Vincentia |22

29 6 0
                                    

Happy Reading 🔥🔥🔥


Azam berjalan santai dengan muka yang datar dengan tangan kanan yang ia selipkan disaku celana sekolah nya.

Melewati koridor kelas yang terdapat mayoritas cewek cewek yang sedang duduk dan mengobrol. Pujian segala pujian dapat ia dengar, tapi ia hanya membalas dengan tatapan yang datar.

Sampai ia dikelas XI Bahasa 3.Tapi keadaan dikelas tersebut sangat berisik. Kalian taulah siapa yang berisik, siapa lagi kalau bukan Satria dan Angel, juga Tia yang ikut nimbrung juga, membuat keadaan menjadi semakin berisik.

"Mana kuncir gue? Kemana sih lo sembunyiin! "Ucap Angel dengan nada ngegas.

"Gue nggak tahu, timbang kuncir apa susahnya sih beli lagi. " Balas Satria Santai dan tidak berdosa.

"Bukan masalah itunya, itu kuncir udah nggak ada di tokonya udah pada habis semua. Sekarang mana kuncir nya. "

"Bang Sat. Mana ganci gue oy! " Sahut Tia ditengah tengah perdebatan.

"Lah mana gue tahu? Gue kan ga ngambil ganci lo. "

"Tadi kan lo orang terakhir yang gue tunjukin ganci nya. "Din bantu gue elah. " Tia menggoyang goyangkan bahu Nadine yang sedang membaca buku.

"Tia, gue lagi baca. Kalau soal ganci ini ada di gue. " Balas Nadine.

Sedangkan Kenzo dan Adrean hanya mendengar kan musik dengan tenang menggunakan headset mereka masing-masing.

Mereka semua tidak menyadari bahwa ada Ketua OSIS SMA Sparkling sedang berada didepan mereka semua.

"ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULOHI WABARAKATUH."

"Ngapain lo kesini? " Tanya Tia.

Tidak dihiraukan, malah Azam langsung kedepan kelas, berdiri tegak dengan kertas yang dipegang ditangan kanan.

"Mau dimana besok buat belajarnya?"

"Dirumah Tia aja, enak disana ada wifi sama makanan banyak. " Ucap Nadine antusias.

"Oke kita besokjam 07:30 dirumah Tia buat belajar. " Sahut Satria.

"Apa apaan lo, gue aja belum ngomong iya. "

"Udah deh, dirumah lo aja kali Tia. "Ucap Ryan.

"Oke deh. "

***

"Revan!! Cemilannya udah jadi nih. " Teriak Tia dari arah dapur.

Revan mengacak rambut Tia. "Gausah teriak teriak, aku udah denger. "

"Nih cobain aku buat cireng isi ayam, kamu mau yang pedes atau yang nggak pedes? "

"Yang pedes dong, aku ambil ya. " Revan menyomot satu cireng yang diatas piring dimeja makan.

"Kok buat nya banyak, emangnya habis? "

"Nanti buat cemilan.Kamu mau ramyeon?"Revan mengangguk.

"Revan, kamu udah habisin berapa? "

"Baru 7 Sayaaang. "

"Biru Tini siyiiing, nanti pas nonton habis cemilan nya. "

"Iya iya. "

"REVAN AKU UDAH BILANG JANGAN DIHABISIN. " ia melihat piring yang ia lihat tadi masih banyak,sekarang sudah habis tidak tersisakan.

"KAMU BUAT LAGI AJA DULU, AKU MAU MANDI." Balas Revan dari arah kamar.

Vincentia (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang