Vincentia||24

31 5 0
                                    

Tia terus berlari, karena jarak lapangan dengan dirinya tadi berdiri sangat jauh.

Tia sampai di lapangan dan melihat para kaum hawa berteriak menyemangati Revan dan juga Azam yang sedang bertanding basket.

Tia juga tidak mau kalah, ia berlari menuju gerombolan teman temannya juga teman Revan. "Din, napa lo ga panggil gue, ketinggalan nih gue." Ucap Tia sambil mrnepuk bahu Nadine keras.

"Gue lupa. " Jawab Nadine cengengesan.

"Lah, lo semangatin Azam, bukannya Revan? "

"Iya emangnya kenapa, bolehlah gue semangatin Azam.Nih gue udah buatin buat lo. " Nadine menyerahkan sebuah kertas yang cukup besar dengan tulisan 'Semangat Revan Sayang❤' .

"Makasih, gue juga ga mau kalah dong sama mereka mereka. " Ucap Tia.

Disisi lain.

"Buruan tembak, nanti diambil orang nangis. "Ucap Adrean.

"hey, kalo ditembak mati atuh, nanti Tia nggak ada temennya. " Sahut Satria.

"Geblek lo Sat" Toyor Ryan.

"InsyaAllah nanti. "Balas Kenzo.

" Ayo siap siap, udah mau babak 3."ujar Revan.

Usai diberi waktu istirahat, mereka kembali bertanding dengan tim lawan yang diketuai oleh Azam.

25 menit kemudian, pertandingan sudah selesai dan dimenangkan oleh tim Revan.

"Dari mana aja kamu, kangen tauk. " Ucap Revan manja.

"Ini minum dulu. " Tia menyerahkan sebuah botol berisi air putih dan juga membantu mengelap keringat Revan.

Bisikan para kaum hawa mulai terdengar saat Tia mengelap keringat dibagian leher dan kepala Revan.

"Beruntung banget yah Tia, bisa jadi pacarnya Revan. " Ucap salah satu siswa.

"Alah, palingan juga pake pelet tuh. "Ucap salah satu nya lagi.

Tia yang mendengar itu tentu tidak suka. Ia segera membuktikannya dengan menyuruh Revan mencium keningnya.

"Cemburu ya. " Revan menarik hidung Tia gemas, dan setelah itu ia mencium kening Tia lembut.

Patra kaum hawa berjerit iri dan juga baper, karena Revan mencium kening Tia, membuktikan kepada semua orang bahwa Revan adalah milik Tia, begitu juga sebaliknya.

"Tia, gue mau omong sebentar. " Tiba tiba Nadine datang dan menarik tangan Tia keluar lapangan.

"Tia, gawat ini, mafia Black Eagles mau nyerang kita lagi, tapi katanya bawa ketuanya juga. " Ucap Nadine khawatir.

"Lo gak usah khawatir, kita akan tangani bersama. Mau nyerang kapan? "

"Hari minggu jam 11 siang."

"Oke, kita siap siap hari Minggu jam 10 siang setelah kita kelompok buat Olimpiade."

"Oke."

"Netral kan suara sama wajah lo."

Setelah mendengar ucapan Tia , Nadine merubah mimik wajahnya menjadi gembira.

*****

"Yoooo, Hallo guys, good morning! "Ucap Satria saat memasuki rumah Revan dan Tia.

"Wahai penghuni rumah, keluar woi." Sahut Kenzo.

"Anjir lo berdua, dirumah orang kagak ada kalem kalemnya. "Ujar Adrean.

" Iya, seharusnya lo berdua tuh kalem kek gua."Nadine memang tidak berisik, tapi ia langsung nyelonong duduk sambil memakan snack sambil melihat TV.

"Kalian udah datang? Cepet banget. " Ucap Revan tiba tiba yang turun dari tangga dengan pakaian santai.

"Ya udahlah, kalao belum mah, kita nggak bakal disini geblek. " Sewot Satria.

"Masih mendingan gue yang geblek, ketimbang lo yang urat malu putus. "

"Hahaha, akhirnya kalah juga lo. " Tawa Kenzo.

"Mana nih Azam, udah jam 8 nih. "

"Assalamu'alaikum." Ucap seseorang dari pintu depan.

Kemudian Revan langsung berjalan kedepan pintu depan, untuk membukakan pintu.

"Masuk." Ucap Revan dingin.

Setelah itu Azam masuk dengan Revan yang didepannya.

"Astaghfirullah!"

ㅁㅁㅁㅁ

Gimana ceritanya?
Jangan lupa vote dan comment ya, biar author semangat update.

Semakin banyak vote dan comment, author akan update cepet dan bisa update sampe 3 part.

#Seeyounextpart🌫










Vincentia (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang