PAGE 16

341 65 4
                                    

'According to Plan'

SATU hari sebelum peracunan Demeter, Hades memanggil Gaia. Dewi Ibu perwujudan bumi datang ketika Hades meletakkan telapak tangannya ke atas tanah yang berkilauan. Tanah itu tampak berkilauan dan ketika ia memanggil namanya, Gaia muncul dengan perawakan keibuannya. Ia berdiri dan tersenyum melihat Hades yang memanggilnya, dengan lembut ia menyentuh kepala Hades yang menunduk.

Hades yang tidak pernah meminta apapun, berlutut dan melakukan upacara pemanggilannya. Apa yang diinginkan oleh cucunya dari sekian lama? Apa yang begitu membuatnya gelisah? Gaia mempertanyakan hal tersebut dalam benaknya. "Apa yang kau inginkan, Hades?" Bisik Gaia sambil mengisyaratkan Hades untuk bangkit.

"Ibu Gaia, aku memohon kepadamu. Ikutlah bersamaku untuk satu saat, tumbuhkanlah sebuah bunga yang melambangkan dunia yang damai. Bunga yang belum pernah kau tumbuhkan di permukaan bumi, aku menginginkan itu untuk calon Ratuku. Persefon." Hades berkata dengan tatapannya yang penuh dengan permohonan.

"Baiklah, kalau memang itu yang kau mau. Maka terjadilah." Gaia tersenyum dan tangannya yang lembut menyentuh telapak tangan Hades. Sebuah biji yang berkilauan muncul.

"Terima kasih Ibu Gaia. Aku harap Ibu bisa berbahagia dalam kedamaian." Hades mengecup punggung tangan Gaia, meninggalkan Gaia yang tersenyum lembut dan lebur dalam kilauan tanah.

Hades tersenyum, satu dari tiga tahap telah dilaksanakan. Ia telah mendapatkan restu Gaia, Dewi Bumi dan Zeus. Kedua adalah bagaimana ia bisa menghalangi Demeter untuk mengacaukan dunia dengan begitu brutalnya.

Maka dari itu ia memanggil pelayan setianya, Thanatos dan Ker untuk hadir. Saudara yang berbeda, Thanatos Sang pembawa kematian nan damai dan Ker—pembawa kematian yang amat menyakitkan. Dibandingkan keduanya, mereka terlihat amat beda. Thanatos dengan sayap hitamnya yang indah sementara Ker dengan taringnya yang menyentuh lantai.

"Tuanku, Lord Hades. Hamba datang sesuai pemanggilanmu. Kami bersaudara datang menghadap." Ucap Ker mendahului Thanatos.

Hades mengibas jubahnya yang menyentuh permukaan dingin singgasananya. Ia kemudian duduk di atas tahtanya dan menatap dua bersaudara dengan penuh perhitungan. "Aku butuh sesuatu yang dapat menghalau Demeter menghancurkan dunia dengan wabah dan kelaparan." Hades menatap Ker dan Thanatos bergantian.

"Apa yang dapat saya bantu, Tuanku?" Thanatos, dewa kematian itu melirik saudarinya Ker yang menunjukan tanda-tanda haus darahnya.

"Ker, aku ingin kau mengambil air Lethe." Hades mengetuk-ngetukkan jarinya, kemudian Ker mengangguk dan menghilang dibalik bayang-bayang. Meninggalkan Thanatos yang menatap Hades dengan rasa penasaran, "Bukankah Demeter kebal terhadap air sungai itu?" Tanya Thanatos heran.

"Apa kau meragukan rencanaku?" Balas Hades ketus.

"Tidak sama sekali, My Lord."

"Utus Morpheus untuk memberikan mimpi terhadap Persefon, buatlah petunjuk yang mengharuskannya bercerita kepada ibunya. Sejujur-jujurnya." Hades mengibaskan tangannya dan Thanatos menghilang.

Hades ingin Persefon tahu, jika ia tidak dapat dibodohi dengan permainan kecilnya. Maka ia mengutus Morpheus, dewa mimpi itu datang dalam wujud manusia yang menunjuk Persefon. Mengarahkannya untuk mengakui 'penculikan' yang telah dilakukan terhadapnya oleh Hades itu sendiri.

Beberapa saat kemudian, di keesokan harinya. Hasilnya langsung didapat dengan kebisingan yang melibatkan namanya. Kemarahan Demeter yang meluap-luap dan perlindungannya terhadap Persefon.

Hades tersenyum tipis dan terkekeh, suara tawanya menggema karena berpindah-pindah dari tulang satu ke tulang lainnya. Mari menemui Zeus.

***

Hari diracunnya Demeter.

Di mana wanita itu jatuh lunglai setelah meminum air sungai Lethe yang membuatnya kehilangan kesadaran, dengan begitu Hades dapat memasuki atmosfir taman Olimpus tanpa pertengkaran. Pria itu yang memberikan ide untuk meracuni Demeter dengan air sungai Lethe—yang tentunya ia bawa dengan penuh perhitungan menggunakan botol dan cawan yang khusus untuk menjaga kemurniannya. Terima kasih untuk Ker.

Zeus kemudian memberikan sinyal untuk membawa Demeter ke ruang lain untuk menunggu, sementara ia dapat berbicara dengan kakak tertuanya ini empat mata.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Hades, pria itu sedang menampilkan dirinya dengan rambut yang panjang dan begitu hitam. Sangat kontras dibandingkan dengan dedaunan hijau keemasan yang berada di taman rahasia Olimpus.

Zeus menahan darah emasnya yang terus mengalir dan menghembuskan napasnya. "Yah beginilah dia, aku dan penyesalanku yang dalam." Ucap Zeus misterius. Hades hanya dapat menanggapinya dengan mengernyit. Luka yang disebabkan Demeter seharusnya dapat sembuh, akan tetapi Zeus memang dengan sengaja membiarkan rasa sakit itu menusuk kulitnya.

"Apa kau benar-benar yakin dengan putri Demeter, Hades?" Bisik Zeus, tatapannya kosong dan menyipit. "Bukan putri Nyx atau sebagainya?" Ngeri Zeus. Ia kemudian semakin larut dalam pikiran, memperhitungkan sesuatu dalam lamunannya. Kakaknya yang gila menginginkan anak dari wanita yang buas.

"Apakah itu sebuah pertanyaan?" Balas Hades dengan menepuk pundak Zeus. Zeus langsung membalasnya dengan mengangguk.

"Aku tidak menginginkan siapapun di dunia ini atau bahkan di dunia Olimpus. Tidak dengan anakmu yang lain, tidak dengan anak Poseidon, ataupun Nyx. Tidak dengan para nimfa dan manusia. Aku tidak melihat apapun dari mereka, mataku tertuju hanya padanya. Hatiku... hanya merasa hidup memandang rambutnya yang berkibaran, matanya yang teduh, tangannya yang amat lembut, suaranya yang membuatku gila. Hanya padanya, perempuan itu. Hanya Persefon, dia yang berhak memiliku dan memimpin dunia bersamaku."

Dasar gila. Pikir Zeus, kakaknya benar-benar jatuh cinta dengan anak haramnya. "Yah apa boleh buat?" Zeus meringis. "Kau mendapat restuku." Zeus menunjukkan gigi-giginya pada Hades. Membuat Hades membalasnya dengan senyuman dan segera berdiri.

"Demeter akan melupakan segalanya yang ia dengar dan ucapkan beberapa hari belakang. Tidak dengan penculikan itu ataupun yang lain termasuk denganku... Di sisi lain Persefon merasa aman karena telah dilindungi ibunya. Tentu itu hal yang cerdik." Gumam Zeus.

"Aku harap kau bisa mengurus Demeter dengan baik, adik." Hades melangkahkan kakinya dan terkekeh. Pria itu pergi dari taman dan menghilang dalam kereta yang ia tunggangi.

"Kakakku benar-benar gila karena wanita akhirnya." Bisik Zeus geli, sebelum ia meninggalkan taman dengan kekehan.

______________ END OF THE PART

Aku akan berusaha untuk menebus tahun-tahun bolongku, hope you enjoy it as much as I do. According to Plan. 😉 Dont't forget to vote and comments!

Sincerely, HadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang