeran Kwon"ujar yoongi
"Selamat pagi, dia sudah sehat?"ujar soonyoung melihat jihoon
"Sudah pangeran saya membawanya untuk di ajak sarapan bersama"ujar yoongi
"Satu meja saja dengan ku dan yang lain...dan nona setelah sarapan bisa kita bicara"ujar soonyoung menatap jihoon
"B-bisa yang mulia pangeran"sahut jihoon gugup
"Ayo ke meja makan"ujar soonyoung.Mereka bergegas menuju meja makan disana sudah aja Jimin dan hyunjin yang menunggu kedatangan soonyoung dan yang lain untuk sarapan bersama.
Yang jihoon lakukan hanya diam dia bingung dan takut terlebih lagi semakin banyak orang baru yang ia temui karena memang jihoon jarang berinteraksi dengan orang lain.
"Kenapa tak kau makan? Apa masakannya tidak enak?"tanya soonyoung
"Bukan begitu pangeran..."bingung jihoon
"Makan saja aku jamin kau tidak akan mati makan makanan ini"Jihoon hanya mengangguk pasrah melahap makanan yang ada di hadapannya dengan tenang tanpa suara walau hanya dering sendok yang beradu dengan piring.
Acara makan sarapan sudah selesai dengan tenang seperti apa yang di katakan soonyoung sebelumnya untuk bicara dengan jihoon.
Ruang tengah kerajaan menjadi tempat dimana soonyoung duduk di hadapan jihoon dengan yoongi dan Jimin serta hyunjin dan yeji di samping kanan dan kiri soonyoung rasanya jihoon seperti akan di eksekusi mati.
"Nona boleh aku bertanya...kau siapa dan berasal dari mana...dan kenapa kau bisa sampai disini?"tanya soonyoung
"N-nama ku Lee jihoon...aku dari desa pinwheel...a-aku tak tahu kenapa bisa ada disini yang aku ingat hanya aku jadikan persembahan untuk desa"jelas jihoon jujur
"Persembahan? Kau di jadikan tumbal begitu?"tanya yoongi
"Benar"sahut jihoon
"Aku baru dengar nama desa mu seingat ku tak ada nama desa seperti itu di negri ini...lalu bagaimana penasehat park?"tanya soonyoung
"Anda yakin dengan saran saya pangeran?"tanya balik Jimin
"Kau tinggal disini dulu, nanti akan ku diskusikan dengan para mentri yang lain, nyonya Park dan nyonya Hwang bisa ajak jihoon berkeliling...aku ada urusan sebentar"ujar soonyoung
"Baik pangeran"sahut yoongi dan yejiYoongi dan yeji bergegas pergi mengajak jihoon berkeliling istana karena bagaimana pun jihoon tidak boleh tersesat saat di istana ini.
"Hyunjin-na siapkan pedang dan juga kuda ku"ujar soonyoung
"Kau mau kemana soon?"tanya Jimin
"Perbatasan aku mendapat pesan pagi ini jika perbatasan ada masalah dengan prajurit diamond kingdom"sahut soonyoung
"Aku heran dengan raja dan saudara mu itu, kenapa ingin sekali menghabisi mu"
"Eomma Hyung, mereka belum merelakan eomma pergi dan masih salah paham dan menyalahkan ku, aku berangkat ya Hyung"
"Jangan sampai terluka"Soonyoung berjalan meninggalkan istana dengan kuda dan juga pedangnya hyunjin tentu saja mengawal soonyoung karena mau bagaimana pun soonyoung pergi hyunjin juga harus ikut walau terkadang harus tak terlihat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc