PAGE 09

2.2K 382 41
                                    

'The Almighty Dark Lord'

Persefon berlari dengan kencang menelusuri lorong yang dipenuhi dengan pencahayaan remang-remang. Kabut tipis yang dilapisi glitter keunguan mulai muncul dari sisi kanan dan kiri setiap ia melangkah.

Ia tidak tahu sejak kapan gaun kehijauan ini mulai bertumbuh hingga menghalangi telapak kakinya ketika berlari. Ia kemudian terjembab dengan wajah yang menghadap ke lantai, ia tak boleh menangis!

Ia langsung berusaha untuk berdiri dengan kedua tangannya yang terasa amat panas karena pergesekkan kulitnya dengan tanah di bawahnya.

Ia bisa merasakan rumput-rumput gersang yang terlihat seperti ilalang di bawah tubuhnya. Ia meringis sebelum berdiri dan hampir jatuh untuk kedua kalinya ketika matanya menangkap sebuah padang yang membentang dari ujung hingga ujung penglihatannya.

"Padang Asphodel, my lady!" Pekik anak kecil laki-laki yang tampak familiar.

Persefon berusaha untuk berdiri walau tubuhnya merasa sakit di beberapa bagian, ia memfokuskan penglihatannya menuju asal suara dan suatu nama terlintas dalam benaknya.

Present?

"Lord Hades memerintahkan kami untuk menemanimu kemanapun karena engkau tidak tertarik untuk makan malam." Suara kalem itu menyusul di balik tubuh anak kecil pertama. Anak kecil itu menggunakan setelan hitam yang tampak mengintimidasi lawan bicara.

Past?

"Selamat datang di padang Asphodel, my lady Persefon." yang terakhir berbicara adalah Future. Sekarang ia yakin jika ketiga anak inilah yang membuatnya terjebak di dunia kematian bersama penguasa bawah tanah.

"Apa kalian akan membunuhku?" Tanyanya pelan.

Persefon menangis, perempuan itu meluapkan emosinya karena ia terjebak atau bahkan bisa mati di bawah sini. Tidak akan ada orang yang tahu, Demeterpun pasti tidak akan tahu kemana ia diculik.

Ia kemudian kaget ketika hembusan dingin melewati kepalanya. Ia dapat merasakan jika seseorang baru saja melintasi tubuhnya! Rasa aneh itu membuatnya tersentak, tapi tepukan bersahabat dari bahu kanannya mengalihkan rasa aneh yang ia rasakan.

"My lady! Anda harus segera pergi dari sini!" Bisik Future ngeri. "Lord Hades.. tidak akan melepaskanmu jika kau tidak pergi sekarang!" Pekik Future sambil bergidik ngeri. Sementara Past dengan kesal memukul kepala saudaranya dengan kepalan tangannya. "Awh! Apa kau bodoh!" Past menarik saudaranya hingga berada di belakang tubuhnya.

Lalu ia tersenyum cengengesan, "maafkan dia My Lady." Lanjutnya sopan. "Tolong.. tolong bawa aku pulang, ya? Anggap saja ini sebagai tanda terimakasih kalian waktu itu.." lelah Persefon.

Persefon kemudian menatap ketiga anak itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, ia bingung, di sisi lain? Ia lelah, dan juga sangat takut. "Setidaknya jawab ini! Apa kalian akan membunuhku?!" Persefon menutup wajahnya, namun keadaan seperti ini tidak sampai membuat duri-durinya keluar.

"Tidak akan ada mahkluk yang berani melukai tubuhmu, little spiky." Pria itu terlihat menjulang tinggi dengan tongkat hitam mengkilat yang terlihat tak kalah agungnya dengan pria yang memegangnya.

"Cerberus!" Teriak Hades, ketiga anak yang entah dari kapan bersembunyi di balik tubuhnya keluar perlahan-lahan. Hades memicingkan matanya ketika ketiga anak itu memalingkan pandangannya.

"Cerberus?" Bisik Persefon pada dirinya sendiri.

"Kembali!" Hades memukul tongkatnya ke tanah, dan ketiga anak tersebut kemudian menjadi saling berdempetan dan berubah secara cepat menjadi anjing berkepala tiga.

Ukuran anjing itu kemudian membesar, dan terus membesar hingga melebihi tinggi Hades itu sendiri. Persefon menjerit kuat, ia gemetar, duri-duri melingkar ke seluruh tubuhnya.

Hades maju beberapa langkah untuk menundukkan kepalanya, dan menaruh segala perhatiannya kepada incaran pria Olympus, Persefon. "Apa kau takut?" Bisiknya menggema.

"Tidak ada rasa yang dapat mendeskripsikan apa yang sedang aku rasakan!" Bentaknya kuat.

Kekehan terdengar begitu agungnya, Persefon mengintip dari celah duri-duri yang melilitnya, dari sana ia dapat melihat betapa panjang rambut pria di hadapannya. Mungkin rambutnya hampir menyentuh lutut.

"Kemari Persefon, jangan buat aku yang menghampirimu duluan." Bisik Hades sembari mengulurkan tangannya.

"Tidak akan pernah!" Persefon kemudian mengangkat gaunnya yang menjulang panjang, lalu berlari tanpa arah hingga ia menemukan sungai panjang yang terlihat mencekam.

"Aku, bukan milik siapapun!" Teriaknya kencang, lalu menjatuhkan tubuhnya ke sungai tersebut.

[not edited]

The next chapter aku akan membuka sesi tanya jawab dengan karakter di sini ya!
Good luck! and stay safe!

Sincerely, HadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang