Vincentia ||10

78 12 1
                                    

Sekarang waktunya jam istirahat. Kini Tia bersama Nadine dan juga Ryan duduk bersama dipojok kantin memakan bakso nya sendiri sendiri.

Pojok kantin adalah tempat paling nyaman bagi mereka bertiga, karna dapat melihat taman yang ada disekolah nya.

"Tidak, gimana malamnya?" Goda Nadine, mencolek dagu Tia.

"Gak ngapa ngapain,nonton drakor sama Revan aja, terus tidur." Ucap Tia santai, sedangkan Ryan dan Nadine menganga tak percaya.

"Wah, gue baru lihat ginian, malam pertama pernikahan, cuma nonton drakor. "

"Iya, Yan, gue juga heran, bisa bisanya dia cuma nobar drakor doang."

Tak lama setelah itu, Revan dkk datang ke meja Tia dkk, karna hanya tempat itu yang kosong.

Saat Revan dkk datang ke meja Tia dkk, semua kaum hawa memuja Revan dkk dan ada yang berbicara buruk mengenai Tia dan Nadine.

'Ya Allah, nikmat mana yang engkau dustakan'

'Gak rugi, gue dateng ke kantin'

'Ihh, ngapain sih Revan dkk ke meja nya si Tia dkk, cantikan juga gue! "

"Pede amat lo, cantik karna makeup!'

Seperti itulah kaum hawa meneriaki Revan dkk, sedangkan yang diteriakki, malah bodo amat.

"Kita boleh duduk nggak?" Tanya Revan.

"Mau duduk aja kok bilang bilang, tinggal duduk doang."Jawab Tia cuek.

"Eh, pengantin baru kok malah cuek sih. " Ucap Nadine.

"Nahloh, bener banget Nadine."sahut Ryan.

Tiba tiba ada Tania dkk yang langsung duduk disamping Revan dan bergelanyut di lengan Revan.

"Apaan sih lo!" Revan menghempas kasar tanya Tania.

"Ini pasti gara gara Tia ya, kamu jadi gini ke aku." Ucap Tania marah.

ia berjalan ke arah Tia ingin menamparnya, namun Tia langsung bisa menangkap tangan Tania, dan langsung memelintir tangannya, hingga ia merintih kesakitan.

Setelah itu Tia pergi menuju taman belakang untuk menenangkan pikiran nya.Saat sampai ditaman belakang, ia duduk disebuah kursi panjang dan memejamkan matanya, untuk menghilangkan rasa lelahnya.

"Bos, ada apa manggil saya" Ucap seorang laki-laki, yang tak lain adalah Kenzo.

"Gimana keadaan perusahaan?"

"Ada masalah di perusahaan yang ada di Surabaya, direktur disana korupsi sebesar 5 milyar, dan sekarang minta 1 milyar lagi dengan alasan mau bangun sekolah"

"Oke kasih uang itu, besok kita ke perusahaan disitu, sama Nadine juga, besok lo langsung berangkat sama Nadine, nanti gue nyusul.

"Baik bos"

ㅁㅁㅁㅁ

Tia sedang bersiap siap untuk pergi ke Surabaya, ia izin ke abangnya dengan alasan menginap dirumah Nadine, ia izin ke abangnya karna ayahnya sedang diluar Jerman.

Ia menaiki mobil kesayangannya dan segera keluar dari pekarangan rumahnya, dan melajukan mobilnya diatas rata-rata, sehingga para pengendara lain dibuat mengumpat.

Hanya butuh waktu 30 menit, Tia sudah sampai di perusahaannya yang berada di Surabaya, dilobi perusahaan juga sudah ada Kenzo dan Nadine yang sudah datang duluan.

Setelah menghampiri keduanya, mereka bertiga berjalan ke meja resepsionis. Tapi, tidak ada seorang pun yang berada di meja resepsionis, sehingga mereka mendengar suara teriakan perempuan minta tolong, dan tidak ada seorang pun yang menolong.

Karena mereka yang ingin menolong wanita itu, diancam akan dipecat. Tia, Nadine, dan Kenzo bergegas menuju ruang direktur tersebut.

Brak!

Tia menendang pintu kasar, dan ditemukan perempuan itu hampir saja diperkosa direktur, jika mereka tidak datang tepat waktu, pasti sudah terlambat.

Tia dan Nadine segera menghampiri perempuan tersebut untuk memenangkan nya karna perempuan itu terlihat sangat ketakutan.

"Anda saya pecat!, semuanya yang anda punya sudah disita oleh perusahaan! " Ucap Kenzo tegas.

"Tapi pak, apa kesalahan saya?" Direktur itu dengan tidak bersalah nya, bertanya apa kesalahannya.

"Anda kira, saya gak tahu apa yang anda lakukan selama ini, mau saya sebutkan." Direktur itu menggeleng, dan segera keluar dari ruang tersebut.

"Lo gak papa?" Tanya Nadine khawatir.

"Gue gak papa, makasih ya, kalo kalian gak dateng tepat waktu, gue gak tahu bagaimana jadinya nanti" Ucap seorang perempuan itu.

"Yaudah, sekarang lo gak usah takut, karna lo udah aman, gimana kalo lo jadi direktur disini, lo mau?"tanya Tia dan perempuan itu mengangguk.

"Yaudah kita pulang dulu, kalo ada apa apa langsung telpon Kenzo, gue atau Nadine."Tia memberikan kartu nama nya, Kenzo dan Nadine, yang ia buat.

"Sekali lagi makasih ya kak." Perempuan itu berterima kasih.

"Gak usah panggil kakak, panggil Tia aja. Btw nama kakak siapa?"

"Oh, nama kakak, Ana." Jawab si perempuan yang bernama Ana.

"Kalau gitu, kita langsung pamit pulang ya kak." Nadine pamit mewakili semua.

"Iya, hati-hati"

Mereka bertiga keluar dari ruang direktur, dan Kenzo memberitahu salah satu karyawan kantor untuk menyampaikan pesannya, bahwa mulai sekarang, yang menjadi direktur adalah Ana.

"Oke, kalian pulang duluan aja, gue masih ada urusan."

"Oke.Nanti gue bilangin ke abang lo, nginep dirumah gue." Ucap Nadine, yang diangguki Tia.

"Thanks."

Setelah itu Nadine menaiki mobil bersama Kenzo. Sementara Tia, ia bergegas untuk menemui seseorang yang selama ini,telah mengikuti Tia.

Ia mengendarai mobil diatas kecepatan rata rata, tak menghiraukan umpatan umpatan para pengendara lain.

Dalam tiga puluh menit, ia sudah sampai di mansion yang sangat besar, sebelum ia masuk, ia menelepon seseorang.

Brak!!!


ㅁㅁㅁㅁ

Gimana kabarnya guys?!, nggantung yak ceritanya,wkwkwk

Jangan lupa vote dan sarannya di kolom komen ya guys!
Vote itu gratis kok, gak bayar sama sekali^^

maaf ya author update nya lama, karena author lagi ujian akhir sekolah.

#Sampai jumpa dichapter berikut nya...







Vincentia (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang