Vincentia||02

231 19 2
                                    

"Eh itu kan... " Ucap Nadine menggantungkan ucapannya.

Tia langsung menarik kedua tangan sahabat untuk bersembunyi. Menghindari bertemu laki laki itu.

"Siapa itu?" Tanya Ryan yang belum tahu apa apa, ia mengenal Tia dan Nadine waktu MOS di SMA Bangsa.

"Itu tuh, mantannya Tia waktu SMP" Jawab Nadine.

"Terus kenapa sembunyi? "

"Gue ga mau ketemu sama dia dulu"

"Oo. Ayok ga papa ketemu sama dia, toh dia juga udah putus sama lo, lo juga ga punya perasaan lagi kan? " Tia menggeleng.

"Ayok dah, gue sebenarnya cuma kaget aja tadi" Ucap Tia santai lalu berjalan duluan.

"Anjir nih si Tia, narik kita cuman kaget ketemu sama mantan" Ucap Nadine menggeleng kan kepalanya.

"Dah yuk ke kelas" Ajak Ryan merangkul bahu Nadine.

"Nih juga apa apan pegang" Lalu menepis tangan Ryan.

"Woy! Tungguin gue Vin!" Teriak Ryan berlari menghampiri Tia.

"Goblok! dia nggak akan denger kalo lu manggil Vin" Ucap Nadine setelah sampai menghampiri Tia.

"Ye kan panggilan sayang, iyakan sayang" Ryan menaikan sebelah alisnya.

"Iya deh. lu panggil gitu aja, biar gue ga di notif sama fans fans gue" Ucap Tia lalu tertawa.

"Dih, ngartis lu Ti" Balas Nadine

"Biarin. Yuk masuk"

Setelah masuk kedalam kelas. Keadaan kelas tidak bisa di kondisikan, bahkan ketua kelas pun main HP sendiri. Ada juga yang ngrumpi, tidur.

"Yaudah gue baca Novel duluan yak" Pamit Ryan

"Kayak Perempuan aja lu baca Novel" Ucap Nadine

"Ya kan menambah popularitas laki laki suka Novel" Balas Ryan lalu beranjak ke kursi tempat ia duduk.

"Tia yuk kita nonton Drakor aja" Akak Nadine

"Yuk, nonton yang mana? "

"Yang Vincenzo aja nih , lagi viral"

"Oke setuju"

Mereka berdua duduk di depan tempat duduk Ryan, dan segera menonton. Tiga puluh menit berlalu, waktu nya istirahat kedua. Semua murid baru saja ingin keluar kelas, tapi ada guru yang datang.

"Assalamu'alaikum anak anak, maaf mengganggu waktu istirahat kalian, ada murid baru yang akan menempati kelas ini" Ucap Guru laki-laki tersebut.

"Perkenalkan nama saya Adrean Adnanda Putra" Kenalnya pada semua murid kelas XI Bahasa 1.

'Ganteng banget ya'

'Idaman gue'

'Ada saingan nih gue'

'Gitu aja ganteng'

Dan seterusnya ucapan dari kaum adam dan hawa. Tetapi fokus Adrean selalu ke cewek bernama Tia.

"Silahkan kamu duduk di sebelah Ryan" Ucap guru laki laki itu.

"Baik Pak"

Setelah itu Adrean duduk di sebelah Ryan. "Hai gue Adrean, lo siapa"

"Gue Ryan"lalu melanjutkan membaca Novelnya.

"Tia lama kita nggak ketemu, ada Nadine juga" Ucap Adrean

"Ngapain lo" Balas Tia

"Kita jalan jalan yuk nanti pulang sekolah sama Nadine juga" Ajak Adrean.

"Sama Ryan juga dia sahabat kita" Sahut Nadine

"Oke"

----- ㅇㅇㅇ------

Yap mereka berempat sedang berada di sebuah Timezone ,sebelum itu mereka ber empat mampir di sebuah kafe untuk makan terlebih dahulu sebelum jalan jalan. Mereka memesan makanan yang mereka sukai.

"Udah yuk Din kita main dulu kesana, kalian di sini aja jangan kemana mana" Ucap nya pada Ryan dan Adrean.

"Iya"

Suasana mendadak canggung setelah sepeninggalnya Tia dan Nadine.

"Lu pacarnya Tia?"

"Kenapa lo tanya gitu? "

"Tanya aja, tenang gue udah ga punya perasaan sama Tia" Ucap Adrean

"Oke. Lo juga biasa aja sama gue sama jadi temen gue" Balas Ryan

"Yok kesana" Ajak Adrean lalu merangkul bahu Ryan.

"Sejak kapan kalian jadi akrab gini? "tanya Tia

"Sejak tadi" Jawab Adrean

"Udah yuk gue udah lelah" Ucap Nadine

"Iya gue juga"Tia menguap

"Yaudah yok kita pulang, nguap juga lo, awas besok telat sekolah" Ucap Ryan

"Ck , ga bakal gue telat lagi"

Akhirnya Tia sampai ke rumahnya. Ia membuka pintu perlahan lahan agar tidak ketahuan ayah dan abang nya karena ia pulang jam 7 malam.

Setelah membuka pintu. "Huh, lega gue , semua ga ada di sini" Lega Tia mengelus dadanya.

Tia masih berjalan sangat pelan, bahkan sandalnya ia bopong di tangannya.

"Habis darimana dek?" Tanya abang nya yang tiba tiba ada dibelakang tubuh Tia.

"Ehehe" Jawab Tia cengengesan

"Udah sholat isya' belum?"

"Belum bang"

"Yaudah sana sholat dulu, ga usah mandi, ga baik mandi malam malam" Ujar Devan

"Iya bang"

Tia pun segera menuju kamarnya untuk wudhu dan sholat isya', setelah ia sholat ia tidak langsung tidur, melainkan meraih HP nya.

"Main HP ga papan dulu kali ya" Pikirnya lalu langsung tengkurap diatas kasur dengan tumpuan bantal di dagunya.

"Dek, udah sholat?!" Devan datang langsung membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Astaghfirullah bang, masuk itu ketuk dulu"

Devan tidak menjawab ia berjalan menuju kasur Tia sambil membawa laptop nya."ayuk lihat film horor, tapi jangan takut ya"ajak abangnya

"Ayok, siapa takut"

Di tengah film, hantu yang berada di film tiba tiba Tia menjerit ketakutan.

"Huaaaaa abangg!"

ㅁㅁㅁㅁ

Maaf ya guys...
Partnya kehapus, untungnya author udah nulis di nonoveltoon.
Jangan lupa vote and coment ya readers ku... ^^

Silahkan yang mau mampir ceritaku di noveltoon, dengan judul yang sama.

Vincentia (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang