Mata cantik itu terbuka setelah sekian lama tertutup membuat yoongi dan yang berjaga di kamar jihoon mendekati jihoon yang sudah bangun, para ratu senang namun yoongi lebih senang lagi mengetahui jihoon sudah bangun.
"Apa yang kau rasakan?"tanya yoongi
"Lebih baik...eonni apa soonyoung sudah pulang?"tanya jihoon yang mendapat gelengan kepala sebagai jawaban.
"Soonyoung belum pulang...sekarang kau harus makan dulu"ujar yoongi
"Eomma senang kau bangun ji...terimakasih sudah membawa eomma dan yang lain kemari"ujar ratu choi
"Aku hanya menjalankan apa yang suamiku katakan eomma"sahut jihoon
"Kau istri yang baik"ujar ratu Wen
"Eonni bayi ku?"tanya jihoon
"Bayi mu tak apa-apa...kau sekarang harus sehat agar keponakan ku baik-baik saja"ujar yoongi
"Aku bawakan buah untuk mu ji"ujar wonwoo
"Beri dia minum dulu eonni"ujar seungkwan
"Ah benar aku terlalu lama bermain dengan mingyu jadi ikut bodoh aku"celetuk wonwooSemua orang tak kaget dengan apa yang dikatakan wonwoo memang dasarnya putri cantik penyandang gelar istri pangeran Kim itu suka sekali menistakan suaminya di depan kerabat suaminya sendiri.
Sedangkan yang mendengar celetukan wonwoo hanya tertawa sebari menggeleng maklum jihoon ikut tersenyum ia tak begitu lama mengenal wonwoo namun mengingat bagaimana wonwoo percaya padanya saat malam dimana ia harus segera membawa ratu, putri dan pengawal perempuan mereka.
"Terimakasih sudah percaya dengan apa yang ku katakan malam itu"ujar jihoon memandang wonwoo
"Aku percaya pada mu karena kau salah satu orang yang sangat soonyoung oppa percaya dan kau orang paling jujur yang pernah ku temui...mungkin jika malam itu kami semua tak ikut dengan mu pasti kami sudah berakhir di tempat penggantungan atau lebih parahnya kami berakhir dimana para wanita berakhir menjadi gisaeng"jelas wonwoo
"Eonni tolong bantu kuatkan aku jika terjadi sesuatu pada soonyoung..."ujar jihoon
"Ji..."lirih yoongi dan yang lain bersamaan
"Mau bagaimana pun yang sedang suami ku hadapi sekarang adalah perang, jika soonyoung pulang masih dengan jiwanya itu bonus dari sang pencipta namun jika soonyoung pulang hanya dengan raga saja aku ingin ia pergi dengan tenang tanpa menanggung beban"jelas jihoonSemua paham jihoon bukan seperti mereka yang sudah puluhan kali menghadapi situasi seperti ini jihoon hanya orang asing hang masuk dalam kehidupan soonyoung karena dijadikan persembahan oleh warga desa jadi jika terjadi hal yang di inginkan jihoon hanya ingin belajar kuat.
Para ratu duduk disamping jihoon mencoba menenangkan perempuan hamil itu agar tidak stres menghadapi cobaan mereka.
.
.
.
Srett..String...
Pedang jooheon tak mengenai leher soonyoung karena berhasil ditahan oleh mingyu di susui dengan kilatan cepat pedang Jun yang berhasil memotong tangan jooheon.
Kini yang ada dihadapan jooheon bukan lagi soonyoung tapi seungcheol yang menatapnya dengan bengis siap untuk membunuh siapa saja yang mengusik ketenangannya.
"Kau belum pernah menghadapi ku bukan? Ku buat kepala mu terpisah dari tubuh mu sekarang juga"ujar seungcheol datar dan dingin
Belum sempat jooheon menjawab perkataan seungcheol satu kilatan tajam mengenai leher jooheon tanpa rasa hingga semua orang memandangi jooheon yang memekik kesakitan oleh luka sayatan yang di buat seokmin pada jadi leher jooheon
"Semoga tenang di neraka"ujar hansol
Langkah kaki seungcheol menghampiri soonyoung yang sudah siap kapan saja menghantam tanah, rasanya seluruh tubuh soonyoung lemas dan mati rasa, kedua matanya terasa berat ingin sekali soonyoung pejamkan kedua matanya
"Jangan tutup mata mu"peri Tah seungcheol
"H-hyung"lirih soonyoung
"Ku mohon tunggu sampai Chan datang dan membawa penawarnya...aku berjanji pada jihoon untuk melindungi mu jadi aku ingin membawa kau pulang dengan selamat...bertahan lah Chan sudah dekat...jihoon dan calon putra mu menunggu soon"