Vincentia||17

34 10 0
                                    

Jangan lupa vote and coment 🔥

Happy Reading 🔥🔥

------

Tia membuka pintu utama rumah, dan menemukan abangnya yang tengah membawa keranjang buah Strawberry. "Makasih bang, baik banget deh. "Tia langsung meraih keranjangnya dan masuk kedalam.

"Dek! Abang nggak disuruh masuk. "

"Masuk aja, anggep rumah sendiri bang. "

Devan---abangnya Tia memasuki rumah dengan desain interior yang sederhana tapi sangat mewah.

"Jadi ini yang dateng. "

"Iya gue kenapa. " Devan mengambil satu potong cake yang dibuat Tia tadi.

Sedangkan Tia, berada di dapur untuk menaruh strawberry dikulkas dan di piring untuk dimakannya.

"Ganggu aja. " Gumam Revan.

"Apa lo bilang?"

"Ga papa."

"Ini nih dah siap strawberry nya. "Tja mengambil satu strawberry dan langsung menyuapkannya ke mulut Revan.

"Pake disuapin segala. "

"Mangkanya cepet nikah, biar ada yang nyuapin. " Ucap Revan.

"Dahlah, abang pulang dulu, udah malem. " Revan mengecup kening Tia sebelum pergi.

Lalu Tia mengantar Devan sampai depan rumah. Setelah selesai mengantar Devan, Tia kembali menuju Revan.

"Emang harus dikecup gitu. " Ucap Revan.

"Udah ga usah cemburu, itu abang aku, udah biasa dari kecil. "

Tia menggandeng Revan menaiki tangga untuk tidur malam, karna besok, harus bersekolah.

ㅁㅁㅁㅁ

Revan dan Tia baru saja sampai diparkiran sekolah,saat keluar dari mobil, semua murid menatap mereka semua,tapi tidak dihiraukan oleh keduanya.

Mereka berdua berjalan melewati koridor kelas, berbagai murid menyapa mereka, dan mereka membalas menyapanya.

"Udah bucin nih yeee. " Ucap Nadine saat Revan dan Tia sampai dikelas.

"Ternyata mantan gue udah ada yang punya. " Sahut Adrean yang pura pura pura sedih.

"Iya dong, lo juga tuh, kapan punya pacar? " Tanya Tia.

"Lagi pdkt ama anak adek kelas, wkwkwk. " Bukan Adrean yang menjawab, melainkan Satria.

"Semenjak lo sama Revan terus, gue malah dikira pacarnya pas ama Nadine." Ryan merangkul bahu Nadine.

"Jadian aja udah, gak usah peduliin nih, orang. " Revan menunjuk Kenzo dengan matanya.

"Nggak lah, gue nggak mau jadi pelakor nantinya."

"Weee, Pak Saga dateng woi! " Pekik Satria.

"Gak usah teriak, nyet. " Kenzo balik mengumpat pada Satria.

"Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh. " Ucap Pak Saga, selalu guru olahraga kelas XI Bahasa 2.

"waalaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh. " Ucap semua murid.

Vincentia (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang