PAGE 13

1.6K 315 26
                                    

'Persephone and The Time
Killing Creature'

Ketika Past melihat Hades mendatangi mereka, anak kecil itu menutup kedua matanya. Past, mengulurkan tangan kanannya untuk digenggam Persefon sementara dewi musim semi itu terlihat bingung atas tindakan yang ia lakukan.

"Apa kau takut?" Tanya Persefon pelan.

"Please do me a favor, My Lady." Bisik anak kecil perwujudan dari salah satu kepala anjing penjaga gerbang neraka itu.

"Pegang dengan erat, aku akan memutar waktu. Maka dari itu aku mohon, My Lady harus mengatakan tolong kepadaku." Bisik Past, sementara Future mengangguk cepat.

"Lord Hades datang bukan untuk menyelematkan anda ataupun membiarkan kami begitu saja datang kemari untuk menjenguk anda. Seorang raja tetaplah seorang raja." Bisik Future.

Ia bisa melihat dengan jelas Future juga menutup matanya dan waktu seakan berhenti sejenak. "Apa kalian yang melakukan ini?" Tanya Persefon.

Future mengangguk, "My Lady, sudah saatnya anda meminta tolong Past." Future berkeringat, anak laki-laki itu tampak berjuang amat keras sembari menggantungkan kedua tangannya di udara.

Ia mencegah masa depan untuk datang.

Mata Persefon membesar. Ia tidak bisa percaya jika ada makhluk yang mempunyai keistimewaan Helios. Dewa matahari yang dapat memperlihatkan waktu pada mereka semua.

"Kami hanya bisa membantumu untuk kali ini dan di dunia kematian. Kami ditakdirkan untuk melupakan kejadian ini setelah waktu kami ubah. Maka dari itu, mohon terimalah bantuan dari makhluk rendah ini, My Lady." Future mengerang dan termundur sementara Hades dan Tohon berhasil bergerak walau hanya sedetik.

"Mohon tolong aku, Past!" Bisik Persefon.

"Mohon katakan dengan lebih keras My Lady!" Teriak Future.

"TOLONG AKU, PAST!"

Kemudian cahaya yang amat menyilaukan menelan tubuhnya. Ia tidak bisa melihat Past, Present ataupun Future di ruangan ini. Pemikirannya itu diiringi dengan posisinya ketika pertama kali ia melihat Erinyes bersaudari mendatanginya dengan karakter mereka yang saling bertolak belakang namun tak bisa untuk dipisahkan.

"Jika kau tidak mau menjadi ratuku, mereka akan menghabisimu."

Kata-kata yang sama terucap dari Hades padanya. Ia menelan ludahnya ketika posisinya terlihat seperti tikus kecil yang berlindung di bawah daun ketika kucing liar berusaha mencari jejaknya.

Mengambil langkah yang sama, ia kemudian langsung menghadap ke wajah Hades yang sekarang sejajar dengan wajahnya.

"Oh, My Lady! Kami tidak akan pernah lan–" mulut Alecto terbungkam ketika tatapan Hades mengarah secara terang-terangan kepadanya.

Ia kemudian tersenyum lebar kepada Persefon. Lebih tepatnya memberikan ekspresi mengejek, "apa kau dengar yang mereka katakan?" Bisik Hades di depan bibir Persefon yang bergetar.

Perempuan itu kemudian menggigit bibir bawahnya kuat, ia seketika memeluk Hades dan menyembunyikan wajah merahnya ke dalam pundak  Raja Kematian. Ia tetap melakukan hal yang sama seperti masa lalu, tapi tidak untuk menentangnya.

Ia tidak mau masuk ke dalam ruang bawah lagi!

Hades terdiam, reaksi pria itu terlalu sama, ia tetap menjadi kaku hingga ia lupa apa yang ingin ia lakukan selanjutnya.

"Aku akan menjadi ratumu—"

Kini raut wajah Hades yang terkejut atas pilihannya. "Apa kau benar-benar ingin menjadi ratuku, maksudk—" ucapan Hades dipotong oleh Persefon.

"Dengan satu syarat, Lord. Lord Hades." Perempuan itu menatap Hades tidak selemah awalnya. Ia tidak akan membiarkan usaha Cerberus untuk membantunya, tidak akan!

"Kalian bisa pergi!" Hades mengangkat tangannya, membuat Erinyes bersaudara dengan patuh menghilang dari mereka berdua.

Bagus, sekarang mereka tinggal berdua. Sekarang ia sedang berada di sarang makhluk buas bersama penguasanya.

Hades terlihat mengernyitkan kedua alisnya, "syarat?"

"Bawa aku ke dunia atas, setidaknya aku harus berpamitan kepada ibuku bukan?" Ucap Persefon berani walau terdengar bergetar.

Hades tiba-tiba mencengkram rahangnya dengan satu tangannya yang menyisakan rasa dingin di dagunya. Cengkraman itu terasa kasar namun lembut bersamaan.

"Dunia atas?!" Bentaknya. Hades lalu mendekatkan wajahnya untuk mengintimidasi lawan bicaranya.

"Apa yang menjamin kau tidak akan lari dariku?" Bisik Hades dengan bibir yang berada di depan bibirnya yang gemetaran.

"Dari awal aku tidak bisa lari darimu bukan? Maka jika itu terjadi, tangkaplah aku. Jadikan aku tahanan di dunia bawah, tubuh dan jiwa ini akan menjadi milikmu."

***
HALO!! Selamat menikmati part ini🥰 Dimohon bantuannya dengan vote dan komentar! See u next time 👋

Sincerely, HadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang