Vincentia ||09

96 21 7
                                    

Brak!

Ryan, Revan, Kenzo, Satria, membuka pintu kamar Tia kasar, mereka semua dipenuhi keringat yang membasahi dahi mereka.

"Haaaa!! "Kenzo mengingatkan semua orang dengan teriakannya.

"Kenapa sih lu. " Seru Ryan

"Gue kira Nadine hantu, soalnya baju nya putih sih, sama pake masker lagi." Balas Kenzo

"Enak aja gue dibilang hantu, kece badai gini. "Nadine mengibaskan rambutnya,setelah itu melempar Kenzo memakai boneka Tia yang ada disampingnya.

Puk!

"Woi, kekasih gue jangan di lempar lempar, Nadine! "

"Hehehe, maaf, abisnya si Kenzo ngeselin. " Nadine membentuk jarinya bentuk V.

"Oh, jadi ini kekasih lo. " Satria dengan jahilnya, menarik narik telinga boneka kelinci.

"Hey, pacar gue, jangan digituin. " Tia menarik kasar boneka nya dari Satria.

"Hilih! Ketimbang boneka aja! " Ejek Satria

"Btw, kenapa lu lari, sampe keringetan, kayak dikejar orang gila aja. " Sahut Nadine

"Kita tadi kan nonton drakor yang dikirimin Nadine, pas muncul hantu nya---"

"Lo takut! " Sergap Nadine

"Kita sih gak takut, tapi, kok anehnya kita lari ngikutin Ryan, otomatis semuanya ngikut lari juga dong. " Balas Kenzo.

"Nyet, kenape lu lari? "

"Iseng doang?"

Satria menjitak kepala Ryan keras, jadi ia semua lari, hanya gara gara Ryan, dan bodohnya mereka ngikutin juga.

"Sakit dugong! " Ryan membalas menjitak kepala Satria.

"Yaudah, kita pulang dulu, besok harus sekolah lo, jangan gak masuk. " Nadine pamit mewakili semuanya.

"Iya, Nadine, emangnya gue juga ngapain gak masuk. "

Nadine mendorong mereka semua, kecuali Revan. "Gue kan masih pengen disini, banyak jajan cuy. " Ucap Satria.

"Udah, ga baik, bertamu malam malam. " Balas Nadine.

"Tia, gue pulang dulu, bye. "

"Oke, Din. "

Setelah semuanya pulang, Tia kembali rebahan diatas kasurnya dengan laptopnya untuk menonton drama Korea. "Ngapain lo disitu,gak mandi lo? "

"Mandilah, yaudah gue mandi dulu. "

"Hm."

Revan pun menuju kamar mandi yang ada dalam kamar Tia, sambil membawa baju dan juga celana nya. Sebelum ijab qobul tadi, ia sudah terlebih dahulu menaruh barang barang nya dikamar Tia.

Setelah lama berada di kamar mandi, akhirnya ia pun selesai mandi, dengan memakai kaos oblong warna navy dan celana panjang yang senada.

Ia masih saja melihat Tia yang sangat tenang bersama laptopnya. Ia penasaran apa yang ditonton oleh Tia dilaptopnya.

Sedangkan Tia, ia cepat cepat mengalihkan cepat-cepat aplikasi email ke drama Korea yang sudah ia download sebelumnya.

"Nonton apa drama apa lo?" Tanya Revan

Setelah itu Revan duduk disamping Tia. Selang beberapa menit, muncul adegan ciuman, yang biasanya terjadi saat nonton drama Korea.

Tia segera mencepatkan drama Korea yang ditonton, agar tidak menimbulkan kecanggungan. Revan mengalihkan pandangannya ke suatu tempat, dan ia menemukan remot TV.

Lalu Revan menekan tombol, yang bisa menyalakan TVnya. Tapi sayangnya ia memilih saluran TV yang salah. Karena Tia suka nonton drakor, ia menambahkan saluran TV yang menayangkan drama Korea. Naasnya itu sedang dalam adegan ciuman juga.

Tapi, kali ini ia tidak mematikan TV nya, toh, juga gapapa, liat ginian. Tiga jam berlalu, jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Saat Revan hendak merebahkan tubuhnya ke kasur, langsung dicegah oleh Tia.

"Eits! Lo tidur nya disitu. " Tia menunjukkan sofa yang panjang, yang cukup nyaman untuk tidur. "Selimutnya dilemari,ambil sendiri, gue dah ngantuk. " Ucap Tia seraya menutup mulutnya,katrna tadi ia menguap.

Revan hanya berdehem, dan segera mengambil selimut didalam lemari,lalu langsung tidur diatas sofa.

ㅁㅁㅁㅁ

Setelah sholat shubuh, Tia langsung menuju kamar mandi dengan membawa seragam sekolah nya juga.
10 menit kemudian ia sudah selesai mandi, ia keluar memakai seragam sekolah nya tapi belum memakai dasinya dn rambut yang basah, sehabis mandi.

Saat pandangan nya kearah sofa, ia melihat Revan yang masih ngebo, sehingga muncul ide di benak Tia, lalu ia berjalan ke kamar mandi, dan keluar membawa sebuah gayung berisi air.

Byur!

Revan langsung bangun dan gelagapan. "Setan! Siapa yang ngeguyur gue. " Setelah itu, ia baru teringat bahwa ia ada dirumah Tia dan sekarang dikamarnya. Lalu Revan menatap tajam Tia.

"Ngebo banget sih lo! Mandi, ntar gue telat!"

Setelah makan bersama, Revan dan Tia berangkat sekolah bersama. Saat diperjalanan, mereka berdua dihadang oleh beberapa orang berbadan kekar, yang Tia ketahui itu adalah anak buah dari musuh terbesar Tia dalam hal perusahaan.

Saat Revan hendak keluar, ia ditahan oleh Tia. "biar gue aja, kalau gue udah ga kuat, lo baru boleh bantu gue. "Ucap Tia, Revan pun mengangguk.

Setelah Tia keluar dari mobil, laki laki-laki berbadan kekar, maju satu persatu melawan Tia.

Bugh!

Bugh!

Krak!

Krak!

Bugh!

Krak!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Krak!

dengan lihainya Tia menyerang mereka yang diketahui jumlahnya adalah 10 orang berhasil ia kalahkan dalam sekejap." Siapa yang nyuruh lo?!"ucapan Tia pada salah satu laki laki yang masih hidup.

"Gak akan gue beritahu! "

"Beritahu, atau nggak keluarga lo mati! "

"Oke, yang suruh gue,pak Arka. " Setelah mengucap informasi tersebut , Tia langsung mengambil pisau lipatnya yang ada di dalam seragamnya, dan langsung membunuh laki laki tersebut.

Setelah itu, Tia mengambil HP nya dari saku seragamnya, untuk menghubungi seseorang.
Setelah selesai menghubungi, ia kembali ke mobil.

"Siapa tu orang, dan juga siapa Arka?" Tanya Revan.

"Lo, ga perlu tau urusan gue, cepet jalan! " Perintah Tia.

Revan menurut dan segera melakukan mobilnya menuju ke sekolah.

ㅁㅁㅁㅁ

Gimana kabarnya?
Baik dong harusnya, hehe
Gimana cerita nya, dukung author dong dengan Vote atau nggak spam komen, biar author semangat nulisnya.

Sampai jumpa di part selanjutnya!

Vincentia (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang