Revan dan Tia sudah sampai ditempat tujuan. Sore ini, Mereka berdua sepakat untuk menjelajah kuliner dimall terbesar diJakarta.
"Ke restoran Jepang dulu aja yuk. " Ajak Tia, dan Revan hanya mengikuti saja.
"Mbk, pesen sushi sama minuman dingin rasa green tea, semunya dua mbk. "
"Iya mbk, silahkan ditunggu dimeja nomer 7."
Setelah memesan makanan nya , mereka berdua menuju meja yang diberitahu. Sepuluh menit kemudian makanan nya sudah datang, mereka berterima kasih terlebih dahulu, lalu memakannya hingga habis.
"Alhamdulillah, akhirnya abis juga, lanjut yuk, ke restoran italia. " Revan mengangguk dan menaruh selembar uang seratus ribu dibawah gelas.
Kini mereka sedang berada di restoran italia, mereka sedang duduk menunggu pesanan mereka datang.
"Selamat menikmati. " Ucap waiters itu ramah dan sopan.
"Iya mbk, terimakasih kembali. " Balas Tia dengan senyuman pula, kemudian waiters itu kembali kedapur untuk menyiapkan pesanan lainnya.
"Lo suka apa diantara ini semua? "
"Gue paling suka yang ini. " Tunjuk Tia ke sepiring berisi lasagna.
Hanya butuh waktu sepuluh menit merek berdua sudah menghabiskan hidangan berjumlah 7.
"Udah jam 5 nih, ayo pulang, ntar pulangnya magrib loh. " Saat Revan hendaklah pergi, tangannya dicekal oleh Tia.
"Satu restoran lagi yah, terus kita pulang. " Ucap Tia menunjukkan puppy eyes nya dan menggembungkan pipinya.
Revan yang tidak tahan dengan keimutan yang ditunjukan Tia, menyerah dan menuruti Tia.
"Tapi makanan nya harus dibungkus, buat dirumah aja. " Ucap Revan, dan diangguki semangat oleh Tia.
Setelah keluar dari restoran Korean food,mereka pulang dengan kantong makanan yang dibawa Tia dan Revan dikedua tangannya.
Lima belas menit kemudian, Revan dan Tia sudah sampai dirumah mereka. Setelah masuk ke rumah, Tia langsung berlari pergi kedapur untuk mengambil piring.
"Peut karet dah, tu bocah. " Ucap Revan sambil menggeleng kepalanya.
Ting tong!
Suara bel rumah terdengar, membuat pemilik rumah harus membukanya.
"Halo epribadeh! "Ucap Satria,dan langsung nyelonong memasuki rumah orang.
"Kalo dibaikin ya gitu. " Ucap Nadine.
"Ayo masuk, anggep aja rumah sendiri. " Ujar Kenzo, dan langsung masuk rumah bersama Nadine.
"Sabar, kalau gak temen gue, udah sekarat lo! "
"Mana nih ibu negara, Van, kok gak muncul muncul? " Tanya Satria.
"Lagi nyiapin makanan. "Bukan Revan yang menjawab, melainkan Nadine.
" Cenayang ya lo? "
"Ih! , enggak ya, gue tadi di calling sama si Tia, disuruh kemari. "
"Terus, kok bisa sama duo curut nih gimana? "
"Anjir, gue dikatain curut, sabar orang ganteng mesti sabar. "Sahut si Satria dramatis.
"Skip! Lanjutin Din. "
"Terus, gue ketemu ama ni dua orang lagi mulung, terus mereka ngikut deh."
"Sungguh teganya dirimu, kau bilang aku pemulung! "
"Dramatis banget lo, ajarin sape? Hah?"
"Nih bang sat,ajarin gue. " Kenzo menunjuk Satria.
"Mulut lo berdua, dikasih makan ape sih? Pedes amat. " Ucap Satria.
"Revan! Cepet kesini, udah jadi. " Teriak Tia dari arah dapur.
Semuanya diajak Revan untuk ke meja makan, untuk makan bersama. Setelah sampai mereka disuguhi makanan khas Korea Selatan, yang tentunya sudah halal.
"Tiaaa, gue kangen lo. " Nadine memeluk Tia, begitu pula sebaliknya.
"Gue juga, yok makan. "
"Bentar, Ti,kita update dulu. " Nadine mengeluarkan HP dari saku celananya, dan memotret makanan yang ada dimeja makan.
"Narsis banget lu. " Ucap Satria.
"Ye... Biarin, suka suka kitalah, kalo ga suka pulang sono. " Balas Tia.
"Enggak deh, enakan disini, ada makanan. "
"Sejak kapan lo jadi gelandangan,turut prihatin. " Sahut Kenzo.
"Papa lo kemana? , sampe lu ditinggal gini. " Revan ikut menjahili Satria.
"Ga peduli, gue makan aja. " Satria mengambil jajangmyeon dengan sumpit, dan menaruh di mangkuk kecil yang sudah disediakan masing masing untuk semua orang.
Setelah itu, mereka semua pun makan bersama, setelah Tia memposting makananya diInstagram. Saat makan, mereka semua diam, tidak ada yang berbicara, hanya dentingan sendok, garpu, dan sumpit yang terdengar.
Drrttt.. Drrttt..
'Halo, Ma, kenapa?'
'Pulang sekarang, temenin Mama belanja.'
'Sama Papa kan bisa, Ma.'
'Papa kamu pulangnya jam 9 nanti, pokoknya kamu harus pulang.'
Tut.
"Gue pulang dulu, jangan kangen ya sama gue. "
"Kepedean banget lo. " Balas Tia.
"Cepet pulang, gue usir lo. "
"Sampai jumpa lagi, kawan kawan, Satria akan kembali lagi besok. " Ucap Satria sebelum pergi dari rumahnya Tia dan Revan.
"Kamar gue yuk, Din. " Nadine mengangguk.
Sedangkan Revan dan Kenzo, mengikuti mereka. Setelah sampai dikamar Tia dan juga Revan, Tua langsung mengambil masker organik yang ada di laci meja rias nya.
"Kalian ngapain ngikutin kita? " Tanya Nadine.
"maskeran lah, biar lebih glowing lagi." Jawab Kenzo.
"Lo olesin maskernya ke Revan, gue Kenzo. "
"Oke."
"Tiduran sini. " Tia menyuruh Revan dan Kenzo untuk berbaring di kasur, setelah itu Tia dan Nadine mengoleskan masker wajahnya dari pinggiran kasur.
Dalam 1menit Tia dan Nadine, sudah selesai mengoleskan maskernya ke wajah Revan dan Kenzo.
"Tunggu 10 menit, cuci kalau maskernya udah gak basah lagi. " Ucap Tia.
Kemudian, gantian ia dan Nadine mengoleskan di wajahnya.
2 jam kemudian....
Kenzo dan Nadine sudah pulang, dan jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, setelah itu mereka langsung tidur, karna besok harus bangun pagi, untuk bersiap siap berkemah.
Tapi tidak bagi Tia, ia hanya menutup mata saja, sampai Revan benar benar Tidur disamping nya. Tia sekarang sudah mengizinkan Revan untuk tidur disampingnya.
3 jam berlalu, Tia sudah mengecek Revan apakah sudah tertidur atau belum, setelah dirasa sudah tidur, ia mengambil jaket nya yang berwarna hitam diatas sofa, lalu bergegas keluar Rumah.
ㅁㅁㅁㅁ
Seru nggak ceritanya?
Jangan lupa Vote dan komen ya, supaya author semangat nulisnya^^#Seeyounextpart
KAMU SEDANG MEMBACA
Vincentia (HIATUS)
Novela Juvenil[Sebelum membaca Wajib Follow akun author ya 😊] Start:7 Mei 2021 🚫Plagiat dilarang mendekat! 🚫 Bagaimana kalau Mafia yang suka membunuh berakhir dipesantren? Comingsoon! Kalau penasaran, cus langsung baca ceritanya:) {Buat pembaca tersayang, j...