----------------------------"Aduh!" Seru Tia saat jatuh menuruni anak .
"Sayang hati hati dong kalo turun tangga." Ucap pria paruh baya yang menggunakan jas kantor.
"Gimana mau hati hati yah, 10 menit lagi gerbang sekolah di tutup,Upacara lagi."panik Tia yang sudah ngacir ke depan rumah untuk memakai sepatu sekolahnya.
"Ngebo lu kalo tidur, makanya telat terus kalo mau sekolah."Sahut- Devan abangnya Tia.
" Loh, abang kok belum ke kampus sih. "
"Abang kan jam delapan masuknya, jadi santai aja. "
"Makan dulu Tia nanti kamu sakit! " Perintah Ayahnya.
"Nanti aja di kantin sekolah yah, bang ayo anterin gue dulu! "
"Ck, bentar! "
Setelah itu, Tia dan dan abangnya-Devan pergi untuk mengantar adiknya ke sekolah.
Di perjalanan. "Lama amat sih lo bang, ngapain aja." Kesal Tia karena ia harus menunggu abangnya di luar rumah tadi, sedangkan ia sudah cemas akan terlambat lagi sekolah nya. Lalu ia mengambil sebuah kemasan roti di dashboard mobil dan memakannya.
"Lo kira siap siap siap sebentar apa." Ucapnya lalu mengalihkan fokusnya ke adiknya dan ia toyor, lalu kembali ke arah depan.
Plak!
Tia menabok paha abangnya karena telah menoyor keningnya tadi.
"Gk sakit, wlee." Ucap Devan menjulurkan lidahnya tapi fokusnya masih menyetir.
"Dasar! Abang lucnut lo."maki Tia dalam hatinya.
Setelah perjalanan yang mengesalkan bagi Tia tapi tidak untuk Devan, ia sangat senang karena telah membuat kesal adik satu satunya ini.
"Kena hukum lo pasti, wkwk." Ucap Devan senang
"Huh! Ini semua pokoknya karena lo! " Kesal Tia.
"Gue lagi, gue lagi. "
"Iyalah masa setan! "Tia lalu beranjak keluar mobil.
"Dah sono masuk, selamat menjalani hukuman sayang." Ucap Devan lalu tertawa dan segera menutup pintu mobilnya.
"Dih! Pake sayang sayangan."
"Udah ya, bye.. "
Ia sudah berada di gerbang sekolah yang sudah di tutup,karena sudah masuk jam pelajaran sekolah.
Sehingga terlintas di pikiran Tia untuk lewat pintu belakang sekolah.
"Gue lewat situ aja deh." Lalu berjalan menuju pintu belakang sekolah yang biasanya tidak di kunci."Untungnya nggak di kunci." Ucap Tia lega lalu mengendap ngendap memasuki sekolah dan menuju kelasnya.
"Ehm!"terdengar deheman seorang guru paruh baya yang sedang berpatroli di sekolah.
'Mampus! Ketahuan gue.'
" Tia mau kemana kamu? "Ucap Guru lelaki tersebut dengan senyuman.
" Mau ke kelas pak, hehe."jawab Tia cengengesan.
"Kamu! Lari di lapangan 10 kali Tia!" Perintah guru laki laki tersebut.
"Iya Pak. " Jawab Tia lesu
"Lain kali jangan terlambat lagi. "
"Iya Pak."
Setelah itu ia menuju lapangan untuk menjalani hukuman dari guru laki-laki tersebut. Tak sampai lima putaran ia sudah berhenti di tengah lapangan.
"Huh! Capek banget gue lari 10 putaran, mana gue makan roti doang." Ucap Tia, lalu melanjutkan lari nya.
Di tengah tengah ia berlari, ia merasa kepalanya sangat pusing karena cuma juga sedang panas sekali, tiba tiba ia ambruk di tengah lapangan karena terlalu lelah dan hanya makan sedikit saja.
"Tia! " Teriak Nadine- sahabatnya Tia langsung lari menghampiri Tia.
"Aduh! Ini gimana nih gue harus gimana. " Panik Nadine saat melihat sahabatnya pingsan. "Ryan! Bantuin gue! " Teriak kepada sahabat laki laki yang Tia dan Nadine punya yang tak sengaja lewat.
"Kenapa! "
"Tolongin gue sini!"
"Ya bentar! "
Setelah itu Ryan menggendong Tia ala bridal style menuju UKS sekolah. Saat sampai Ryan langsung membaringkan tubuh Tia di kasur UKS tersebut.
Nadine segera mengambil minyak kayu putih untuk diarahkan di hidung Tia. Tak lama Tia pun bangun karena menghirup minyak kayu putih itu.
"Makanya jangan telat makan, lo kan punya kebiasaan gak makan bisa pingsan Tia." Ucap Ryan yang duduk di kursi yang disediakan.
"Ya maaf gue tadi telat bangun." Balas Tia, yang sudah bisa menerima omelan dari Ryan.
Diantara sahabatnya, yang paling cerewet adalah Ryan. Tia tahu Ryan khawatir sebagai seorang sahabatnya , begitupun Ryan ia sudah menganggap Tia sebagai adiknya sendiri. Perbedaan umur Tia dan Ryan hanyalah 3 bulan, jadi Tia menganggap nya sebagai abangnya sendiri.
"lu, sih bandel, pasti udah di bilangin ayah lo makan dulu, lo nya keras kepala banget. " Sahut Nadine, lalu segera menyuapkan bubur kepada Tia.
"What apa apan!, gue ga suka bubur." Tolak Tia langsung menutup mulutnya sendiri.
"Makan dikit aja dulu, belum makan kan lo. "
"Udah makan roti gue tadi, yuk ke kantin aja. "
"Keras kepala ya gini. dah ayo ke kantin, gue juga laper, kuat kan lo jalan. " Sahut Ryan.
"Lo kira gue abis kecelakaan sampe ga kuat jalan. " Emosi Tia.
"Kali aja, ga kuat. " Ucap Ryan lalu tertawa.
"Kuy ke kantin. " Ajak Nadine.
"Ayolah."
Mereka bertiga pun berjalan ke kantin untuk ke kantin. Sesampai nya di kantin, semua ramai di isi murid yang sedang mengisi perut mereka yang kosong. Berhubungan juga mereka datang nya di istirahat ke satu.
Ryan ke stand makanan mie ayam yang ada di kantin tersebut, karena hari ini ia yang bergiliran memesan makanan.
Setelah menunggu antrian akhirnya giliranya pun datang."Bu, saya pesen mie ayam tiga. "ucap Ryan kepada ibu penjual.
"Baik den." Balas si ibu penjual.
Tujuh menit berlalu, pesanan Ryan jadi. "Ini ya bu uangnya. " Ucap Ryan memberikan uang kepada si ibu penjual, lalu pergi menuju tempat Sahabat nya duduk. "
"Alhamdulillah, kenyang banget gue. " Ucap Tia setelah menghabiskan se porsi mie ayam.
"Paling Enak deh mie ayam ini."Ucap Nadine sambil mengelus perutnya yang kekenyangan.
" Udah yuk ke kelas gue mau santai santai sambil baca Novel. "Ajak Ryan. Emang satu sahabatnya ini sangat suka membaca Novel.
Mereka bertiga pun beranjak dari kursi mereka, berjalan menuju kelas XI Bahasa 1, kelas Tia, Nadine, dan juga Ryan.
Saat di perjalanan menuju ke kelas, di Koridor Tia tak sengaja melihat seseorang.
"Siapa itu, gue kayak kenal ya. " Ucap Tia mengingat ingat, setelah ingat.
"Eh itu kan... "
----- ㅇㅇㅇ------
Gimana cerita nya?, asik nggak?
Saran dan kritiknya tulis di koment ya readers tercinta 🙂••••••
Terimakasih sudah membaca cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vincentia (HIATUS)
Teen Fiction[Sebelum membaca Wajib Follow akun author ya 😊] Start:7 Mei 2021 🚫Plagiat dilarang mendekat! 🚫 Bagaimana kalau Mafia yang suka membunuh berakhir dipesantren? Comingsoon! Kalau penasaran, cus langsung baca ceritanya:) {Buat pembaca tersayang, j...