[✔] LEMONADE

LEMONADE - 12

Karena hari ini adalah hari terakhir libur sebelum besok kembali aktif seperti biasa, maka Al dan Jasmine berencana untuk menghabiskan waktu bersama seharian.

"Udah keliatan kayak anak pinter belum?" Tanya Jasmine, membuat Al menoleh mendapati jika kekasih Radja itu tengah mengenakan kacamata sembari menyisir anak rambutnya.

Al mengerjap kemudian mengangguk. "Cakep, mayan lah buat ngurangin aura kebegoan lo."

"Ngaca anjir!"

Keduanya menghabiskan waktu disalah satu pusat perbelanjaan, membeli beberapa pakaian juga aksesoris.

Sampai melupakan bahwa, mereka pergi tanpa menghidupkan ponsel dan tidak memberitahu pada kekasih masing-masing.

"Lo demen amat kayaknya ngeprank Radja." ulas Al sembari merangkul Jasmine, keduanya berencana untuk pergi makan siang.

"Ngeprank gimana?" Tanya Jasmine, tidak mengerti akan ucapan Al.

Gadis dengan rambut sebahu serta poni itu menggeleng pelan. "Jordan sih paling lagi belajar, yaa mungkin bakal ngomel karna gue pergi gak bilang-bilang."

"Hm, terus? Jangan setengah-setengah, gue lagi laper males mikir."

"Hp lo kenapa gak dihidupin? Abis kuota apa gimana?"

Langkah Jasmine terhenti, Al pun melepaskan rangkulannya lalu mengangkat kedua alisnya menatap sahabatnya itu.

"Oh, iya juga ya? Ntaran deh makan aja dulu kalau gue ngabarin sekarang pasti disamperin. Alamat gak jadi ngeliat cogan gue,"

"Bisa-bisanya Radja demen sama cewe modelan lo,"

"Karna gue cantik," acuh Jasmine lalu berjalan lebih dulu dengan Al yang mengekor dibelakang.

***

"Cewe gue kemana sih jingan?" Kesal Jordan, berusaha menelfon Al namun tidak kunjung mendapat jawaban.

Radja, Naren, Jeff dan Jordan kini tengah berada disalah satu cafe, jika Naren dan Jeff tenang karena kekasih mereka kini tengah menghabiskan waktu dirumah dengan kegiatan seperti Joanna yang belajar membuat kue serta Viona yang tengah girang karena baru saja mengadopsi anak anjing, berbeda dengan Radja dan Jordan yang sejak tadi menelan kekesalan lantaran tidak dikabari.

"Positif thinking aja, mungkin mereka lagi blind date." Cetus Naren mengudang tatapan tajam dari Radja.

Sontak, kaki nya diinjak oleh pemuda dengan senyum kotak dari bawah meja membuat Naren meringis kesakitan.

"Santai anjir! Bercanda elah!"

"Baik-baik omongan lo Ren, manusia punya satu nyawa doang soalnya." Timpal Jeff membuat Naren menyengir tengil pada Radja yang wajahnya datar tidak berekspresi.